- Beranda
- The Lounge
GADIS PENJUAL GINJAL HILANG GAN!!!!!
...
TS
Pandha86
GADIS PENJUAL GINJAL HILANG GAN!!!!!
Hallo gan selamat datang di thread sederhana ane, maaf thread ane acak kadut, soale jarang buat thread
To the point aja gan,masih ingat gadis penjual ginjal di bundaran HI?
nih gan beritanya kalo lupa
nah diberitakan tuh cewek sebulan ini gak pulang2 gan,tuh cewek bukan bang toyib loh gan nih beritanya gan
trus kata bokapnya dia kayae hamil gan
trus bokapnya nemuin fotonya tuh anak ciuman ama pacarnya gan
cukup sekian gan thread sederhana dari ane,makasi bagi agan2 yang udah mampir,silahkan dikomeng gan,silent reader juga monggo dikomen dalam hati
nanti ane rapiin lagi gan,trus update gan,soale mau buka puasa dolo
To the point aja gan,masih ingat gadis penjual ginjal di bundaran HI?
nih gan beritanya kalo lupa
Spoiler for hilang:
Kisah Sugianto Penjual Ginjal Demi Ijazah AnakTEMPO.CO, Jakarta - Telepon genggam Ayu, 19 tahun, nyaris tidak pernah berhenti berdering. Sudah tak terhitung berapa orang yang menanyakan kondisinya dan sang ayah. Mulai dari wartawan yang ingin memberitakan dirinya, orang yang sekadar ingin mengucapkan simpati, hingga orang yang mengaku ingin benar-benar menawar ginjal sang ayah.
Tidak hanya itu, sedari pagi, Ayu mengaku sudah memenuhi undangan wawancara dua stasiun televisi swasta. Wartawan dari berbagai media pun tampak silih berganti mengunjungi rumahnya di Jalan Kebon 200, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Jangan bayangkan Ayu menerima wartawan di sebuah ruang tamu dengan meja dan kursi. Bangunan yang disebutnya rumah sebenarnya adalah sebuah kompleks ruko tempat ayahnya, Sugianto, 45 tahun, membuka lapak jahitan. Ukurannya sekitar 3 x 5 meter persegi. Sebagian ruangan tersebut kemudian disekat untuk kamar tidur. Ruangan itu terkesan lebih sempit sebab dipenuhi mesin jahit, benang jahit, dan beberapa pakaian, baik yang sudah ataupun belum sempat digarap oleh ayahnya.
Setelah aksinya dan sang ayah di Bundaran Hotel Indonesia pada Selasa lalu, 25 Juni 2013, Ayu dan ayahnya mendadak terkenal. Saat itu dia dan ayahnya nekat berorasi sambil membawa tulisan yang isinya sang ayah siap menjual ginjalnya demi menebus ijazah Ayu yang ditahan oleh pihak sekolah.
"Silakan masuk, Mas," sambutnya kepada wartawan, Kamis sore, 27 Juni 2013. Sugianto, yang saat itu sedang menggarap baju salah satu pelanggannya, menghentikan sejenak pekerjaannya.
Sambil sesekali menerima telepon, wanita yang bernama panjang Shara Meylanda Ayu Ardianingtyas ini menceritakan awal mula kejadian sehingga ayahnya nekat menjual ginjal demi ijazah Ayu.
Ayu mengaku mulai masuk Pondok Al-Asiyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, sejak tahun 2005. Saat itu dia baru saja lulus sekolah dasar. "Saya masuk ke sana gratis, semua biaya ditanggung pondok," ujarnya.
Awalnya, semua berjalan normal. Ayu menamatkan jenjang sekolah menengah pertama pada tahun 2008. Pun demikian dengan jenjang sekolah lanjutan. Dia lulus pada tahun 2011 ditambah pengabdian kepada almamater sampai tahun 2013. Dia bahkan sempat mengenyam bangku kuliah selama dua bulan di pondok tersebut.
Namun Ayu menuturkan bahwa semua mulai berubah pada awal Januari lalu. Pada saat itu, terjadi insiden kekerasan. Hal itu dipicu permasalahan internal. Yang membuat dirinya dan teman-temannya takut, kejadian tersebut terjadi di depan mata para santri. Sejak itu kondisi pondok menjadi mencekam.
