Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

couldjibrilAvatar border
TS
couldjibril
Muslim Pejuang Afro Amerika: Malcolm X


Kisah perjuangan kaum Afro-Amerika pada tahun 1960 mungkin hanya mengenal seorang Marthin Luther King. Padahal, pada masa yang bersamaan, ada seorang pemimpin Afro-Amerika paling kharismatik dan berpengaruh pada abad 20. Dia adalah Al-Hajj Al-Syabazz atau dikenal dengan Malcom X. Seorang muslim perintis gerakan anti-rasis terhadap kalangan kulit hitam di AS. Perjuangannya menyuarakan kesetaraan derajat kaum miskin di seluruh dunia dalam segala aspek kehidupan menjadi kehidupannya.

Lahir dengan nama Malcom Little di Kota Ohanna. Malcom berayahkan seorang pendeta baptis, Earl Little, dan ibunya, Louise. Orang tua Malcom adalah anggota dari Universal Negro Improvement Association (UNIA) bentukan dari Marcus Garcey. Seorang tokoh pendukung gerakan nasionalis kulit hitam pada 1940-an yang tersebar di seluruh Amerika.

Perjalanan hidup Malcom X sama seperti kaum afro pada masanya, penuh dengan intimidasi, kekerasan, dan keluarga yang berantakan. Orang tuanya menjadi korban kekerasan dan rasisme kulit putih. Meski begitu, mereka bekerja keras meningkatkan keadaan ekonomi dan sosial. Mereka harus diusir dari Ohama oleh Ku Klux Klan—organisasi supremasi kulit putih—ketika Malcom masih sangat muda. Pindah ke Lansing, Michigan, kondisi keluarga Malcom semakin buruk dengan kebiasan minum dan kekerasan ayahnya, Earl, pada keluarga.

Pada usia enam tahun, ayah Malcom meninggal dunia. Sang ibu harus menafkahi keluarga sendirian dan membuatnya tertekan untuk menghidupi Malcom dan delapan saudaranya. Akibatnya, ibu Malcom mengalami gangguan kejiwaan dan harus dirawat di sebuh institusi kejiwaan. Malcom dan delapan saudaranya pun dibesarkan di panti asuhan. emoticon-Berduka (S)

Ketika bersekolah di Mason Juniro High School di lansing, Malcom tidak menyelesaikan jenjang pendidikan karena marah pada gurunya. Malcom kecil memiliki cita-cita sebagai pengacara, sayang gurunya yang berkulit putih justru menyarankan menjadi tukang kayu karena dianggap cita-cita Malcom tidaklah realistis.

Rasa marah itu membawanya pergi menuju Boston dan melihat pekerja kulit hitam yang rela dibayar dengan gaji amat rendah. Situasi yang membuat Malcom semakin marah pada keadaan deskriminasi kulit putih terhadap kulit hitam. Ia beranggapan prinsip-prinsip nasionalis dan pejuang kebebasan kulit hitam telah dilupakan oleh para pekera kulit hitam di pinggiran Boston dan New York.

Selama di Boston, Malcom rutin mengunjungi lingkungan kelas pekerja kulit hitam dengan Roxbury di Boston dan Harlem di New York sebagai tempat favoritnya. Sayangnya, Malcom terjerembab di kota ini dalam dunia kelam obat terlarang, prostitusi, dan kriminalitas. Malcom menjadi pemimpin kelompok bandit dengan sebutan “Detrot Red” karena rambutnya yang merah. Ia pun ditangkap kepolisian dan dinyatakan bersalah atas tuduhan perampokan bersenjata. Penjara pun menjadi kehidupan selanjutnya akibat dari dunia gelap yang dijalani.

Kehidupan Malcom perlahan berubah dalam enam tahun kehidupannya di penjara. Di dalam penjara Malcom mulai memikirkan tujuan kehidupan. Buku-buku sejarah, filsafat, budaya, dan agama menjadi santapan dalam kesehariannya. Sampai-sampai mata Malcom mengalami gangguan hingga harus berkaca mata karena mambaca buku secara membabi-buta. emoticon-Berduka (S) Wawasannya yang luas mengantarkan Malcom pada kerumitan kebudayaan, kehidupan, dan mengenal ajaran-ajaran Ellijah Wood juga Nation of Islam.

Nation of Islam didirikan Elijah Wood sebagai gerakan religius nasionalis hitam pada era 1930-an. Gerakan ini sangat kontorversial di Amerika, tetapi mendapat tempat di kalangan masyarakat Afro-Amerika. Elijah Wood sebenarnya memiliki penyimpangan dari agama Islam karena menyebut masyarakat kulit putih sebagai setan yang diciptakan para ilmuwan kulit hitam dengan Fard Muhammad sebagai penjelmaan dari Tuhan. emoticon-Hammer (S)

Interpretasi menyimpang Elihaj Wood tetap menarik bagi Malcom karena adanya perasaan percaya diri dan juga pesan menarik yang dibawa Elijah Wood.

