Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

devitapraAvatar border
TS
devitapra
Miris, Gedung Peninggalan Kapitan Ham Hin di Musi, Palembang
GEDUNG TUA DI PINGGIR MUSI

Usianya sudah 400 tahun. Dari sana, sejarah tentang orang-orang Cina di Palembang terpaparkan. Namun hari ini tak ada yang peduli kepadanya. Termasuk Pemerintah Daerah Sumatera Selatan sekali pun.


Gedung tua bergaya setengah oriental itu terpuruk seperti orang sakit.Di beberapa bagiannya, dinding tembok mengelupas, memamerkan batu bata merah tua yang terlihat masih kokoh. Kesan tak terurus semakin kuat, dengan tumbuhnya rerumputan liar di halaman depan, bersanding dengan parit kecil berwarna kelabu yang dipenuhi tumpukan sampah plastik.Mungkin yang masih menyiratkan sisa-sisa kejayaan bangunan itu adalah pilar-pilar kayu jati yang masih nampak kekar, dan lantai gedung yang terbuat dari kayu onglen (kayu besi).

Masuk ke gedung itu lewat sebuah tangga kayu berundak 12, pemandangan bercorak klasik terhampar: altar-altar tua, sebuah foto usang lelaki Hokian lengkap dengan seragam pejabat Hindia Belanda-nya. “Itu mendiang kakek buyut saya,”ujar Tjoa Hok Lim, seorang lelaki sepuh dengan kaos abu-abu Nike usang yang saya temui di senja itu.

Gedung lapuk milik keluarga besar Tjoa memang merupakan salah satu dari tiga bangunan bersejarah sisa-sisa kejayaan para Hokian perantau di pinggiran Sungai Musi. Ceritanya, pasca Kesultanan Palembang Darussalam dihapus oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1823, diberlakukan sebuah undang-undang yang mewajibkan setiap etnis memiliki struktur komunitas masing-masing.

Komunitas itu biasanya dipimpin oleh seorang kuat yang diangkat langsung oleh pemerintah Hindia Belanda.Mereka dianugerahi pangkat Mayor atau Kapiten. Pada 1830, di Palembang, komunitas Hokian dipimpin oleh seorang Mayor. Namanya Tjoa Kie Tjuan, yang pada 1855 digantikan oleh putranya yang bernama Kapiten Tjoa Ham Hin.

Kapiten Ham Hin-lah yang kemudian menempati dan merenovasi gedung yang letaknya tepat di bawah lindungan Jembatan Ampera itu. Konon, sebelumnya gedung tersebut ditempati oleh seorang putri dari Keraton Kesultanan Palembang dan sudah ada sejak 1600-an.

Keturunan she (marga) Tjoa sendiri hingga kini sudah sampai pada 13 generasi. Mereka menyebar ke berbagai tempat di Indonesia, dan sebagian besar bermukim di Pulau Jawa. “Di sini, yang tersisa hanya kami inilah,”ujar Tjoa Hok Lim. Lelaki berusia 82 tahun itu menikmati sisa-sisa umurnya dengan mengurus rumah tersebut bersama anak dan cucunya.

Apa yang membuat mereka bertahan di gedung lawas dan kumuh itu? Menurut kakek yang sehari-hari akrab disapa Pak Kohar itu, secara emosional ia merasa terikat dan berkewajiban untuk mengurus peninggalan moyangnya tersebut. Selain sudah diamanahkan oleh keluarga besarnya, Hok Lim juga sangat sadar jika gedung itu memiliki sejarah yang tidak ternilai. “Orang banyak tawar rumah ini, tapi tidak kami jual, berapa pun harganya,”ujar Hok Lim.

Kalaupun rumah itu sekarang terbengkalai dan tak terurus, itu semata-mata karena keluarga Tjoa sudah tak memiliki lagi uang untuk merawatnya, terlebih untuk melakukan renovasi. Karena itu, sebelum meninggal, salah satu cita-cita Hokian tua itu adalah ingin menyerahkan gedung tua tersebut kepada Pemerintah Daerah Sumatera Selatan. Adakah harapan itu menjadi gayung bersambut?

“Hingga kini, mereka sepertinya belum peduli,”ujar Hok Lim dalam nada sedih. emoticon-Berduka (S)

Gedung tua bergaya setengah oriental itu terpuruk seperti orang sakit.Di beberapa bagiannya, dinding tembok mengelupas, memamerkan batu bata merah tua yang terlihat masih kokoh. Tapi sampai kapan kekokohannya berlangsung? Tanyakan kepada riak air Sungai Musi yang berwarna coklat…






http://www.facebook.com/notes/hendi-...i/477764491320

emoticon-Rate 5 Star emoticon-Blue Guy Cendol (L)
0
2.6K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.