MERDEKA.COM. Kedatangan Waketum Gerindra Fadli Zon sebagai pembicara diskusi publik di Gedung Convention Hall Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), disambut demo aksi penolakan oleh ratusan mahasiswa.

Ratusan mahasiswa itu tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Yogyakarta (AMY). Mereka menyatakan sikap, kedatangan Fadli Zon anggota tim pemenangan (Capres) Prabowo-Hatta itu sebagai bentuk kampanye.

AMY menilai kegiatan kampanye yang dilakukan oleh Fadli Zon di dalam kampus merupakan bentuk pelanggaran besar.

"Kampanye dalam kampus itu adalah pelanggaran. Prabowo tak pantas menjadi Capres, dosanya bagi rakyat di masa lalu sudah terlalu banyak," tegas Arif Budiman dalam orasinya saat demo.

Koordinator Umum (Kordum) AMY Sauqy menyatakan penolakan mahasiswa terhadap kedatangan Fadli Zon masuk kampus adalah karena dia antek-antek Prabowo.

"Prabowo sudah banyak melakukan banyak pelanggaran HAM dan Demokrasi saat aktif di kemiliteran. Prabowo dan antek-anteknya tak pantas memimpin negeri ini, sudah banyak pelanggaran HAM yang ia lakukan," teriaknya.

Sauqy yang mewakili ratusan mahasiswa yang beraksi menyatakan kecewa terhadap pihak Sosial Movement Institute (SMI) dan Senat Mahasiswa (Sema) UIN Sunan Kalijaga selaku penyelenggara dari diskusi public tersebut.

"SMI dan Sema telah menciderai perjuangan yang selama ini dilakukan mahasiswa. Dulu Senat dan SMI mengaku anti terhadap pelanggar HAM. Nyatanya, mereka kini menjilat komitmen mereka sendiri," jelasnya.

Ketua Sema UIN Sunan Kalijaga, Romel Maskury, membantah kegiatan itu dalam rangka kampanye.

"Kedatangan Fadli Zon murni untuk mengisi diskusi publik. Itu fitnah, kegiatan ini murni diskusi bukan kampanye," ungkapnya kepada sejumlah wartawan.

ember

siapin pagar betis