- Beranda
- The Lounge
Ketua MUI ; Tidak Layak Kalau Dakwah Diberi Tarif
...
TS
kimoet
Ketua MUI ; Tidak Layak Kalau Dakwah Diberi Tarif
Senin, 19/08/2013
Ketua MUI: Tidak Layak Kalau Dakwah Diberi Tarif (09:31 WIB)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maruf Amin berpendapat mengenai soal tarif dakwah di kalangan dai. Ia tak setuju bila ceramah diberlakukan tarif.
Menurut Maruf, MUI memang belum melakukan kajian mengenai soal tarif ceramah. Namun Maruf pribadi menilai ceramah tak layak diberi tarif.
"Saya pribadi menganggap tidak layak kalau dakwah itu diberi tarif. Dakwah itu tugas, melaksanakan tugas dan kewajiban. Jangan dikaitkan dengan tarif. Kalau ada orang memberi transport itu merupakan keinginan masyarakat sendiri untuk membantu para dai yang memang dai itu tidak sempat mencari uang karena kesibukannya berdakwah. Tapi jangan kemudian dia memungut tarif. Itu tidak layak," jabar Maruf kepada detikHOT.
Maruf berpandangan, fee untuk para dai sebenarnya sah-sah saja. Namun bila dipatok tarif, itu sudah melenceng. Ia juga mengatakan jika seorang ustad mematok tarif dakwah, maka hal itu tak ada bedanya dengan pekerjaan seperti artis.
"Itu kan seperti artis, penyanyi, pelawak, yang kalau datang ada tarifnya. Seorang dai tidak layak untuk ada tarifnya seperti itu. Bukannya tidak boleh menerima. Boleh menerima tapi memberi tarif saya kira tidak diperbolehkan," jelasnya.
SUMBER
http://detik.feedsportal.com/c/33613...if/story01.htm
komentar : Perbedaan yang sangat mendasar antara Rosululloh SAW dengan umat yang mengaku sebagai pewaris beliau adalah, rosululloh dalam menyebarkan ajaran islam beliau menempatkan diri sebagai PELAYAN Ummat, sementara para oknum yang mengaku sebagai ustadz atau da'i malah kepengennya diLAYANI oleh ummat. kenapa terjadi hal seperti ini? dan apa peyebabnya?
Ketua MUI: Tidak Layak Kalau Dakwah Diberi Tarif (09:31 WIB)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maruf Amin berpendapat mengenai soal tarif dakwah di kalangan dai. Ia tak setuju bila ceramah diberlakukan tarif.
Menurut Maruf, MUI memang belum melakukan kajian mengenai soal tarif ceramah. Namun Maruf pribadi menilai ceramah tak layak diberi tarif.
"Saya pribadi menganggap tidak layak kalau dakwah itu diberi tarif. Dakwah itu tugas, melaksanakan tugas dan kewajiban. Jangan dikaitkan dengan tarif. Kalau ada orang memberi transport itu merupakan keinginan masyarakat sendiri untuk membantu para dai yang memang dai itu tidak sempat mencari uang karena kesibukannya berdakwah. Tapi jangan kemudian dia memungut tarif. Itu tidak layak," jabar Maruf kepada detikHOT.
Maruf berpandangan, fee untuk para dai sebenarnya sah-sah saja. Namun bila dipatok tarif, itu sudah melenceng. Ia juga mengatakan jika seorang ustad mematok tarif dakwah, maka hal itu tak ada bedanya dengan pekerjaan seperti artis.
"Itu kan seperti artis, penyanyi, pelawak, yang kalau datang ada tarifnya. Seorang dai tidak layak untuk ada tarifnya seperti itu. Bukannya tidak boleh menerima. Boleh menerima tapi memberi tarif saya kira tidak diperbolehkan," jelasnya.
SUMBER
http://detik.feedsportal.com/c/33613...if/story01.htm
komentar : Perbedaan yang sangat mendasar antara Rosululloh SAW dengan umat yang mengaku sebagai pewaris beliau adalah, rosululloh dalam menyebarkan ajaran islam beliau menempatkan diri sebagai PELAYAN Ummat, sementara para oknum yang mengaku sebagai ustadz atau da'i malah kepengennya diLAYANI oleh ummat. kenapa terjadi hal seperti ini? dan apa peyebabnya?
0
1.5K
22
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.2KThread•83.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru