seloeAvatar border
TS
seloe
Gusdur, Mantan presiden Gila' yg di pilih Oleh Orang Gila..!!
GusDur di Mata Orang Aceh:
“Saya Nabinya Orang Aceh” (LOL)!!! emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak


Tak ada yang diingat oleh orang Aceh pada sosok Gus Dur, kecuali pernyataannya yang menyakiti perasaan umat Islam Aceh.

Publik Aceh tentu belum lupa dengan pernyataan Gus Dur yang menyebut dirinya sebagai ‘nabi’ orang Aceh,
Sehingga dirinya sangat memahami tuntutan orang Aceh. Sontak, pernyataan itu membuatnya dikecam. Dalam suatu pertemuan di tahun 1999 di Kampus Darussalam, Gus Dur pernah diusir dalam sebuah forum.!

Bagi Aceh, Gus Dur di samping dianggap sebagai sosok yang meresahkan juga sebagai peletak dasar fondasi perdamaian. Banyak hal yang patut dicatat dari tokoh yang penuh kontroversi ini, terutama jika dikaitkan dengan Aceh. Meresahkan, karena dalam sejumlah pernyataannya, Gur Dur selalu menyinggung perasaan orang Aceh.

Selain itu, tuntutan referendum yang disuarakan rakyat Aceh dianggap angin lalu saja. Bahkan, dalam salah satu pernyataannya, Gus Dur mengklaim yang menuntut referendum hanya ratusan orang saja, padahal saat Sidang Umum Masyarakat Pejuang Referendum (SUMPR), jutaan rakyat Aceh tumpah ruah ke Banda Aceh.

Tetapi, terlepas dari itu, Gus Dur juga peletak dasar perdamaian. Pada pemerintahan Gus Durlah, pembicaraan damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Indonesia menjadi terbuka. Padahal, sebelumnya, pembicaraan dengan GAM sesuatu yang tabu, sehingga peluang perdamaian seperti ditutup rapat, apalagi jika sampai mengakomodasi tuntutan kemerdekaan.


Saat sejumlah tokoh nasional mengecam pendekatannya untuk Aceh, Gus Dur tetap memilih menempuh cara-cara penyelesaian yang lebih simpatik: mengajak tokoh GAM duduk satu meja untuk membahas penyelesaian Aceh secara damai. Bahkan, secara rahasia, Gus Dur mengirim Bondan Gunawan, Pjs Menteri Sekretaris Negara, menemui Panglima GAM Abdullah Syafii di pedalaman Pidie. Di masa Gus Dur pula, untuk pertama kalinya tercipta Jeda Kemanusiaan.

Siapapun tahu, kalau Gus Dur sosok humoris. Salah satu humornya yang paling diingat adalah humor tentang presiden. Coba simak petikan humornya yang konon terjadi kala bertemu dengan Fidel Castro. Saat itu Castro menyatakan kekagumannya pada Indonesia dan menyatakannya sebagai bangsa yang besar.

Gus Dur seperti biasanya menanggapi pujian Castro dengan humornya, berikut:

“Ya iyalah. Itu kan karena presiden Indonesia pada gila semua. Soekarno, presiden gila wanita. Soeharto, presiden gila harta. Habibie, presiden yang benar-benar gila ilmu dan teknologi. Nah, saya sendiri presiden yang benar-benar gila yang dipilih oleh orang-orang gila.” emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak

Begitulah adanya Gus Dur. Selalu punya cara dan kesempatan untuk membuat orang banyak tertawa untuk kemudian memetik “pembelajaran” dari humornya.

Jasa Gus Dur bagi Aceh:


Jasa Gus Dur terhadap Aceh juga tak sedikit. Saat pemerintahannya, bahkan Aceh hampir mendapatkan kemerdekaan. Saat itu, pasca SU MPR Aceh, 8 November 1999, saat seluruh Aceh mabuk dalam euphoria referendum, Presiden Gus Dur yang sedang melawat ke Pnom Phen, Kamboja, merespon tuntutan rakyat Aceh dengan mengatakan;


“Kalau boleh ada referendum di Timor-Timur kenapa di Aceh tidak boleh? Itu tidak adil namanya.” emoticon-2 Jempol


Bentuk keseriusannya untuk menyelesaikan Aceh, Gus Dur menjanjikan pelaksanaan referendum di Aceh akan digelar tujuh bulan lagi, pasca protes massal rakyat Aceh yang menuntut referendum dengan opsi merdeka. Meski, banyak publik di Aceh menyakini hal itu hanya trik Gus Dur mengulur-ulur waktu untuk meredam kemarahan orang Aceh.

Sebagai tokoh yang melampaui zamannya, Gus Dur cukup paham dengan bentuk kemarahan yang ditunjukkan oleh orang Aceh. Menurutnya, tuntutan rakyat Aceh, meskipun cukup serius, harus ditanggapi, meski harus berbohong sekalipun.

Saat itu, sikap Gus Dur terpecah. Di satu sisi, dia sebagai seorang demokrat sejati, yang percaya bahwa aspirasi rakyat merupakan suatu yang harus didengarkan. Namun, di pundaknya pula nasib Indonesia yang baru terlepas dari diktatorian, harus dipertahankan dari perpecahan. Banyak pihak yang mewanti-wanti agar Gus Dur tidak mengikuti jejak Presiden BJ Habibie yang memerdekakan Timor-Timur.

Dalam suatu wawancara dengan Radio Netherland, Gus Dur berujar, “Sebagai seorang Demokrat saya tidak bisa menghalangi keinginan rakyat Aceh untuk menentukan nasib sendiri. Tetapi sebagai seorang republik, saya diwajibkan untuk menjaga keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia.”


Dan Gus Dur tak bisa mengelak. Meski Aceh tak dibiarkan merdeka, tetapi dia sudah memprakarsai penyelesaian Aceh di meja perundingan, dengan menghentikan pertumpahan darah dengan lahirnya Jeda Kemanusiaan. Hingga dilengserkan dari kursi presiden, Gus Dur belum membiarkan rakyat Aceh menentukan nasib sendiri, seperti janjinya. Kini, Gus Dur telah tiada. Sosoknya yang kontroversial pergi bersama tugas-tugas yang belum selesai, termasuk mungkin menulis pengantar untuk buku “Ilusi Negara Islam”. Selamat jalan, Gus!



emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak Lucu juga ne mantan Presiden indonesia..!!



*Sumber:ATJEHCYBER/7.8.11
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
8.1K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.