Kenapa seseorang bisa bermimpi? Bagaimana kerja otak yang sedang beristirahat bisa memproduksi mimpi dan memvisualisasikannya dengan jelas dan kadang terasa nyata? Apa tafsiran dari mimpi baik atau buruk yang kita dapatkan? Pertanyaan ini sering mengganggu saya. Tidak jarang seseorang merasa sudah melakukan perkerjaan tetapi ternyata ia hanya bermimpi, tidak sungguh-sungguh melakukannya dalam kehidupan nyata.

Banyak diantara kita yang seringkali penasaran dengan mimpinya sendiri, tapi ada juga yang bersikap biasa-biasa saja. Tapi sebelum itu, ane bahas dulu proses sebelum kita bermimpi, yaitu tidur.

Tidur merupakan suatu keadaan dimana kesadaran seseorang berubah. Bila seseorang dalam keadaan terjaga lalu menutup matanya dan rileks, gelombang otaknya yang bermain adalah alfa dan ini adalah tahap pertama. Saat mulai tidur, gelombang otaknya yang aktif disebut theta, ini adalah tahap kedua. Pada saat orang tidur dengan penuh kepulasan, yaitu pada tahap ketiga dan keempat, gelombang otaknya menjadi lebih lemah (delta). Beta merupakan gelombang otak yang paling banyak aktif ketika kita dalam kondisi sadar. Beta dihasilkan oleh aktifitas berpikir.
Beta yang sangat tinggi berhubungan dengan kecemasan atau perasaan panik. Alfa merupakan gelombang otak yang aktif saat kita dalam kondis rileks, melamun, atau berfantasi. Berfungsi sebagai jembatan penghubung antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar/nirsadar. Alfa sangat penting karena membuat kita mampu menyadari apa yang sedang terjadi dengan diri kita saat dalam kondisi meditasi yang sangat dalam ataupun saat kita bermimpi. Theta merupakan gelombang otak yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar dan muncul saat kita bermimpi dan Pikiran bawah sadar mempunyai banyak fungsi, antara lain sebagai tempat menyimpan memori, emosi, persepsi, kepribadian, intuisi, dan masih banyak lagi. Jadi, jika hanya theta saja yang aktif dan tidak ada alfa atau beta maka informasi dari pikiran bawah sadar tidak bisa diakses dan dimengerti. Theta juga merupakan frekuensi yang menentukan level kedalaman meditasi atau khusyuk seseorang. Melalui gelombang theta kita menciptakan dan mengalami hubungan spiritual yang paling kuat, paling dalam, dan berkesan. Delta merupakan gelombang yang paling lambat dan paling rendah frekuensinya, dan merupakan wilayah pikiran nirsadar.
Biasanya orang tidur dalam tanpa mimpi saat gelombang delta aktif dan dominan. Pada orang tertentu gelombang delta mereka sangat aktif walaupun mereka dalam kondisi bangun/sadar. Orang seperti ini cenderung memliki intuisi, empati, dan insting yang baik.

Singkatnya begini agan-agan: secara alamiah, saat kita mau tidur sampai tidur, secara berturut-turut gelombang otak akan turun dari beta, alfa, theta dan akhirnya di delta saat tidur pulas tanpa mimpi. Demikian juga saat kita bangun dari tidur, maka gelombang otak akan naik dari delta, menuju theta, alfa dan akhirnya sampai di beta dan kita dalam kesadaran penuh alias terjaga dan bangun.

Nah, kalau mimpi, secara umum didefinisikan sebagai proses dari bayangan, perasaan, pergerakan dan pikiran yang kita alami saat tertidur. Mimpi dapat dialami pada setiap fase dalam tidur, dan tidak harus melibatkan rangsangan tertentu (misalnya: rangsangan visual). Orang buta bisa mengalami mimpi melalui rangsangan pendengaran maupun perasaan dan gerakan (sensorik dan motorik). Jangan salah gan, bukan manusia saja yang bermimpi, beberapa penelitian juga menunjukkan perubahan kesadaran pada hewan saat tertidur, alias hewan juga bisa bermimpi.

