Gak cuma di Pulau Jawa, sekarang luar Jawa pun bisa ketangkap KPK
Quote:
Dua terduga kasus suap yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sabtu (14/12/2013) malam masih menjalani pemeriksaan intensif penyidik KPK. Nasib mereka akan ditentukan dalam waktu 1 x 24 jam.
Kedua terduga suap itu yakni Subri, Kepala Kejaksaan Negeri Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dan seorang wanita yang diketahui berprofesi pengusaha.
"Betul (Keduanya menjalani pemeriksaan intensif 1 x 24 Jam)," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, Minggu (15/12/2013).
Kebiasannya, KPK akan menetapkan terduga suap yang terbukti melakukan praktik suap. Usai pemeriksaan intensif, lembaga superbody langsung menjebloskan ke jeruji besi.
Namun, Johan enggan berspekulasi mengenai hal tersebut. Pun termasuk apakah keduanya akan dijebloskan ke jeruji besi. Yang jelas, keduanya masih bersatus terduga kasus tindak pidana korupsi. "Belum ada status," tegasnya.
Sebelumnya, KPK menangkap Jaksa S kemarin (14/12/2013) malam. Jaksa S yang dimaksud adalah Subri yang menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Praya, NTB. Subri diduga menerima duit dalam bentuk rupiah dan dollar AS.
Selain Subri, KPK juga menangkap seorang perempuan yang berprofesi sebagai pengusaha. Perempuan ini diduga sebagai pemberi suap kepada Jaksa S. Uang tersebut diduga terkait pengurusan perkara tanah di Praya.
Quote:
Ada dua orang yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (14/12/2013) malam di Nusa Tenggara Barat. Salah seorang yang diciduk adalah kepala kejaksaan negeri.
"Ada dua yang dibawa. Seorang perempuan yang merupakan pengusaha dan seorang pria, jaksa, Kajari Praya," ujar sumber internal KPK, Minggu (15/12/2013).
Mereka ditangkap di Praya, Nusa Tenggara Barat. Keduanya tertangkap basah melakukan tindak pidana penyuapan.
Kepala Pusat Penerangan Umum Kejaksaan Agung Setio Untung Ari Muladi membenarkan adanya salah satu jaksa yang ditangkap KPK. Namun, Setio belum mau mengungkap identitas dan kasus yang membelit jaksa itu.
"Nanti saja, saya sedang menuju KPK. Kami akan jumpa pers bersama di sana," ucap Setio.
Informasi yang dihimpun, dua orang yang ditangkap sudah tiba di KPK sekitar pukul 07.15. Hingga kini, mereka masih menjalani pemeriksaan.
Rencananya, KPK bersama Kejaksaan Agung akan melakukan jumpa pers sekitar pukul 13.00 untuk mengumumkan perkembangan terbaru dari kasus ini.
Quote:
Kejaksaan Negeri Mataram Sang Ketut Mudita menyebut jaksa yang ditangkap KPK adalah Kepala Kejaksaan Negeri Praya Subhri. Subhri ditangkap bersama seorang perempuan di kawasan wisata Senggigi, Lombok, pada Sabtu (14/12/2013) malam.
"Berdasarkan info yang kami dapat dari Kasi Intel, yang bersangkutan ditangkap di Senggigi semalam," ujar Ketut Mudita saat dihubungi wartawan, Minggu (15/12/2013).
Ketut Mudita sekaligus mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan Kajari Mataram yaitu dirinya ditangkap KPK. Dia menuturkan, rekannya, Subhri, sempat diamankan di Polres Mataram sebelum akhirnya diterbangkan ke Jakarta.
Perempuan yang ditangkap KPK diduga berupaya menyuap Subhri. Keduanya saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di kantor KPK.
Mereka datang bersama dengan penyidik sekitar pukul 07.15. Di dalam penangkapan itu, KPK juga menemukan ribuan dollar Amerika Serikat yang jumlahnya hingga kini masih dihitung penyidik.
Uang suap itu diduga diberikan pengusaha kepada Subhri untuk mengurus perkara sengketa tanah di Praya. Rencananya, KPK bersama Kejaksaan Agung akan melakukan jumpa pers hari ini.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Setia Untung Arimuladi sudah datang ke KPK. Sebelumnya, dia membenarkan salah seorang jaksa ditangkap. Tetapi, Setia masih enggan menjelaskan detil karena masih menunggu laporan KPK.
sumber:
ini,
ini dan
ini
update berita:
post #33
maju terus KPK
maap yak kalo repost
Kejaksaan Negeri Praya
Kepala Kejaksaan Negeri : SUBRI, SH
Jl. Basuki Rahmat, Praya
Telp. 0370-654206
Praya, Lombok Tengah, menurut ane merupakan wilayah yang tidak terlalu ramai, setiap ane lewat sana, ane liat banyak pertokoan yang sepi, dan penduduk yang berkeliaran bisa diitung dengan jari
tapi disana berdiri Bandara Internasional Lombok gan.
mudah mudahan jadi peringatan buat pejabat lainnya yang pengen coba coba yang namanya korupsi
sekarang ini cuma orang bodoh yang gak pernah buka kaskus aja yang berani korupsi