Kota Hujan Memilih

Pemilihan umum Wali Kota Bogor 2013

Pemilihan umum Wali Kota Bogor 2013 akan dilaksanakan pada 14 September 2013 untuk memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor periode 2013-2018. Terdapat lima pasang calon yang mendaftar di Pilwalkot tahun ini.


KPUD Kota Bogor telah mengundi nomor urut lima pasang kandidat peserta Pilwalkot Bogor 2013.
Nomor urut Calon Pendukung
1. Firman Halim-Gastono Independen
2. Bima Arya-Usmar Hariman Partai Demokrat, PAN, PKB, PBB, Partai Gerindra
3. Achmad Ru'yat-Aim Halim Hermana PKS, Partai Hanura, PPP
4. Dody Rosadi-Untung W Maryono PDIP, Partai Golkar, PKPI
5. Syaeful Anwar-Muztahidin Al Ayubi Independen



673.938 warga Kota Bogor pilih pemimpin

Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor optimis tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Kota Bogor yang digelar lusa atau Sabtu 14 September 2013 bisa mencapai 75 persen.

"Di tengah menurunnya tingkat partispasi publik dalam Pilkada di beberapa daerah, saya yakin dengan upaya yang kita lakukan dalam menekan golput dapat tercapai," ujar Ketua KPU Kota Bogor Agus Teguh Suryaman dalam keterangan persnya, Kamis (12/9/2013).

Ia menjelaskan, pada Sabtu 14 September 2013 mendatang, sebanyak 673.938 warga Kota Bogor sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) bakal mencoblos yang tersebar di 1.814 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Jumlah pemilih itu merupakan DPT yang sudah ditetapkan dalam rapat pleno terbuka perihal perubahan jumlah pemilih terdaftar Pilkada Kota Bogor pada Sabtu (7 September 2013) lalu," terangnya.

Selain itu, Agus menambahkan, apabila ada DPT yang bermasalah seperti pemilih ganda dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama, kemudian pemilihnya sudah meninggal dunian, dan warga yang masih belum memenuhi syarat tapi tercatat, pihak akan mencoret dari daftar pemilih.

"Sehingga pemilih yang memenuhi syarat hanya terdaftar satu kali dalam daftar pemilih. Pemilih tersebut tidak akan diberikan surat pemberitahuan/undangan untuk memilih di TPS dan surat undangan tersebut akan langsung kita amankan agar tidak disalahgunakan," tandasnya.


Pagi Ini Lima Calon Wali Kota Bogor Sampaikan Visi-Misi

Metrotvnews.com, Bogor: Lima pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/8), akan menyampaikan misi dan visi sebagai salah satu tahapan kampanye pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada) kota itu.

Acara tersebut berlangsung dalam rapat paripurna istimewa DPRD setempat dan dilakukan sesuai dengan nomor urut pasangan. Penyampaian visi dan misi calon wali kota dan wakil wali kota dimulai oleh pasangan Firman Sidik Halim-Gastono, Bima Arya-Usmar Hariman, Achmad Ru'yat-Aim Halim Hermana, Dody Rosadi-Untung W Maryono dan pasangan Syaiful Anwar-Muztahidin Al Ayubi.

Rapat paripurna istimewa penyampaian visi dan misi peserta Pemilu Kada Kota Bogor dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Mufti Faoqi dan dihadiri wakil seluruh anggota dewan, Muspida, tamu undangan dan simpatisan pasangan calon.

"Penyampaian visi dan misi menjadi atribut penting bagi pembangunan daerah bila salah satu calon terpilih, visi dan misi akan menjadi rencana pembangunan daerah selanjutnya," kata Ketua DPRD Kota Bogor Mufti Faoqi.

Ia mengatakan, visi dan misi pasangan calon menjadi dokumen daerah yang akan digunakan dalam rencana pembangunan di Kota Bogor. Dalam penyampaian visi dan misi, setiap pasangan calon diberi kesempatan selama kurang lebih 15 menit secara bergiliran untuk menyampaikan yang menjadi perjuangan mereka jika menjadi calon wali kota dan wakil wali kota, di hadapan masyarakat.


Pemilihan Wali Kota, Besok Seluruh Warga Bogor Diliburkan

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Wali Kota Bogor H Diani Budiarto menetapkan tanggal 14 September 2013 sebagai hari libur. Penetapan hari libur ini terkait pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bogor.

Penetapan hari libur itu dituangkan dalam surat edaran Wali Kota Bogor dengan No 270/2388-Pem perihal Penetapan hari Libur dalam rangka pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor 2013.

Surat edaran ini disebarkan kepada seluruh pimpinan OPD se-Kota Bogor, para pimpinan Instansi dan Dinas vertikal, pimpinan BUMN dan BUMD serta pimpinan perusahaan swasta se-Kota Bogor.

"Penetapan hari Sabtu tanggal 14 September 2013 sebagai hari libur dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada warga Kota Bogor yang mempunyai hak pilih untuk dapat menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya di TPS yang telah disediakan, sesuai dengan domisili dan Daftar Pemilih Tetap (DPT)," kata Wali Kota Bogor dalam kutipan Surat Edaran yang dikeluarkan sejak 6 September 2013 lalu.

Ketua Desk Pilwakot Bogor Ade Sarip Hidayat menambahkan penetapan hari Sabtu tanggal 14 September 2013 sebagai hari libur merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilu nanti.