Mimpi merupakan perubahan kesadaran saat bayangan yang diingat dan fantasi sementara bercampur dengan kenyataan luar. Sigmund Freud, Bapak Psikoanalisa,yang juga banyak menimbulkan kontroversi dengan teori-teorinya, membedakan antara isi mimpi yang nyata dan isi mimpi yang laten, dengan menyatakan bahwa mimpi merupakan sebuah harapan yang terselubung. Mungkin maksudnya, isi mimpi yang nyata berkaitan dengan pengalaman keseharian seseorang sementara isi mimpi yang laten berkaitan dengan harapan atau kebutuhan yang ditekan dari pikiran sadar. Contoh sederhananya begini; beberapa saat sebelum tidur kita mengalami sebuah peristiwa yang menimbulkan gejolak emosi yang intens (bisa positif – bisa negatif). Nah, pengalaman ini bisa terbawa dalam mimpi saat kita tidur. Sementara itu, ketika kita memikirkan sebuah hasil nyata dari usaha, (misalnya memiliki sebuah rumah) dan kita terus memikirkannya dengan melibatkan segenap emosi positif berenergi tinggi (cinta, kasih sayang, bangga), maka outcome ini bisa terbawa dalam mimpi saat kita tidur (isi mimpi laten).

Membahas persoalan mimpi mungkin tidak akan pernah ada habisnya, selalu ada fakta-fakta menarik dibaliknya.
Mimpi adalah komunikasi antara tubuh, pikiran dan jiwa kita. Tau gak gan, sebenarnya sepanjang waktu kita bermimpi meski saat kita lagi bangun, cuma proses itu berlangsung di alam bawah sadar kita. Tidak jarang juga kita lupa isi mimpi kita. Itu wajar gan, karena sekitar 5 menit setelah terbangun kamu akan segera melupakan 50% dari mimpimu, 10 menit kemudian 90% ‘jalan cerita’ mimpimu juga akan ikut terlupakan.

Sementara itu, sebelum dilakukan penelitian secara ilmiah oleh bangsa Eropa, mimpi malah sudah memiliki kedudukan yang agung dalam Islam (NAH!). Bagaimana tidak, Nabi Muhammad SAW telah menjadikannya sebagai isyarat akan datangnya kabar gembira. Bahkan dalam hadits beliau telah bersabda: “Mimpi baik yang berasal dari seorang yang saleh adalah satu bagian dari 46 bagian kenabian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Terkadang mimpi itu adalah berita tentang sesuatu yang sedang atau akan terjadi. Lalu sesuatu itu benar terjadi persis seperti yang diimpikan. Dengan demikian, dari sisi ini mimpi diibaratkan seperti nubuwwah dalam kebenaran apa yang ditunjukkannya, walaupun mimpi berbeda dengan nubuwwah. Karena itulah mimpi dikatakan satu dari 46 bagian nubuwwah. Kenapa disebut 46 bagian, karena hal ini termasuk perkara tauqifiyyah (yang ditetapkan hanya dengan wahyu). Jadi agan berhati-hatilah dengan mimpi seseorang yang beriman dan jujur.
Akan tetapi perlu diketahui di sini bahwa mimpi yang dilihat seseorang dalam tidurnya itu ada tiga macam. Yang pertama; mimpi yang benar dan baik. Inilah mimpi yang dikabarkan oleh Nabi SAW sebagai satu dari 46 bagian kenabian. Secara umum, mimpinya itu tidak terjadi di alam nyata. Namun terkadang pula terjadi persis seperti yang dilihat dalam mimpi. Kedua; mimpi yang dilihat seseorang dalam tidurnya sebagai cermin dari keinginannya atau dari apa yang terjadi pada dirinya dalam hidup (mimpi laten). Dan yang ketiga; gangguan dari setan yang bermaksud menakut-nakuti seorang manusia, karena setan dapat menggambarkan dalam tidur seseorang peristiwa yang menakutkannya, baik berkaitan dengan dirinya, harta, keluarga, dan sebagainya.

Oiya, tentang tafsir mimpi. Banyak yang sering menafsirkan mimpi mereka, atau bahkan meminta orang (yang katanya) pintar untuk menafsirkannya. Di masa lalu pun, para orangtua dan nenek moyang kita banyak yang mempercayai penafsiran mimpi. Hal baik dan buruk seringkali dikaitakan dengan mimpi orang tersebut atau tetua desa yang dihormati. Beberapa tafsir mimpi misalnya:
Mimpi rambut berjatuhan : Alamat kurang baik, akan bersedih hati.
Mimpi potong rambut: Ada diantara keluarga yang terganggu kesehatannya atau akan bercerai.
Mimpi bercermin muka : Harus berhati-hati dalam segala tindakan.
Mimpi dirinya menjadi raja : Alamat menjadi orang yang kejam.
Mimpi mati lalu hidup kembali. : Segala hajatnya akan berhasil. (ngeri gitu mimpinya )

…dan masih banyak lagi. Cari aja di internet, banyak kok yang punya website tafsiran mimpi.

Yah, percaya atau tidak tentang tafsiran mimpi sekali lagi kembali ke diri masing-masing.

Semoga bermanfaat bagi agan-agan yang suka mimpi ketinggian. #ehh