Beberapa hari lalu saya menyaksikan CEO Agate Studio, Arief Widhiyasa, berbicara tentang bagaimana Agate Studio besutannya bisa berkibar di jagad game Indonesia dan Dunia. Dipikir-pikir, Arief dan saya punya kesamaan, sama-sama orang Singaraja, sama-sama 1 SMP dan SMA, sama-sama di dunia IT, tetapi beda nasib
, hehehe.
Orang awam pasti pikir dari muka sang CEO bahwa ia memang jenius yang memang terlahir untuk jadi kaya karena kejeniusannya. Bahkan ekstrimnya, mungkin di antara penonton berpikir bahwa wajar saja ia sukses karena keahlian Arief di dunia programming tidak perlu lagi diragukan. Atau mungkin memang ia terlahir kaya, jadi gak susah dapet modal buat bikin sebuah perusahaan game dengan resource modal yang dimilikinya.
Bagaimana? apakah kamu hanya bisa melihat seorang Arief yang sudah sukses menjadi CEO di umur 26? lalu besok kamu akan segera DO untuk membuat perusahaan sendiri dan berharap seperti dia? pikirkan dulu, kamu belum tahu bagian yang belum diceritakan berikut ini yang saya kutip dari
Jatuh bangun membangun Agate
Agate start tahun 2007, semuanya masih voluntary mahasiswa, dari tahun 2007-2009 kami 5 kali ikut lomba dan semuanya kalah, waktu itu 1 game PC dan 4 game Xbox 360. Tidak mengagetkan kalau kami kalah karena kami melihat saingannya jago-jago, dari awal kami memang choose path untuk hidup di game ya beginilah yang kami jalankan, dulu kami memang buat game untuk diikutkan lomba dan setelah 5x kalah kami berubah haluan untuk memasukkan game ke market.
Di tahun 2007 kami buat game tetapi game pertama kami skalanya terlalu besar dan spend waktu hampir satu tahun, ikut lomba, kalah, gamenya pun tidak jadi, dari 100% target hanya jadi sekitar 6 % dari target, di tengah jalan beberapa teman ingin mengejar impiannya yang lain. Kami tidak menyerah, levelnya kami turunkan dari PC ke Xbox360, game di Xbox360 lalu kita lombakan lagi ke international (2008) dan kalah lagi, di tahun 2009 awal, kami ber-7 orang (saya sendiri sedang mengejar Tugas Akhir) selama sebulan mengurung diri di suatu ruangan, sehari hanya tidur 4 jam, selimutan di depan komputer kami ber-7 bisa buat 3 game yang diikutkan lomba, dan ujung-ujungnya 3 game ini kalah semua!
April 2009 ada salah satu tim founder yang mau lulus, karena dia mau lulus, kita semua realize kalau kita pengen banget hidup di game, tapi mana ada company yang mau terima bedol desa sebanyak 18 orang ini? makanya kita decide buat company sendiri, patungan untuk kontrak rumah, tapi tidak cukup untuk gaji, yang kerja di awal ada 15 orang dengan gaji Rp.50,000 sebulan, di awal kami berdiri, semuanya struggling sekali.
Kami mulai tanpa skill manajemen, tanpa track record pernah membuat game yang laku.
Waktu itu jam kerja kita harus masuk kantor jam 8 pagi, selesai jam 11 malam, dengan jam kerja seperti itu saja kami harus buat rule bahwa jam 2 pagi komputer sudah harus mati, kalau tidak diatur seperti itu, pada nggak tidur sampai pagi.
Dalam kondisi seperti itu, lebih “sakit” lagi kami merekrut orang. Pada waktu itu kita bilang “kita Cuma bisa gaji 100 ribu, jika mempunyai passion yang sama, mari kita bersama-sama mencapai impian kita..?”
Di bulan ke-3 crew agate menjadi 26 orang, masih tanpa revenue.Totally struggling .. totallygila-gilaan.
Pertama kali bisa memonetize game, tahun 2009 sebesar USD 800 dari game Zombie simple yang dipublish di Eropa, timnya untuk membuat game itu hanya 3 orang tetapi pada saat itu tim kita sudah 16 orang. Pembelinya saat itu meng-contact kami by email.
