Chino kainadalah kain kepar, awalnya terbuat dari katun 100%. Hari ini juga ditemukan pada kapas sintetis campuran.

Dikembangkan pada pertengahan abad ke-19 untuk seragam militer Inggris dan Perancis, telah sejak bermigrasi ke pakaian sipil. Celana seperti kain mendapatkan popularitas di Amerika Serikat ketika Spanyol-Amerika veteran Perang kembali dari Filipina dengan celana kepar militer mereka.

Sejarah chino kembali ke pertengahan abad ke-19 India. Harry Burnett Lumsden, seorang perwira tentara Inggris ditempatkan di Mardan di perbatasan Peshawar, melihat bahwa pasukannya membutuhkan seragam lebih cocok untuk daerah. Dia dicelup piyama katun dengan ekstrak tanaman untuk menghasilkan pakaian yang ringan yang tidak hanya lebih tepat untuk iklim tapi dicampur dengan warna dari daerah sekitarnya. Para Hindi lokal atau kata Urdu untuk warna berdebu itu "khaki" - sebuah istilah yang segera menjadi identik dengan seragam baru.
Sumber

Chino adalah sebutan untuk kain katun berjenis twill yang awalnya terbuat dari bahan dasar katun 100 persen (katun twill). Biasanya kain chino digunakan untuk membuat celana panjang chino atau khaki. Pada pertengahan abad ke 19 kain ini digunakan untuk seragam militer inggris dan prancis, sampai akhirnya sekarang chino juga digemari masyarakat sipil di berbagai belahan penjuru dunia. Hal itu dimulai saat veteran amerika pulang dari filipina selepas perang dunia kedua ke kampung halamannya menggunakan celana bahan berwarna khaki.

Secara terminologi kata chino berasal dari bahasa spanyol amerika "chino" yang secara harafiah memiliki makna "terpanggang", yang tercermin dari warna kain yang berwarna coklat agak mirip dengan warna roti yang dipanggang. Namun ada pula yang mengatakan bahwa kain ini awalnya diproduksi dari negeri china, sehingga beberapa orang percaya bahwa chino berasal dari kata "china".

Istilah "chino" berasal dari kata bahasa Spanyol Amerika "chino" yang diterjemahkan secara harfiah berarti panggang. Ini mencerminkan warna kain yang serupa cokelat roti panggang [1]. Serta ini, kain itu sendiri awalnya diproduksi di Cina, dan beberapa orang percaya nama ini adalah korupsi negara asalnya.

Meskipun pada awalnya chino hanya berwarna khaki, namun sekarang ini dalam dunia fashion chino telah bertransformasi dalam berbagai rupa warna, mulai dari putih, merah, hijau, ungu, marun, bahkan sampai hijau.

Celana chino adalah item mode yang patut digunakan oleh wanita dan pria. Selain itu mudah dipadu padan, celana yang identik dengan gaya kasual ternyata bisa dikenakan untuk berbagai kesempatan. Dan bisa juga digunakan akhir pekan anda yang santai, ada beberapa celana chino yang bisa dipilih.

1. Celana Chino dari Zara
Brand high street asal Spanyol ini menawarkan celana chino dengan beraneka warna. Mulai dari beige, toffee, biru navy, cream hingga warna oranye. Potongan celana yang sedikit longgar, dan memberikan sentuhan nyaman bagi si pemakai.
2. Celana Chino dari Mango
celana chino sempat menjadi buruan para pencinta mode pada pertengahan 2011, hingga kini Mango masih banyak menawarkan pilihan celana chino. Model yang modern dan elegan , celana tersebut bisa dipadu padan dengan berbagai macam atasan seperti kaos and kemeja.
Jika ingin mengenakannya ke club, Anda tinggal memadukan celana tersebut dengan atasan tanpa lengan berbahan sequin. Terbuat dari 98% katun dan 2% elastane, celana chino dari Mango bisa dimiliki dengan harga yang relative terjangkau

3. Celana Chino dari Pull & Bear
Celana chino memiliki banyak warna yang dibisa dilihat. contohnya, celana chino keluaran terbaru brand Pull & Bear ini. warna berani seperti merah terang dan hijau, tampilan yang santai tetap bisa menarik pemakainya. Padukan celana Chino ini dengan sweater yang longgar dan sepatu brogue untuk tampilan wanita Paris. Celana ini dijual dengan harga Rp 499 ribu perpotong

Sumber