juraganeki
TS
juraganeki
Mitos Ular Lembu di Sungai Mahakam
moga moga gak emoticon-Blue Repost

emoticon-Blue Guy Cendol (L)BOLEH KALO emoticon-Blue Guy Cendol (L)


Spoiler for ULAR:

Jurnal Segihan — Ular Lembu menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat yang mengaitkannya dengan peristiwa longsor di Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara pada 26 – 28 Agustus 2011. Bahkan ada rekaman video yang diklaim memuat penampakan ular lembu di Sebulu yang menarik sebuah rumah hingga ambruk. Video ini telah dibahas di blog ini pada artikel “Kontroversi Video Ular Lembu Menarik Rumah hingga Ambruk di Sebulu“.

Di samping fenomena masyarakat yang terlanjur meyakini kebenaran mitos akan eksistensi ular lembu di Sungai Mahakam, ada juga beberapa warga yang masih bisa berpikir logis tentangnya.

Muhammad, seorang warga asli Desa Segihan menceritakan kepada Jurnal Segihan, ia sendiri tidak pernah melihat langsung ular lembu. Ia hanya tahu kisah adanya ular lembu dari para orang tua yang menghikayatkannya dari orang-orang tua sebelum mereka. Konon katanya, ular lembu memiliki tubuh berdiameter sebesar drum, dengan panjang yang membentang selebar sungai Mahakam, yang kepalanya menyerupai hewan lembu (sejenis sapi).

Dilanjutkannya lagi, pada masa dulu yang mengaku pernah melihatnya hanya beberapa dari orang tua di Kecamatan Sebulu. Seiring dengan dijadikannya sungai Mahakam sebagai jalur ekspedisi ponton dan kapal yang mengangkut kayu dan batubara serta juga melintasi sungai di Sebulu, maka ular lembu dianggap mengasingkan diri atau tersingkir ke lokasi lain karena khawatir terlindas ponton.

Cerita tentang menyingkirnya ular lembu ini menimbulkan kontradiksi karena di tahun 2011, yang lalu lintas ponton batubara semakin padat dibanding puluhan tahun silam, justru dikabarkan ular lembu muncul di Sebulu dengan aktivitasnya menarik rumah hingga ambruk.

Pertanyaan menggelitik, apakah sekarang ular lembu sudah berani atau tidak khawatir lagi menghadapi resiko terlindas ponton? Lalu, mengapa baru sekarang ular lembu mempunyai sifat merusak rumah manusia? Juga, mengapa ular lembu tidak memangsa para penduduk yang biasa beraktivitas di tepi sungai untuk MCK?

Dari tanda tanya ini bisa diarahkan pemikiran bahwa hikayat ular lembu hanyalah sekadar legenda/cerita rakyat yang tidak ada eksistensinya di dunia nyata. Adapun sekadar pengakuan beberapa orang zaman dulu, meski disertai sumpah persaksian, maka tidak bisa menjadi alat bukti secara ilmiah.

Seseorang narasumber yang mengaku melihat penampakan suatu misteri yang aneh, langka, dan jarang terjadi yang tidak mempunyai dokumentasi dan publikasi serta tidak bisa disaksikan oleh sebagian besar masyarakat, kesaksiannya harus memenuhi persyaratan tertentu.

Saksi tersebut harus diuji tingkat kredibilitasnya, stabilitas emosi dan psikologi, tingkat kepercayaannya terhadap mistis dan takhayul, tingkat ilmu pengetahuan alam (sains) yang dimilikinya, dan faktor-faktor penguji lainnya. Tak hanya saksi yang diuji, proses penyampaian kabar dari mulut ke mulut pun harus diuji tingkat autentik dan akurasinya sehingga tidak terjadi distorsi atau kesalahan yang timbul dari keliru pemahaman.

Namun sayangnya, para saksi atau narasumber tersebut sudah meninggal dunia, sehingga tidak bisa dilakukan pengujian ilmiah. Jadilah kini kisah ular lembu berkembang dari mulut ke mulut dengan sumber berita: “konon katanya”.


yakin dah kalo ne thread no emoticon-Najis
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
26.9K
20
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.