Lantaran takut, para santri banyak yang berniat meninggalkan pondok. "Tapi kami tidak boleh, justru kami disuruh membayar ijazah SMP sebesar Rp 7 juta dan ijazah SMA Rp 10 juta," katanya. Alasan pihak pondok, para santri harus menyelesaikan jenjang S-1 dulu baru boleh keluar. Namun, menurut Ayu, peraturan tersebut tidak pernah ada sebelumnya.
Tidak hanya itu, pihak pondok, lanjut Ayu, juga meminta uang pengganti selama Ayu berada di sana. "Mereka mintanya Rp 20 ribu per hari, saya di sana sekitar enam tahun," kata Ayu dengan nada kesal.
Merasa semakin tertekan. Ayu dan beberapa rekannya kemudian memilih kabur dari tempat mereka menuntut ilmu. Kejadian tersebut lalu disampaikannya kepada sang ayah, Sugianto. Tentu saja uang sebanyak itu bukan jumlah yang sedikit bagi Sugianto, yang sehari-hari hanya berpenghasilan tak lebih dari Rp 70 ribu. Apalagi, sejak 12 tahun lalu, Sugianto harus menafkahi dua anaknya sendiri. Istrinya, Ningsih, meninggal saat Ayu masih berusia 5 tahun.
Mereka kemudian mendatangi pondok sampai empat kali. Namun pihak pondok berkeras tetap menahan ijazah Ayu.
Sugianto lalu mengadukan permasalahannya ke berbagai pihak. "Saya ke Komnas HAM sudah, Kemenag juga sudah, dan beberapa instansi lain," ujar Sugianto. Namun jawaban yang didapat Sugianto hanya saran untuk menunggu.
Mulai kehabisan akal, Sugianto akhirnya memilih turun ke jalan. Aksi yang dilakukan Sugianto pun tidak main-main. Dia melakukan orasi dengan membawa tulisan yang intinya dia siap menjual ginjal demi ijazah anaknya. Ginjalnya pun hanya dibanderol seharga ijazah anaknya. "Saya tidak ada niatan mencari sensasi. Kalau memang ada yang menawar seharga itu akan saya berikan asal ijazah Ayu bisa diambil," katanya.
Sugianto mengaku sadar atas risiko yang akan diterimanya jika ginjalnya benar-benar laku. "Saya rela, kalaupun kesehatan saya menurun juga tidak masalah," tuturnya.
Aksi pertamanya di RSCM tidak membuahkan hasil, hingga kemudian dia berpindah ke Bundaran Hotel Indonesia. Aksi Sugianto akhirnya mendapat perhatian dari banyak pihak. Berbagai media sontak memberitakan aksinya.
Beberapa orang yang bersimpati pun menawarkan bantuan. Tak hanya bantuan, Sugianto mengaku sudah mendapat telepon dari beberapa orang yang serius menawar ginjalnya.
Sugianto mengaku siap melepas ginjalnya dengan ketentuan yang berlaku. Dia tetap berharap ijazah anaknya bisa diambil. Sebab, menurut dia, masa depan anaknya sangat penting.
Menurut Sugianto, ijazah merupakan salah satu hak anaknya yang tidak bisa begitu saja direnggut. "Sampai kapan pun saya akan tetap mencari keadilan untuk anak saya.
ember : http://www.tempo.co/read/news/2013/0...mi-Ijazah-Anak"
Tidak hanya itu, sedari pagi, Ayu mengaku sudah memenuhi undangan wawancara dua stasiun televisi swasta. Wartawan dari berbagai media pun tampak silih berganti mengunjungi rumahnya di Jalan Kebon 200, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Jangan bayangkan Ayu menerima wartawan di sebuah ruang tamu dengan meja dan kursi. Bangunan yang disebutnya rumah sebenarnya adalah sebuah kompleks ruko tempat ayahnya, Sugianto, 45 tahun, membuka lapak jahitan. Ukurannya sekitar 3 x 5 meter persegi. Sebagian ruangan tersebut kemudian disekat untuk kamar tidur. Ruangan itu terkesan lebih sempit sebab dipenuhi mesin jahit, benang jahit, dan beberapa pakaian, baik yang sudah ataupun belum sempat digarap oleh ayahnya.
