enjolAvatar border
TS
enjol
Siapa bilang berinvestasi di sektor properti perlu modal besar ?
Siapa bilang berinvestasi di sektor properti perlu modal besar ?

Kita dapat berinvestasi dengan cara membeli saham (menjadi pemilik) perusahaan properti melalui perantara Bursa Efek Indonesia (BEI), beberapa contoh perusahaan properti yang baik misalnya Bumi Serpong Damai (BSDE), Alam Sutera (ASRI), Lippo karawaci (LPKR), Summarecon Agung (SMRA) dan lain-lain.

Berapa minimal berinvestasi saham ?

Minimal pembelian adalah 1 lot (500 lembar), jika kita membeli saham ASRI hari ini (8 Maret 2013) harganya adalah 1050/lembarnya, jadi total minimal pembelian adalah Rp.525.000,- saja, murah bukan ?

Apa saja keuntungan berinvestasi saham ?

Membeli saham adalah membeli kepemilikan di suatu perusahaan, jika perusahaan berkembang, laba selalu meningkat, otomatis harga sahamnya akan naik, jika perusahaan bangkrutpun, ada aturan yang jelas bagaimana status kita sebagai pemegang saham (pemilik) perusahaan tersebut.

Selain dari naiknya harga saham, perusahaan juga membagikan deviden (keuntungan) kepada pemegang sahamnya, biasanya setiap tahun atau bahkan setiap 6 bulan, tergantung RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), anda pun sebagai pemegang saham berhak hadir dalam RUPS dan mempunyai hak suara J.

Apakah aman berinvestasi di bursa saham ?

Kita menjual/membeli saham lewat bursa (BEI), perusahaan-perusahaan tbk yang listing di BEI harus memenuhi aturan-aturan bursa, diawasi oleh BAPEPAM, KSEI, KPEI, laporan keuangan perusahaan tbk wajib diumumkan tiap 3 bulan sekali, kita bisa memantau kinerja perusahaan bertahun-tahun ke belakang, karena semua datanya bisa kita dapatkan secara online di website BEI ataupun di perpustakaan BEI.

Kita bisa menjual/membeli saham kita secara online (realtime) kapan saja, selalu ada supply and demand (liquid), jadi jika kita merasa tidak nyaman lagi menjadi pemilik saham perusahaan A, detik ini juga kita bisa menjual saham perusahaan A tersebut dan PASTI ada yang siap membelinya.

Saya sering mendengar orang main saham akhirnya bangkrut ?

Pergerakan harga saham harian sangat fluktuatif, ini karena banyak pemain (trader) yang melakukan jual/beli harian untuk mendapatkan keuntungan instan (cepat), inilah resiko yang terbesar, resiko yang datang dari diri kita sendiri, keserakahan dan ketakutan kita sendiri, sebagai pemain retail (kecil) sulit bagi kita untuk menebak pergerakan harga secara harian, karena pemain (uang) besarlah yang biasanya menang (secara konsisten), memang banyak pemula yang mendapatkan keuntungan instan, tapi percayalah, ada saatnya pasar akan mengambilnya kembali, bahkan sampai ke modal-modalnya (alias bangkrut).

TIPS ?

Sebaiknya berinvestasi dulu di isi otak anda, banyak-banyak belajar, cara membaca laporan keuangan perusahaan, cara mengetahui perusahaan yang berkinerja baik, cara menentukan harga wajar saham, cara membaca grafik pergerakan harga saham dan lain-lain.

Ada yang mengatakan 90% pemain saham kalah, hanya 10% yang menang, hal ini adalah benar, karena kebanyakan orang (90%) hanya ikut-ikutan (rekomendasi orang lain) dalam membeli/menjual sahamnya, karena itu janganlah kita ikut-ikutan, sebab jika kita ikut-ikutan seperti kebanyakan orang, jelaskah kita masuk di kelompok yang 90% (alias kalah) jadilah kelompok yang melawan arus, saat orang-orang ramai membeli, kita harus menjual, saat orang-orang ramai menjual, itulah saatnya kita membeli.

Untuk memperkecil resiko, sebaiknya kita melakukan investasi jangka panjang (long term, tahunan), setiap tahun biasanya ada market crash (harga meluncur turun), disaat inilah biasanya harga saham akan under value (dibawah harga wajarnya) saat inilah saat yang tepat untuk membeli saham, kemudian saham kita hold tahunan, tentunya kita harus membeli saham (perusahaan) yang layak untuk dibeli.

Selamat berinvestasi !

http://bumiserpongdamai.blogspot.com...di-sektor.html
0
1.1K
3
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.4KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.