*Jeng jeng : Me-reset Perusahaan !
Kami cukup beruntung sempat dapat coaching dari Action Coach Business Coaching sehingga kami bisa belajar management, pengelolaan perusahaan, bersikap positif dan sebagainya, gara-gara itu juga, 6 bulan setelah beroperasi, revenue growth kami naik 84 kali lipat atau 8400%, kok bisa? Kami beruntung
Sebenarnya akhir tahun 2009 kami hampir bangkrut.Saat itu kami memprediksikan untuk generate profit, menjelang akhir tahun 2009 kami harus buat game natal banyak, 20 Desember kami selesaikan game natal banyak, karena semua timyang ada kami fokuskan membuat game natal, ternyata begitu kami mau jual, semua klien sudah libur. Analisa kami tentang game natal benar tapi kami salah di timingnya.Efeknya Desember 2009 kami tidak ada pendapatan.Januari 2010 kami sudah mau bangkrut walaupun masih ada sisa profit. Saya ingat Devon waktu itu bilang ke saya, lalu kami diskusikan profit account yang waktu itu lalu kami memisahkan antara profit account dan revenue, setiap ada revenue, profitnya kami sisihkan. Apa yang kami lakukan kemudian dengan sisa profit account itu? “Bagi-bagi lalu bubarkan atau gimana ? enaknya gimana ?”“Ya sudah kayak main game saja kita reset” kita anggap seperti dari awal.Jadi yang kami lakukan, sisa profit accountnya kami pakai untuk beli furniture baru, karpet, sofa, hasilnya kantor kami lumayan mewah.Kantor kami jadi mewah padahal kami mau bangkrut.
Terus ya bisa dibilang kami tidak jadi bangkrut karena kami me-reset perusahaan, untungnya minggu-minggu berikutnya di tahun 2010 project outsource mulai datang lagi.
Dipikir-pikir lagi, kenapa waktu itu kami cepat banget bangkrutnya … salah satu sebabnya adalah karena kami ada komitmen menaikkan gaji teman-teman jadi 2x lipat tiap bulan, di bulan Januari 2010 gaji kami sudah 800 ribu per bulan.
Bulan April 2010, hanya 4 bulan setelah me-reset perusahaan, kami dapat penghargaan revenue growth kami mencapai 8400%.
Bulan Mei 2010, kami semua senang sekali karena untuk pertama kalinya kami bisa menggaji orang di atas UMR.
Zero Turnover
Our best achievement is Happiness to do what we really want to do
Kenapa turnover kami nol karena semua orang merasa membangun Agate bareng-bareng.
Tahun 2010 kami juga belajar buat product sendiri, Football Saga yang kami develop setahun, coba publish 6 bulan, kurang sukses, publisher teamnya kita tutup, develop lagi … memang panjang proses yang harus kami lalui.
Kenapa kita rapid growth-nya cepat ? karena kita punya banyak orang yang bergerak bersamaan, se simple itu.
Kita start 20-30 orang, jadi perkembangan kami cukup cepat.
Tim Football Saga paling hanya 6 orang, 20 lebih lainnya mengerjakan hal lain, sehingga proses pembelajaran kencang.
Tahun 2011 kami pindah kantor baru ..kantor barunya seru
Tahun 2011 kami juga buat company profile… “Some of small achievement that we want”… lalu kami tulis menang award A, award B dan lain lain… tapi kami tulis kecil-kecil… , lalu di sampingnya kami tulis: “Tapi diantara semua itu, yang menurut kami best achievement adalah:”Happiness to do what we really want to do”. Jadi sebenarnya yang paling berharga buat kita adalah kita selalu menikmati setiap moment yang kita lalui, buat kita itu adalah penghargaan terbaik.
Sharing saya untuk teman-teman adalah kalau mau buat startup atau mau buat apapun, yang penting bahagia, jadi kami populerkan slogan “Live the Fun Way”.
“Live the Fun Way”
You may call this working, but we call this Living the Fun Way
Size kami di Agate saat ini 65 orang.
Kenapa di Agate bisa ada 65 orang ngumpul mau bergila-gila di Agate, padahal mereka secara teknikal jago-jago, kalau kerja di perusahaan minyak bisa dapat gaji 40 juta, tapi di Agate pas-pasan.
Kami semua punya mimpi yang sama, mimpi Agate simple, kami ingin berkontribusi pada dunia untuk membuat dunia lebih bahagia. Game punya kekuatan untuk mencuci otak 1 generasi, game punya kekuatan untuk meng-interrupt suatu aktivitas dan membuat suatu aktivitas lebih menyenangkan.
Misalnya kegiatan menyetir.
Kalau kita menyetir kan membosankan, bayangkan menyetir mobil di jalan tol yang lancar, bagaimana kalau menyetir itu seperti game Need for Speed? Dimana tiap pengemudi punya ID masing-masing, kalau si pengemudi nyalipnya bagus, dia dapat good point, kalau nyalipnya jelek dan melanggar aturan dapat point jelek, kalau dapat good point bisa ditukar minuman starbucks, kalau point jelek ditangkap polisi, “gamifaction of everything” .. bagaimana kalau 20 tahun ke depan kita bisa buat game supaya petani membajak sawahnya menggunakan traktor dengan bahagia atau gimana kita bisa buat setrikaan supaya orang yang menggunakan setrika supaya yang me-nyetrika bisa senang melakukan pekerjaannya, atau orang yang menyapu apabila semakin bersih, pointnya semakin besar.
Jadi kita ingin merubah interaksi setiap manusia, kami ingin di setiap moment mereka bisa bahagia, itu visi yang kami percaya di Agate dan kami kejar bersama semua teman-teman di Agate, ini yang kita sebut “The Fun Way”.
Visi kami adalah membahagiakan dunia, dimanapun kami punya kesempatan membahagiakan dunia, kami akan melakukannya.
Salah satu anak Agate ada yang punya visi “asal bisa hidup sederhana berkecukupan.. “
setelah berkecukupan terus gimana ? Oh saya mau melowongkan halaman belakang untuk jadi taman di perumahan gue ..
Nah gimana kalau kita buat taman di seluruh Indonesia ?Ini adalah suatu langkah kecil kita untuk membuat dunia lebih bahagia.
Atau misalnya, kita sekarang ada project CSR tentang bagaimana kita mempelajari budaya Indonesia sebagai hal yang cool ?
Filosofi bisnis Agate memang Old School yang beda dibandingkan startup company lainnya.
Kami percaya bahwa Agate ingin membangun bisnis yang stabil dan sustain, tetapi Agate akan bertahan sampai 200-300 tahun lagi, kita ingin 10 generasi di bawah kita bisa dengan bangganya bilang bahwa Agate berhasil membahagiakan dunia.Itu yang ingin kita bangun.
Tidak ada founder Agate yang punya cita-cita untuk punya Ferrari di usia 40 ..yang penting adalah kami ingin bahagia sampai umur berapapun kehidupan kami dan juga turut membahagiakan dunia.
“Teman kita yang satu ini”
Anak-anak Agate sering menjuluki tamu yang datang ke kantor Agate dengan istilah “teman kita yang satu ini” …
Pernah suatu saat Zynga datang ke kantor, waktu bule nya datang, anak2 Agate mendadak hening ….
Lalu bulenya masuk ruang meeting dengan muka heran mungkin mereka bertanya tanya kenapa kantor ini begitu hening.
Mereka ingin melihat game Footbal Saga yang dijalankan di platform Facebook, lalu saya membuka laptop dan login Facebook , lalu … jeng jeng ternyata anak2 Agate yang kemudian hening di dunia nyata ternyata begitu ramai di Facebook Chat menanyakan siapakah “teman kita yang satu ini ? “ ….. “bule Zynga ya ?” …. “project baru nih” … wuah ramai sekali serasa semua crew yang ada tidak ada yang bekerja tapi malah chat di Facebook.