"Pekerjaan ini memang tidak mudah mengingat terus menurunnya angka partisipasi masyarakat dalam setiap penyelenggaraan pesta demokrasi. Tapi kita perlu merasa optimis saat semua potensi kita kerahkan, maka partisipasi masyarakat Kota Bogor dapat berada pada tataran optimal," ujar Ade Sarip dalam Konferensi Pers di Ruang rapat I Balaikota Bogor, Kamis (12/9/2013).

Selain itu, Ade berharap agar KPU Kota Bogor bekerja semaksimal mungkin pada masa tenang ini untuk mendorong tingkat kesadaran masyarakat Kota Bogor secara kolektif agar datang ke TPS.

Peran yang sama diharapkan juga dilakukan oleh keluarga besar Panwaslu, Parpol dan kelima pasang calon beserta tim sukses, bersama tokoh masyarakat termasuk media massa.

"Insyaallah, dengan memberikan hak suara merupakan salah satu bentuk kepedulian dan rasa memiliki kita terhadap Kota Bogor yang kita cintai," katanya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Bogor Agus Teguh Suryaman mengatakan, untuk meningkatkan jumlah pemilih pihaknya akan menyediakan TPS di sekitar rumah sakit di Kota Bogor.

Hal ini agar para pegawainya tetap bisa menyalurkan hak suaranya untuk memilih calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. "Sementara bagi yang sakit, nanti ada petugas PPS yang akan menjemput bola ke setiap rumah sakit agar mereka juga bisa menggunakan hak suaranya," katanya.


Masyarakat Harus Memilih Calon Pemimpin Yang Pro Rakyat

Kota Bogor., PBC - Dengan banyaknya calo pemimpin yang menginginkan untuk menduduki tahta teratas di Kota Bogor saat ini disamping sebagai bukti dari tingginya kesadaran berpolitik masyarakat serta rasa ingin mambangun Kota Bogor tetapi buat masyarakat Kota Bogor menjadi banyak pilihan siapa yang layak untuk memimpin Kota Bogor, karena setelahnya segala kebijakan dan pembangunan di Kota Bogor dalam kurung waktu lima tahun kedepan berada dibawa kebijakan sang pemimpin kelak.

Dalam masalah ini tingkat kejelian masyarakat dalam memilih calon pemimpin harus benar-benar teruji, sebab tidak sedikit diantaranya membawa kepentingan kelompok, golongan tertentu sehingga pada saat endapatkan jabatannya akan lupa terhadap apa yang menjadi prioritas utama yait membawa Kota Bogor lebih baik dalam segala sector, baik peningkatan ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan dan sector lainnya yang menjadi perioritas. Demikian penuturan Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Bogor, Manggala Garuda Putih, Amas Winata kepada PBC saat di temui di daerah Pajajaran kota Bogor.

Organisasi Masyarakat (Ormas) pemerhati seni budaya Tanah Pasundan (Pencak Silat) ini mengungkapkan, kehadiran seorang pemimpin yang benar-benar pro rakyat adalah seorang pemimpin yang di usung oleh rakyat bukan atas keinginan kelompok, golongan apalagi atas keinginan pribadi. Bila sosok pemimpi yang di utus oleh rakyat niscaya akan benar-benar mewakili keinginan masyarakatnya dalam membuat sebuah kebijakan nantinya. “ Saya tidak menunjuk siapapun sosok terbaik untuk membangun Kota Bogor karena semua kandidat yang ada dengan meiihat visi misinya sama-sama ingin berjuang untuk masyarakat Kota Bogor serta punya keinginan membangun Kota Bogor kearah yang lebih baik, maka dari itu titik paling utama sasarannya adalah masyarakat itu sendiri yang menilai dan menimbang karakter pemimpin seperti apa yang mereka inginkan untuk mewakilinya dalam melanjutkan pemabngunan Kota Bogor, “jelas mantat atlit Pencak Silat ini.

Amas juga mengungkapkan bahwa masyarakat dapat menilai karakter calon pemimpin dari Dan. Din Dun. DAN dalam arti memiliki sehat jasmani baik kesehatan fisik dan pendengaran dan penglihatan sehingga dapat enjalankan tugas kepemimpinan dengan sebaik-baiknya tanpa kendala, sedangkan DIN mengenai pemahaman terhadap agama yang diyakininya harus sudah teruji tentang keimanannya sehingga ketika di gagal tidak menjadi gila dan sudah jadipun tidak menjadi gla harta dan yang terakhir adalah DUN mengenai kehidupan duniawi serta tingkat kemapanan dalan ekonomi calon tersebut baik harta dan materi sehingga pada saat memimpin tidak akan serakah untuk mengumpulkan harta kekayaan pribadi. “Dasar-dasar yang seharusnya dimiliki seorang calon pemimpin yang menjadi tolak ukur seorang pemimpin tersebut oleh masyarakat,” katanya.

Sebagai seorang budayawan tanah pasundan Amas mengharapkan pemimpin Kota Bogor yang benar-benar peduli tentang kebudayaan tanah Pasundan terutama yang ada di Kota Bogor, sebab dewasa ini banyak sekali budaya-budaya sunda yang punah dan perlu di gali kembali demi menjaga identitas Kota Bogor yang tertanam nilai budaya sunda, jangan sampai anak cucu kita nanti hanya menanyakan dan membaca di dalam buku cerita akan budaya sunda karena tdak pernah ada implementasi kongrit dalam kehidupan masyarakat, seperti contoh palin kecil adala Bahasa Sunda, Pencak Silat dan beberapa budaya masyarakat yang merupakan ciri khas masyarakat,” tuturnya. (HR/Sumburi).


========================================================

Kalau agan-agan kaskuser domisili Kota Bogor pilih yang mana ?


Terimakasih