Setelah aksinya dan sang ayah di Bundaran Hotel Indonesia pada Selasa lalu, 25 Juni 2013, Ayu dan ayahnya mendadak terkenal. Saat itu dia dan ayahnya nekat berorasi sambil membawa tulisan yang isinya sang ayah siap menjual ginjalnya demi menebus ijazah Ayu yang ditahan oleh pihak sekolah.
"Silakan masuk, Mas," sambutnya kepada wartawan, Kamis sore, 27 Juni 2013. Sugianto, yang saat itu sedang menggarap baju salah satu pelanggannya, menghentikan sejenak pekerjaannya.
Sambil sesekali menerima telepon, wanita yang bernama panjang Shara Meylanda Ayu Ardianingtyas ini menceritakan awal mula kejadian sehingga ayahnya nekat menjual ginjal demi ijazah Ayu.
Ayu mengaku mulai masuk Pondok Al-Asiyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, sejak tahun 2005. Saat itu dia baru saja lulus sekolah dasar. "Saya masuk ke sana gratis, semua biaya ditanggung pondok," ujarnya.
Awalnya, semua berjalan normal. Ayu menamatkan jenjang sekolah menengah pertama pada tahun 2008. Pun demikian dengan jenjang sekolah lanjutan. Dia lulus pada tahun 2011 ditambah pengabdian kepada almamater sampai tahun 2013. Dia bahkan sempat mengenyam bangku kuliah selama dua bulan di pondok tersebut.
Namun Ayu menuturkan bahwa semua mulai berubah pada awal Januari lalu. Pada saat itu, terjadi insiden kekerasan. Hal itu dipicu permasalahan internal. Yang membuat dirinya dan teman-temannya takut, kejadian tersebut terjadi di depan mata para santri. Sejak itu kondisi pondok menjadi mencekam.
Lantaran takut, para santri banyak yang berniat meninggalkan pondok. "Tapi kami tidak boleh, justru kami disuruh membayar ijazah SMP sebesar Rp 7 juta dan ijazah SMA Rp 10 juta," katanya. Alasan pihak pondok, para santri harus menyelesaikan jenjang S-1 dulu baru boleh keluar. Namun, menurut Ayu, peraturan tersebut tidak pernah ada sebelumnya.
Tidak hanya itu, pihak pondok, lanjut Ayu, juga meminta uang pengganti selama Ayu berada di sana. "Mereka mintanya Rp 20 ribu per hari, saya di sana sekitar enam tahun," kata Ayu dengan nada kesal.
Merasa semakin tertekan. Ayu dan beberapa rekannya kemudian memilih kabur dari tempat mereka menuntut ilmu. Kejadian tersebut lalu disampaikannya kepada sang ayah, Sugianto. Tentu saja uang sebanyak itu bukan jumlah yang sedikit bagi Sugianto, yang sehari-hari hanya berpenghasilan tak lebih dari Rp 70 ribu. Apalagi, sejak 12 tahun lalu, Sugianto harus menafkahi dua anaknya sendiri. Istrinya, Ningsih, meninggal saat Ayu masih berusia 5 tahun.
Mereka kemudian mendatangi pondok sampai empat kali. Namun pihak pondok berkeras tetap menahan ijazah Ayu.
Sugianto lalu mengadukan permasalahannya ke berbagai pihak. "Saya ke Komnas HAM sudah, Kemenag juga sudah, dan beberapa instansi lain," ujar Sugianto. Namun jawaban yang didapat Sugianto hanya saran untuk menunggu.
Mulai kehabisan akal, Sugianto akhirnya memilih turun ke jalan. Aksi yang dilakukan Sugianto pun tidak main-main. Dia melakukan orasi dengan membawa tulisan yang intinya dia siap menjual ginjal demi ijazah anaknya. Ginjalnya pun hanya dibanderol seharga ijazah anaknya. "Saya tidak ada niatan mencari sensasi. Kalau memang ada yang menawar seharga itu akan saya berikan asal ijazah Ayu bisa diambil," katanya.
Sugianto mengaku sadar atas risiko yang akan diterimanya jika ginjalnya benar-benar laku. "Saya rela, kalaupun kesehatan saya menurun juga tidak masalah," tuturnya.
