JAKARTA, BARATAMEDIA – By Vanzank - Wed Jul 24.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menggandeng Kementerian Pertahanan untuk mendata lapangan minyak dan gas yang berada di garis perbatasan Indonesia.
Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini mengatakan, saat ini ada 14 lapangan migas yang berada di garis perbatasan Indonesia. Untuk menjaga lapangan tersebut, SKK Migas sudah melakukan pendataan dengan Kementerian Pertahanan.
“Kita kerjasama dengan pak Safri (wamen Pertahanan) mengamankan lapangan di garis perbatasan,” ujar dia dalam acara buka bersama dengan Media di Jakarta, Selasa (23/07) malam.
Rudi menegaskan pihaknya juga meminta perusahaan energi dalam negeri seperti Pertamina untuk ikut berpartisipasi mengelola lapangan migas yang terletak di garis perbatasan. “Pertamina yang mengelola, rugi dulu enggak apa-apa. Ada 14 titik (lapangan migas digaris perbatasan),” tegas dia.
Contoh lapangan migas yang berada di garis perbatasan adalah lapangan Masela di laut Arafuru Maluku selatan yang berbatasan langsung dengan Australia. “Gas abadi Masela, Masela Selatan Timur tidak akan ada gempa. itu masuknya daratan Australia,” jelas dia.
Sebagai informasi, 14 lapangan migas yang berada di wilayah perbatasan diantaranya adalah, Ambalat dengan operator ENI, East Ambalat dengan operator Chevron, Anambas yang dikelola AWE, Arafurasi dengan operator ConocoPhilips, Cakalang dikelola Lundin, East Seruway dengan operator Kris Energi, Kerapu dikelola Pearl Oil.
North East Natuna dengan Titan sebagai operator, Tuna yang dikelola Premier Oil, Gurita operator Lundin, Sebatik oleh Star Energy, South East Palung Aru dikelola CNOOC, North Sokang dengan operator North Sokang Energy, lapangan Sokang yang dioperatori Black Platinum. (ali).
source:
http://www.baratamedia.com/read/2013...-di-perbatasan
Tolong bantu Supply BBM untuk patroli TNI-AL dan Satuan2 Radar.....