Metrotvnews.com, Jakarta: Advokat senior Todung Mulya Lubis mengapresiasi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla karena mengangkat isu mafia migas dalam debat capres-cawapres di Jakarta, Sabtu (5/7/2014) malam.

"Isu mafia migas merupakan persoalan akut yang dihadapi sejak Orde Baru. Tidak bisa diselesaikan karena kuatnya kepentingan kelompok tertentu yang dekat dengan lingkar kekuasaan," ujar Todung di Jakarta, Minggu (6/7/2014).

Aktivis antikorupsi itu menyatakan publik paham siapa kelompok kepentingan itu. Menurutnya, publik juga optimistis melihat Jokowi yang membawa spirit perubahannya untuk memimpin negeri.

"Jokowi siap menghadapi kelompok kepentingan termasuk mafia migas. Pasalnya, ia berpengalaman dan punya komitmen untuk tunduk pada Konstitusi dan kehendak rakyat," ujar Todung.

Lebih jauh Todung mengatakan persoalan mafia migas bukan soal perjanjian bagi hasil dengan kontraktor asing dan bukan soal cost recovery. Melainkan persoalan oil trading yang dimonopoli oleh mafia yang dekat dengan lingkar kekuasaan sehingga menggerus APBN dan memberatkan subsidi.

Mafia migas, kata Todung mengutip pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), merupakan praktik korupsi yang paling besar. Ia menambahkan apa yang disuarakan KPK sudah ditegaskan oleh Jokowi di dalam debat capres-cawapres itu.

"Saya berharap pemerintah baru mendukung KPK memerangi mafia migas yang telah menghisap uang rakyat. Dengan begitu harapan terwujudnya kedaulatan energi sebagai pilar kebangkitan ekonomi pun semakin terbuka lebar," lanjutnya. (*)
(Nav)

sumber


+

=


koruptor + pensboynya meriang kalo jokowi JK menang.