Aksi pertamanya di RSCM tidak membuahkan hasil, hingga kemudian dia berpindah ke Bundaran Hotel Indonesia. Aksi Sugianto akhirnya mendapat perhatian dari banyak pihak. Berbagai media sontak memberitakan aksinya.
Beberapa orang yang bersimpati pun menawarkan bantuan. Tak hanya bantuan, Sugianto mengaku sudah mendapat telepon dari beberapa orang yang serius menawar ginjalnya.
Sugianto mengaku siap melepas ginjalnya dengan ketentuan yang berlaku. Dia tetap berharap ijazah anaknya bisa diambil. Sebab, menurut dia, masa depan anaknya sangat penting.
Menurut Sugianto, ijazah merupakan salah satu hak anaknya yang tidak bisa begitu saja direnggut. "Sampai kapan pun saya akan tetap mencari keadilan untuk anak saya.
ember : http://www.tempo.co/read/news/2013/0...mi-Ijazah-Anak"
nah diberitakan tuh cewek sebulan ini gak pulang2 gan,tuh cewek bukan bang toyib loh gan nih beritanya gan
Spoiler for HILANG:
WARTA KOTA, SEMANGGI - Sugiyanto sudah sebulan ini hilir mudik ke kantor polisi demi bisa kembali menemukan putrinya, Shara Meylanda Ayu (20) yang beberapa waktu lalu keduanya nekat menjual ginjal demi bisa menebus ijazah.
Setiap harinya, Sugiyanto yang bekerja sebagai tukang jahit ini berusaha mencari keberadaan putri keduanya. Ia pun mengaku sudah sebulan tidak lagi menjahit demi mencari keberadaan Ayu yang diduga dibawa kabur oleh sang pacar yang dikenal melalui facebook bernama Firman alias Aan.
"Saya sebulan ini tidak lagi menjahit. Saya sibuk cari Ayu. Tanpa Ayu, saya tidak semangat hidup. Saya tidak bisa tidur nyenyak," kata Sugiyanto.
Sugiyanto menuturkan, berbagai upaya dilakukan dirinya untuk bisa menemukan Ayu. Selain melapor polisi, ia juga menelusuri sendiri keberadaan Ayu dengan mencari tahu Ayu ke tempat kosannya di depok dan ke tempat kuliah Ayu di Politeknik Negeri Jakarta.
"Saya tanya ke kampusnya memang Ayu sudah beberapa waktu tidak masuk. Saya cek ke kosan di Depok, Ayu juga tidak ada. Dia pergi membawa ransel, tapi laptopnya tertinggal," tambah Sugiyanto.
Dari laptop itu, Sugiyanto mengetahui Ayu sudah menjalin hubungan yang serius dengan Aan. Pasalnya di memory laptop, ditemukan beberapa foto mesra, Ayu dan Aan berciuman.
Sugiyanto berharap, Ayu bisa segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke tengah keluarga, termasuk juga melanjutkan pendidikan gratis yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk diketahui, hilangnya Ayu sudah dilaporkan ke Polres Depok dengan nomor laporan 193/VI/2014/PMJ/Res kota Depok. Sugiyanto warga Kp Sukatani RT 010 RW 002 Kel Tegal Alur Kec Kali Deres ini melaporkan Ayu yang hilang pasca pamit berang ke kampus, 10 April 2014 lalu.
ember : http://www.tribunnews.com/metropolit...angan-putrinya
Setiap harinya, Sugiyanto yang bekerja sebagai tukang jahit ini berusaha mencari keberadaan putri keduanya. Ia pun mengaku sudah sebulan tidak lagi menjahit demi mencari keberadaan Ayu yang diduga dibawa kabur oleh sang pacar yang dikenal melalui facebook bernama Firman alias Aan.
"Saya sebulan ini tidak lagi menjahit. Saya sibuk cari Ayu. Tanpa Ayu, saya tidak semangat hidup. Saya tidak bisa tidur nyenyak," kata Sugiyanto.
Sugiyanto menuturkan, berbagai upaya dilakukan dirinya untuk bisa menemukan Ayu. Selain melapor polisi, ia juga menelusuri sendiri keberadaan Ayu dengan mencari tahu Ayu ke tempat kosannya di depok dan ke tempat kuliah Ayu di Politeknik Negeri Jakarta.