Transparansi
Kami ingin transparan, semua orang bisa lihat financial report Agate ..weekly report dansemester report, dimana semua orang bisa melihat performance Agate, bahkan anak magang pun boleh lihat sampai uang masuk dan uang keluar, tidak ada yang ditutupi.Kami ingin terbuka untuk semua orang.
Di Agate kami punya 5 culture :
-
Warm Home, kami percaya di home ada family, family wajib jujur dan terbuka dengan sesamanya.
-
Epic excellences, kami ingin semua orang mengejar excellence dari dirinya. Misalnya ada orang baru masuk … “Kamu jagonya apa ?” “Java”, kerjaan pertama yang dikasih ke dia adalah pekerjaan yang dia tidak bisa, harus selesai dalam 3 hari, dia tertekan sekali langsung setres. Tapi, anak ini bilang, lingkungan di Agate sangat suportif dan positif, mereka punya mentor tempat bertanya, mereka merasa ditemani, atasan bukan hanya menyuruh mengerjakan tetapi juga mengoper tanggung jawab – memberi kepercayaan. Dengan begitu 3 hari dia bisa mengerjakan pekerjaan yang selama 4 tahun kuliah dia tidak pernah mengerjakan, artinya 4 tahun kuliah dibalas dengan 3 hari di Agate, artinya kami ingin mereka men-challenge dirinya sendiri supaya menjadi excel dalam kapasitas orang itu masing-masing.
-
Sustainable growth, kami percaya bahwa semua harus tumbuh, kalau tanaman tidak tumbuh berarti mati, perusahaan kalau tidak tumbuh secara profit atau sumber daya manusianya berarti perusahaan itu mati, kami selalu mengharapkan setiap orang di Agate selalu tumbuh dan tidak berada di dalam comfort zone, karena kami perusahaan yang growing terus, setiap 3 bulan kami pasti rolling system management dan terjadi pergantian struktur.
-
World inspiration, kami ingin buat buzz dan menginspirasi dunia bahwa kita bisa kerja dengan menyenangkan, hidup dengan bahagia dan kita juga bisa men-sharing kebahagiaan itu, seperti event Indonesia Bermain yang kita buat, eventnya rugi, tapi datang ke situ kita bahagia melihat keluarga yang datang ingat bahwa waktu kecil mereka bahagia, orang tua jadi ingat bahwa mereka seharusnya menemani anaknya lebih lama, kita ingin buzz the world bahwa kebahagiaan adalah hal utama dalam kehidupan, duit banyak bukan segalanya, toh duit sedikit juga bisa bahagia.
-
Fun way, karena kita ingin selalu bahagia maka kita harus hidup di jalan kebahagiaan.
So..tidak sesederhana yang kamu pikirkan bagaimana Agate Studio menjelma menjadi perusahaan game besar, karena mereka punya :
1.
, jadi kamu bukannya hanya punya passion tapi tak ada keahlian yang kamu senangi.
2.
dalam keadaan apapun, even dalam keadaan sangat-sangat tidak enak, kamu masih punya secercah harapan. Jika kamu selalu tiap hari dalam zona nyaman, tampaknya susah merasakan hal ini.
3.
, mohon dicatet kalo mindset itu bukan “membeli mobil ferrari” atau “membeli kapal pesiar”, tetapi apa mental yang terpatri di otak kamu menjadi sebuah habit yang membantu kamu untuk maju.
4.
, seperti misi Agate yang membuat dunia jadi lebih bahagia, sebaiknya kamu punya misi yang tidak melulu adalah membahagiakan diri kamu sendiri. Jika kamu gagal berkontribusi, kamu gagal untuk berkembang.
Post ini hanya mengingatkan bahwa tokoh-tokoh hebat seperti Steve Jobs, Einstein, Edison, dll, tidak hebat karena sebuah kebetulan atau memang terlahir jenius dan sudah pasti sukses. Tidak ada orang yang terlahir jenius dan sukses, kamu hanya tidak tahu kisah di belakangnya.
Semoga agan bisa mengambil inspirasi dari trit ini...