Halo agan2,

Pingin buka topik diskusi mengenai fitur Flight Mode nih yang biasa tersemat di smartphone / portable devices kita.

Ceritanya begini, hari ini saya ditegur oleh awak kapal maskapai penerbangan nomor 1 di negri ini karena saya sedang bermain game menggunakan smartphone saya. Sang awak kapal memohon saya untuk segera mematikan smartphone saya. Kemudian saya langsung jelaskan, bahwa smartphone saya ini sudah saya kondisikan dalam keadaan 'Flight Mode'.

Namun sang awak kapal tetap meminta saya untuk mematikan nya, padahal ketika itu pesawat belum take off. Saya kembali jelaskan, bahwa dalam kondisi flight mode tidak ada sinyal apapun yang dipancarkan. Kembali di jawab oleh sang awak kapal bahwa mereka tidak melayani Flight Mode.

Saya jadi bertanya2, apa sang awak kapal ini mengerti apa itu flight mode atau tidak. Akhirnya saya mengalah karena malas cari ribut dan jadi debat kusir yang tidak penting.

Setelah saya pikir mungkin memang salah memainkan smartphone saya ketika pesawat bersiap2 mau take off. Saya menyadari itu. Namun yang saya kurang puas adalah jawaban sang awak kapal yang menjawab "Kami tidak melayani flight Mode"

S E N S O R??

Memangnya flight mode adalah sebuah pelayanan? Setahu saya itu adalah sebuah fitur yang disematkan kedalam device kita, agar kita leluasa untuk tetap menggunakan fasilitas yang ada di dalam device kita ketika kita berada di dalam pesawat, tanpa harus khawatir akan bahaya gangguan sinyal yang akan menganggu sistem navigasi pesawat, yang dipancarkan melalui device tersebut.

Setelah kejadian ini saya langsung googling dan mencari tahu mengenai issue ini. Dan ternyata di luar negri pun masih menjadi pro dan kontra mengenai ini. Nampaknya FAA (Federasi Administrasi Aviasi), badan yang mengatur peraturan2 aviasi dunia, masih terpaku pada habbit lama, yaitu bahwa segala macam bentuk benda elektronik, dianggap berpotensi membahayakan sistem navigasi pesawat. Sehingga peraturan yang dibuat, nampak outdated / kadaluarsa, karena dianggap oleh banyak orang, peraturan tersebut tidak mengikuti perkembangan zaman teknologi yang semakin canggih. Baik dari sisi device maupun keamanan sistem navigasi pesawat.

Sehingga, peraturan tersebut nampaknya tidak diubah karena alasan faktor keamanan. Di satu sisi, memang pre caution lebih baik demi keamanan bersama. Namun kadang kalau dilihat dari sisi pengguna layanan penerbangan, peraturan ini banyak tidak terbukti juga, apabila device2 tadi digunakan dalam kondisi flight mode dan digunakan setelah pesawat take off.

Kembali ke masalah pengalaman saya. Ini bukan yang pertama kali saya ditegur oleh cabin crew karena bermain smartphone, namun sebelumnya terima jawaban saya ketika saya bilang smartphone saya dalam kondisi flight mode.Dan baru kali tadi saya mendapatkan jawaban seperti itu dari awak kapal. Jika saja jawaban nya, 'kalau dalam flight mode, nanti setelah take off pak baru bisa dipakai main lagi' , mungkin saya akan lebih bisa terima hehe, dibanding dengan jawaban 'kita tidak melayani Flight Mode', yang menurut saya bukan jawaban yang benar dan professional. Lebih ke jawaban arogan, seakan2 mereka yang paling benar dan kita harus menurut.

Tapi kembali lagi, mungkin niat sang awak kapal baik, bahwa menyalakan smartphone, baik dalam kondisi normal maupun flight mode itu tidak disarankan ketika berada di dalam pesawat, tapi mungkin cara penyampaian nya yang kurang tepat.

NB: Saya selalu hanya mengkondisikan HP saya dalam mode flight mode ketika berpergian dengan pesawat terbang. Karena sepengathuan saya, ketika dalam kondisi flight mode, semua sinyal yang membahayakan sistem navigasi di-cut, dan tidak memancarkan apapun. Karena jika dimatikan, waktu untuk boot up nya akan menguras baterai, dibanding kita kondisikan dalam mode flight mode.

Thread ini saya buat untuk agan2 yang mungkin punya pemikiran pro dan kontra. Atau mungkin punya pengalaman yang sama. Atau mungkin juga ada kaskuser yang awak kapal, maupun Pilot yang bisa bantu diskusi

Please jangan dijadikan thread ini ajang saling caci maki dan SARA