"Saya tanya ke kampusnya memang Ayu sudah beberapa waktu tidak masuk. Saya cek ke kosan di Depok, Ayu juga tidak ada. Dia pergi membawa ransel, tapi laptopnya tertinggal," tambah Sugiyanto.
Dari laptop itu, Sugiyanto mengetahui Ayu sudah menjalin hubungan yang serius dengan Aan. Pasalnya di memory laptop, ditemukan beberapa foto mesra, Ayu dan Aan berciuman.
Sugiyanto berharap, Ayu bisa segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke tengah keluarga, termasuk juga melanjutkan pendidikan gratis yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk diketahui, hilangnya Ayu sudah dilaporkan ke Polres Depok dengan nomor laporan 193/VI/2014/PMJ/Res kota Depok. Sugiyanto warga Kp Sukatani RT 010 RW 002 Kel Tegal Alur Kec Kali Deres ini melaporkan Ayu yang hilang pasca pamit berang ke kampus, 10 April 2014 lalu.
ember : http://www.tribunnews.com/metropolit...angan-putrinya
trus kata bokapnya dia kayae hamil gan
Spoiler for hamil:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Shara Meylanda Ayu Argianingtias (20), putri pria yang sempat menjual ginjal dan berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia (HI) penjual ginjal pada 2013 lalu, menghilang selama sebulan terakhir.
Ayahnya, Sugiyanto (45) menduga anaknya hamil dan dibawa kabur pacarnya. "Saya duga kuat dia hamil dan bersama pacarnya, namanya Firmansyah alias Aan," ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin (12/5).
Dugaannya tersebut muncul karena laptop anaknya di kamar kos menunjukkan history yakni pencarian tempat aborsi melalui Google.
"Saya juga tau dia pacaran sama si Aan itu, polisi juga menduga anak saya ada di Pangkalpinang, Bangka Belitung, karena masih aktif di Facebook, dan terakhir posisinya di Bangka. Si Aan itu orang Bangka, saya yakin anak saya sama si Aan itu," tuturnya.
Ayu adalah mahasiswa semester II di PNJ jurusan Administrasi Niaga. Ayu kuliah dengan beasiswa yang diberikan Mendikbud, M Nuh. Bahkan, ironisnya, Aan adalah pria beristri dengan satu anak.
Ia berharap polisi bisa segera mengungkap kasus hilangnya anak keduanya ini. Jika tidak, dirinya akan menggelar unjuk rasa di Istana Negara
ember : http://www.tribunnews.com/metropolit...l-diduga-hamil
Ayahnya, Sugiyanto (45) menduga anaknya hamil dan dibawa kabur pacarnya. "Saya duga kuat dia hamil dan bersama pacarnya, namanya Firmansyah alias Aan," ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin (12/5).
Dugaannya tersebut muncul karena laptop anaknya di kamar kos menunjukkan history yakni pencarian tempat aborsi melalui Google.
"Saya juga tau dia pacaran sama si Aan itu, polisi juga menduga anak saya ada di Pangkalpinang, Bangka Belitung, karena masih aktif di Facebook, dan terakhir posisinya di Bangka. Si Aan itu orang Bangka, saya yakin anak saya sama si Aan itu," tuturnya.
Ayu adalah mahasiswa semester II di PNJ jurusan Administrasi Niaga. Ayu kuliah dengan beasiswa yang diberikan Mendikbud, M Nuh. Bahkan, ironisnya, Aan adalah pria beristri dengan satu anak.
Ia berharap polisi bisa segera mengungkap kasus hilangnya anak keduanya ini. Jika tidak, dirinya akan menggelar unjuk rasa di Istana Negara
ember : http://www.tribunnews.com/metropolit...l-diduga-hamil
trus bokapnya nemuin fotonya tuh anak ciuman ama pacarnya gan
Spoiler for ciuman:
WARTA KOTA, SEMANGGI - Sugiyanto sudah sebulan ini hilir mudik ke kantor polisi demi bisa kembali menemukan putrinya, Shara Meylanda Ayu (20) yang beberapa waktu lalu keduanya nekat menjual ginjal demi bisa menebus ijazah.