Setelah bebas pada 1992, Malcom bergabung dan menjadi anggota aktif Nation of Islam. Kelebihannya sebagai orator dan motivatir mampu menjadikan Nation of Islam memiliki banyak pengikut. Malcom berhasil menjadi Nation of Islam memiliki ratusan ribu pengikut setia setelah sebelumnya pada 1950-an hanya kurang dari seribu pengikut. Nation of Islam berubah menjadi gerakan massa berpengaruh. Kecamannya terhadap ketidasetaraan ekonomi, deprivasi sosial, ketidakberdayaan politik menjadi tema yang lekat disuarakan dengan lantang.

Malcom X melakukan pendekatan “ungkapkan apa yang kau lihat” pada setiap orasinya dihadapan para pengikut setia Nation of Islam. Kecaman kerasnya pada kelas penguasa kulit putih menjadi suara bagi jutaan kaum Afro-Amerika. Media sayap kanan AS pun menjulukinya sebagai “kulit hitam paling pemarah di Amerika”. Bagi pengkritiknya, Malcom adalah seorang rasis yang menyebarkan pesan supremasi rasial yang membingungkan, benci agama, dan separatisme kultural. Tapi Malcom tak memedulikan kritik tersebut dan terus bersuara keras untuk memperjuangkan nasib orang-orang miskin kulit hitam.

Marthin Luther King Jr pun—seorang pejuang kulit hitam pada masanya—tak luput dari kritikan. Malcom menyebutnya sebagai “pecundang, bukan seorang juara”. Hal ini menjadi wajar karena Gerakan Hak-Hak Sipil pimpinan Martin Luther King Jr. tidak banyak memberikan perubahan terhadap kehidupan orang miskin Afro-Amerika di Selatan. Berbeda dengan Malcom lewat Nation of Islamnya berhasil mengisi hati kulit hitam di Utara. Dibawah kepemimpinanya, Nation of Islam mampu menjadi sangat kuat dan berpengaruh bagi kelas pekerja kulit hitam Amerika.

Perjalanan Malcom harus berhenti ketika mengundurkan diri pada 1964. Elijah Wood takut pada pergerakan Malcom yang bergerak semakin mengakar dan politis akan menjadi ancaman bagi kedudukannya sebagai pemimpin agama. Loyalitas Malcom pada Elijah Wood tidak cukup membuatnya bertahan ketika pemikiran yang tanpa kompromi untuk mewujudkan kebebasan hakiki kaum Afro-Amerika berbenturan dengan Elihaj Wood yang apolitis. Elijah Wood tidak ingin Nation of Muslim melangkah lebih jauh dalam politik dan urusan-urusan publik.

Setelah meninggalkan Nation of Islam, Malcom dan pengikut setianya mendirikan dua organisasi, yaitu Muslim Mosquie, Inc. sebagai lembaga keagamaan dan Organization of Afro-Amerika Unit (OAAU) menjadi sayap politik.

Keluar dari Nation of Muslim membawanya pada petualangan baru. Malcom berkeliling Afrika dan Timur tengah. Melaksanakan ibadah haji dan berbaur dengan jutaan umat muslim dari seluruh dunia yang berbalur persaudaraan universal tanpa pandang suku dan bahasa. Sentuhannya dengan Mekah membawa pada pemahaman agama Islam yang utuh. Dia pun mulai menyadari bahwa pemahaman dari Elijah Wood adalah menyimpang. Malcom pun memperkenalkan dirinya dengan nama muslim, al-Hajj Malik al-Syabazz.

Perubahan sikap tersebut ia sampaikan lewat surat dari Mekah yang menjelaskan ide-ide dan pemikiran barunya tentang hubungan antar-ras, hak-hak manusia, dan isu social politik. Sepulangnya ke MAerika, malcom mengkampanyekan pandangannya tersebut kepada kawan-kawan Afro-Amerika.

Sayang, peluru-peluru yang menembus tubuhnya pada 21 Februari 1965 menghentikan aktivitas penyebaran ide secara massif. Malcom meninggal tepat tiga bulan sebelum ulang tahunnya keempat puluh—beberapa sumber berpendapat tepat pada usianya ke-40. Tiga pendukung Nation of islam ditangkap dengan tuduhan sbagai pembunuh Malcom X. Meski begitu, CIA dan FBI juga dianggap berperan dalam pembunuhan ini karena Malcom dianggap meresahkan. emoticon-Berduka (S) emoticon-Berduka (S)

Ide-ide segar Malcom dari perjalanannya ke Mekahpun belum sempat tersampaikan dengan tuntas. Beruntung, Malcom X dapat menyelesaikan buku autobiografi yang diterbitkan setelah kematiannya dengan bantuan Alex Haley. The Autobigraphy of Malcom X, menggambarkan dengan jelas kehidupan dan pemikiran Malcom yang hidup terus-menerus.

Sampai saat ini, Malcom X tidak hanya seorang perintis gerakan anti-rasisme. Dia juga adalah seorang pemimpin Muslim paling berpengaruh pada abad ke-20.

http://islamindonesia.co.id/detail/1...a#.Usyp6FLVvrd
===============================================================

anak anak abg jaman sekarang Nelson Mandela aja pada ga tau emoticon-Hammer (S) apalagi orang ini...
Btw Malcolm X udah lama dijadikan ikon sebagai "Moslem yang Baik"

Thread Malcolm X in 2011: http://m.kaskus.co.id/post/000000000...00000422034859
0
2.9K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.