imslayersAvatar border
TS
imslayers
Gedung multifungsi berlantai enam siap mengubah wajah Dolly
Spoiler for cek:


MERDEKA.COM. Lokalisasi legendaris di Kota Surabaya, Jawa Timur, sudah dipastikan akan ditutup pada 18 Juni lusa. Setelah itu, konsep seperti apa yang dirancang Pemkot Surabaya? Ini yang masih menjadi pertanyaan besarnya. Sebab, lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara bernama Dolly dan Jarak, selama ini menjadi tumpuan perekonomian warga sekitar.

Tak hanya para pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari, warga sekitar juga tergusur perekonomiannya. Bisnis non-prostitusi yang ada di sekitar Dolly dan Jarak dan siap ikut tergusur adalah tempat parkir, laundry, warung makanan, termasuk tempat mangkal sopir taksi hingga pengayuh becak.

Dan jika Dolly dan Jarak ditutup atau istilahnya Wali Kota Tri Rismaharini, dialihfungsikan menjadi tempat yang lebih baik, bagaimana nasib mereka (warga) yang menggantungkan hidupnya?

Untuk menjawab pertanyaan besar seputar perekonomian warga sekitar ini, Pemkot Surabaya di bawah komando sang Singa Betina, julukan Risma, mengaku telah menyiapkan konsep baru yang akan merubah wajah kawasan prostitusi yang berada di Kelurahan putat Jaya, Kecamatan Sawahan tersebut.

Bangunan setinggi enam lantai tengah disiapkan untuk berbagai keperluan warga di eks-lokalisasi, yang didirikan Nonik Belanda, Tante Dolly itu. Gedung yang rencananya digunakan sebagai bangunan multi fungsi itu, di lantai satu akan dijadikan area sentra perdagangan, khusus PKL.

Kemudian, untuk lantai dua dijadikan sebagai tempat aneka jajanan tradisional khas Suroboyoan dan aneka makanan kering, di lantai tiga dan empat, khusus untuk perpustakaan dan komputer. Selanjutnya, di lantai lima berfungsi sebagai taman bermain anak serta Balai RW di lantai enamnya.

Hal ini diungkap Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya. "Pembangunan gedung multifungsi ini, kita anggarkan sekitar Rp 9 miliar. Nantinya, gedung itu juga dilengkapi dengan lift," kata Risma, Senin (16/6).

Tidak hanya, atas usulan warga setempat yang pro penutupan, pihak Pemkot Surabaya juga tengah membahas rencana pembangunan infrastruktur lain, seperti sarana olahraga, dan sentra ekonomi perdagangan lainnya. "Intinya, kita ingin warga sekitar tetap bisa menjalankan aktivitas perekonomiannya meski sudah tidak ada bisnis prostitusi di sana," ucap dia lagi.

Namun, konsep pembangunan pasca-penutupan lokalisasi ini sudah dirancang matang, Pemkot Surabaya belum menyosialisasikannya ke masyarakat sekitar. Buktinya, masih terjadi pro dan kontra atas penutupan tersebut.

Dan terkait masalah pro dan kontra ini, saat menggelar dialog dengan pihak Komnas HAM pada hari Jumat lalu, Risma mengatakan adanya pihak luar yang terus menghalang-halangi rencana pihaknya. Sehingga Pemkot sulit masuk ke sana (Dolly dan jarak).

"Warga asli sana sudah setuju, yang tidak setuju itu yang bukan orang sana. Silakan cek sendiri, itu yang nolak ada di Bonek, ada di demo buruh, sekarang ada di Dolly. Ada banyak orang luar yang ada di sana sekarang. Sehingga kita sulit masuk," tandas Risma.

Apa-pun itu, rencana Risma tidak akan berubah: Dolly harus tutup pada 18 Juni lusa. Dan deklarasi akan dilakukan di Gedung Islamic Center Jalan Dukuh Kupang, Surabaya. "Untuk pastinya, kita belum tahu. Jadi apa tidak acaranya di sini kita belum tahu, tapi tempat sudah kita siapkan di gedung utama. Konsepnya juga seperti apa kita juga tidak tahu, karena belum ada koordinasi dari pihak Pemkot sampai saat ini," aku salah satu penjaga Gedung Islamic Center kepada merdeka.com.

Sumber: Merdeka.com

Spoiler for cek:
0
1.1K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.