Banten memiliki taman nasional yang cukup terkenal di Indonesia bahkan dunia. Adalah Taman Nasional Ujung Kulon yang merupakan habitat yang cocok untuk Badak Jawa.
Ya bicara soal Taman Nasional Ujung Kulon Memang tidak akan lepas dari Badak Jawa.
Spoiler for Deskripsi Fisik Badak Jawa:
Deskripsi Fisik Badak Jawa
Cula kecil dengan panjan sekitar 25 cm untuk badak jantan sementara badak betina hanya memiliki cula kecil atau tidak sama sekali. Berat badan antara 900 – 2.300 kg, dengan panjang badan 2 – 4 meter dan tinggi 1.7 meter. Berwarna abu-abu dengan tekstur kulit yang tidak rata dan berbintik.
Badak jantan mencapai fase dewasa setelah 10 tahun, sementara betina pada usia 5 sampai 7 tahun dengan masa mengandung selama 15 – 16 bulan. Bagian atas bibirnya mer uncing untuk mempermudah mengambil daun dan ranti
Spoiler for Mengenai Badak Jawa:
Mengenai Badak Jawa
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus sondaicus) merupakan salah satu mamalia besar terlangka di dunia yang ada diambang kepunahan. Dengan hanya sekitar 50 ekor individu di alam liar, spesies ini diklas ifikasikan sebagai sangat terancam (critically endangered) dalam Daf tar Merah IUCN.
Ujung Kulon menjadi satu-satunya habitat yang tersisa bagi badak Jawa di Indonesia. Populasi lain dari sub-spesies yang berbeda di Vietnam telah dinyatakan punah. Status badak Jawa dilindungi sejak 1931 di Indonesia, yang diperkuat dengan penetapan Ujung Kulon di barat daya pulau Jawa sebagai taman nasional sejak 1992.
Spoiler for Habitat badak jawa:
Ekologi dan Habitat Badak Jawa
Badak Jawa pernah hidup di hampir semua gunung-gunung di Jada Barat, diantaranya berada hingga diatas ketinggian 3000 meter dia tas permukaan laut. Pada tahun 1960-an, diperkirakan sekitar 20 sd 30 ekor badak saja tersisa di TN Ujung Kulon.
Populasinya meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 1967 hingga 1978 setelah upaya perlindungan dilakukan dengan ketat, yang didukung oleh WWF- Indonesia. Sejak akhir tahun 1970-an, jumlah populasi Badak Jada tampaknya stabil dengan angka maksimum pertumbuhan populasi 1% per tahun.
Spoiler for Ancaman Badak Jawa:
Berdasarkan pengamatan terhadap ukuran wilayah jelajah dan kondisi habitat, Ujung Kulon diperkirakan memiliki daya dukung bagi 50 individu badak. Hanya saja, populasi yang stagnan menandakan batas daya dukung sudah dicapai. Karena alasan tersebut serta upaya preventif menghindarkan populasi badak dari ancaman penyakit dan bencana alam, para ahli merekomendasikan adanya habitat kedua bagi Badak Jawa. Beberapa lokasi yang menjadi pertimbangan adalah: Hutan Baduy, Taman Nasional Halimun – Salak, Cagar Alam Sancang dan Cikepuh.
Ancaman
Sudah tidak ditemukan kasus perburuan liar badak Jawa sejak tahun 1990-an karena penegakan hukum yang efektif oleh otoritas taman nasional yang diiringin dengan inisiatif-inisiatif seperti Rhino Monitoring and Protection Unit (RMPU) serta patroli pantai. Ancaman terbesar bagi populasi badak Jawa adalah:
Berkurangnya keragaman genetis
Populasi badak Jawa yang sedikit menyebabkan rendahnya keragaman genetis. Hal ini dapat memper lemah kemampuan spesies ini dalam menghadapi wabah penyakit atau bencana alam (erupsi gunungberapi dan gempa).
Degradasi dan hilangnya habitat
Ancaman lain bagi populasi badak Jawa adalah meningkatnya kebutuhan lahan sebagai akibat langsung pertumbuhan populasi manusia. Pembukaan hutan untuk pertanian dan penebangan kayu komersial mulai bermunculan di sekitar dan di dalam kawasan lindung tempat spesies ini hidup
Pelestarian Badak Jawa Perlu Partisipasi Banyak Pihak
REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Direktur Eksekutif Yayasan Ujung Kulon Indonesia (Yukindo) Enjat Sudrajat mengingatkan pentingnya partisipasi berbagai pihak untuk turut melestarikan badak jawa yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten.
"Kalau semua pihak, termasuk masyarakat terlibat, upaya pelestarian badak jawa akan lebih maksimal. Bahkan keinginan untuk terus menambah populasi badak jawa bisa cepat terwujud," katanya di Pandeglang, Senin (1/7).
Ia menyatakan, Yukindo siap menjadi mitra dari pihak yang ingin membantu upaya pelestarian badak jawa yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Pandeglang. Bahkan, kata dia, Yukindo siap menjadi mitra dari pihak yang ingin berpartisipasi dalam penyelamatan hewan dilindungi tersebut.
"Bisa saja ada pihak yang ingin ikut melestarikan badak jawa, tapi tidak memungkinkan untuk terjun langsung, kami siap menjadi mitra untuk pelaksanaannya di lapangan," ujarnya. Yukindo, kata Enjat Sudrajat, juga terbuka bagi donator yang ingin membantu pembiayaan usaha pelestarian badak jawa.
Ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan untuk menambah populasi badak jawa itu, di antaranya memberantas "langkap", sejenis pohon yang hidup di TNUK dengan pertumbuhan sangat cepat sehingga dikhawatirkan mematikan tumbuhan pakan hewan langka itu, katanya.
Selain itu, kata dia, juga akan dilakukan penanaman tumbuhan pakan badak jawa guna menambah persediaan pakan hewan yang sangat dilindungi tersebut. "Dengan ketercukupan persediaan pakan, maka badak jawa diharapkan mampu terus berkembang dan mendorong terjadinya pertambahan populasi," kata Enjat Sudrajat.
0
1.4K
Kutip
2
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
10.2KThread•3.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru