Daniel707
TS
Daniel707
Jepang Belum mau lepas Inalum Kepada Indonesia !
TOKYO, Jaringnews.com -

Tenggat waktu negosiasi antara Investor Jepang dengan Pemerintah RI tersisa tak sampai dua bulan lagi. Namun, pihak Jepang mengakui masih terdapat perbedaan besar di antara kedua belah pihak. Itu sebabnya, belum ada kepastian apakah PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan menjadi 100 persen milik Indonesia per 1 November nanti, seperti yang direncanakan.

"Sampai hari ini masih terdapat perbedaan yang besar antara kami dengan Pemerintah Indonesia menyangkut harga jual dan syarat-syarat penjualan,” kata Yoshihiko Okamoto, komisaris utama Nissan Asahahan Aluminium (NAA), konsorsium yang memiliki 58,8 persen saham PT Inalum, seperti dikutip oleh kantor berita Reuters (13/9).

Ia tidak menjelaskan apa saja perbedaan-perbedaan tersebut.

PT Inalum, didirikan pada tahun 1976, adalah perusahaan patungan antara Pemerintah RI dengan sejumlah perusahaan Jepang. Perusahaan ini bergerak dalam pengolahan dan produksi aluminium selain mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sigura-gura. RI memiliki saham 41,2 persen dan konsorsium Jepang 58,8 persen atas perusahaan dengan kapasitas produksi aluminium 246 ribu ton per tahun itu.

Menurut perjanjian induk (Master Repurchase Agreement, MRA), kerjasama kedua belah pihak akan berakhir setelah 30 tahun, yaitu pada 30 Oktober ini. Pemerintah RI berhak mengakuisisi saham NAA dengan mengacu pada harga berdasarkan nilai buku.

Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana APBN sebesar Rp7 triliun untuk pembelian saham NAA. Namun menurut sumber Reuters, yang ditawarkan oleh Pemerintah RI kepada Jepang jauh di bawah itu.

Yoshihiko Okamoto mengatakan apabila tidak tercapai kesepakatan, Jepang akan membawa masalah ini kepada pihak ketiga sebagai mediator yaitu International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID).

"Kami masih sangat mengharapkan tercapai kompromi dan berusaha dengan segala sampai bulan depan,” kata dia.

Investor Jepang sebetulnya masih ingin terlibat di Inalum, paling tidak sebagai pemilik saham minoritas. Namun, Pemerintah Indonesia telah bulat untuk mengambil alih keseluruhan saham NAA sehingga Inalum 100 persen milik Indonesia.

Itu sebabnya, menurut Yoshihiko, negosiasi yang berlangsung sekarang terfokus pada penjualan saham dan syarat-syarat penjualannya, bukan lagi soal boleh tidaknya NAA menjadi pemegang saham.

Dirjen Pengelolaan Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Hadiyanto, mengatakan, walaupun tidak tercapai kesepakatan sampai akhir Oktober nanti, Indonesia berpendapat Inalum secara otomatis 100 persen milik Indonesia pada 1 November karena perjanjian kerjasama Indonesia-Jepang sudah berakhir pada saat itu. Bahwa masih ada ketidaksepakatan yang harus diselesaikan, lebih menyangkut kepada selisih harga jual saham. “Itu yang harus dibicarakan dengan mediator,” kata dia, ketika ditemui di Gedung DPR beberapa waktu lalu.





Inalum


Spoiler for Sumber:


masih belum mau di lepas sama Jepang ternyata emoticon-Sorry
semoga negosiasi nilai nya bisa cepet selesai dah, biar bisa balik lagi jadi punya kita sepenuh nya emoticon-I Love Indonesia (S)
Diubah oleh Daniel707 14-09-2013 13:19
0
5.5K
44
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.