Setiap harinya, Sugiyanto yang bekerja sebagai tukang jahit ini berusaha mencari keberadaan putri keduanya. Ia pun mengaku sudah sebulan tidak lagi menjahit demi mencari keberadaan Ayu yang diduga dibawa kabur oleh sang pacar yang dikenal melalui facebook bernama Firman alias Aan.
"Saya sebulan ini tidak lagi menjahit. Saya sibuk cari Ayu. Tanpa Ayu, saya tidak semangat hidup. Saya tidak bisa tidur nyenyak," kata Sugiyanto.
Sugiyanto menuturkan, berbagai upaya dilakukan dirinya untuk bisa menemukan Ayu. Selain melapor polisi, ia juga menelusuri sendiri keberadaan Ayu dengan mencari tahu Ayu ke tempat kosannya di depok dan ke tempat kuliah Ayu di Politeknik Negeri Jakarta.
"Saya tanya ke kampusnya memang Ayu sudah beberapa waktu tidak masuk. Saya cek ke kosan di Depok, Ayu juga tidak ada. Dia pergi membawa ransel, tapi laptopnya tertinggal," tambah Sugiyanto.
Dari laptop itu, Sugiyanto mengetahui Ayu sudah menjalin hubungan yang serius dengan Aan. Pasalnya di memory laptop, ditemukan beberapa foto mesra, Ayu dan Aan berciuman.
Sugiyanto berharap, Ayu bisa segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke tengah keluarga, termasuk juga melanjutkan pendidikan gratis yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk diketahui, hilangnya Ayu sudah dilaporkan ke Polres Depok dengan nomor laporan 193/VI/2014/PMJ/Res kota Depok. Sugiyanto warga Kp Sukatani RT 010 RW 002 Kel Tegal Alur Kec Kali Deres ini melaporkan Ayu yang hilang pasca pamit berang ke kampus, 10 April 2014 lalu.
ember : http://www.tribunnews.com/metropolit...l-diduga-hamil
Setiap harinya, Sugiyanto yang bekerja sebagai tukang jahit ini berusaha mencari keberadaan putri keduanya. Ia pun mengaku sudah sebulan tidak lagi menjahit demi mencari keberadaan Ayu yang diduga dibawa kabur oleh sang pacar yang dikenal melalui facebook bernama Firman alias Aan.
"Saya sebulan ini tidak lagi menjahit. Saya sibuk cari Ayu. Tanpa Ayu, saya tidak semangat hidup. Saya tidak bisa tidur nyenyak," kata Sugiyanto.
Sugiyanto menuturkan, berbagai upaya dilakukan dirinya untuk bisa menemukan Ayu. Selain melapor polisi, ia juga menelusuri sendiri keberadaan Ayu dengan mencari tahu Ayu ke tempat kosannya di depok dan ke tempat kuliah Ayu di Politeknik Negeri Jakarta.
"Saya tanya ke kampusnya memang Ayu sudah beberapa waktu tidak masuk. Saya cek ke kosan di Depok, Ayu juga tidak ada. Dia pergi membawa ransel, tapi laptopnya tertinggal," tambah Sugiyanto.
Dari laptop itu, Sugiyanto mengetahui Ayu sudah menjalin hubungan yang serius dengan Aan. Pasalnya di memory laptop, ditemukan beberapa foto mesra, Ayu dan Aan berciuman.
Sugiyanto berharap, Ayu bisa segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke tengah keluarga, termasuk juga melanjutkan pendidikan gratis yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk diketahui, hilangnya Ayu sudah dilaporkan ke Polres Depok dengan nomor laporan 193/VI/2014/PMJ/Res kota Depok. Sugiyanto warga Kp Sukatani RT 010 RW 002 Kel Tegal Alur Kec Kali Deres ini melaporkan Ayu yang hilang pasca pamit berang ke kampus, 10 April 2014 lalu.
ember : http://www.tribunnews.com/metropolit...l-diduga-hamil
cukup sekian gan thread sederhana dari ane,makasi bagi agan2 yang udah mampir,silahkan dikomeng gan,silent reader juga monggo dikomen dalam hati
nanti ane rapiin lagi gan,trus update gan,soale mau buka puasa dolo
0
2.5K
Kutip
9
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.6KThread•81.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru