NegosiatorAvatar border
TS
Negosiator
Ahok Ganyang Style: Kemana sisanya, Pak? Dibagi-bagikan ke siapa?
Ahok Cecar Kepsek SMANU MH Thamrin Soal Anggaran
Rabu, 14 November 2012 | 13:47

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama.
"Kemana sisanya, Pak? Dibagi-bagikan ke siapa?"

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali membuat gebrakan tuntutan transparansi anggaran. Kali ini gebrakan Wagub Basuki ini adalah kepada pihak Kepala SMAN Unggulan MH Thamrin dan Disdik DKI Jakarta.

Permintaan transparansi anggaran tersebut berawal dari ketidakjelasan biaya-biaya yang dikeluarkan sekolah yang juga mendapatkan suntikan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp3,7 miliar.

Dari dalam perincian penggunaan anggaran, di dalamnya tidak tercantum dana untuk membayarkan gaji guru, padahal gaji guru PNS seharusnya sudah ditanggung oleh Tunjangan Kesejahteraan Daerah (TKD) dengan anggaran Rp6,5 triliun per tahun.

"Perincian Rp3,7 miliar itu seperti apa? Sudah dengan guru atau belum, Pak?" tanya Basuki kepada Kepala Disdik DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, saat melakukan tinjauan, hari ini.

Sekolah dengan jumlah murid sebanyak 195 dan 43 guru ini ternyata menganggarkan kembali dana untuk pembayaran gaji guru kepada komite sekolah. Alasannya, adalah hanya ada 11 guru yang saat ini sudah berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

Dan jumlah anggaran yang dimintakan kepada sekolah berikut biaya operasional sekolah lainnya adalah senilai Rp7,8 miliar pertahun. Tentu saja, nilai tersebut diprotes oleh para komite sekolah yang juga merupakan bagian dari orangtua murid sekolah.

"Kalau saya total, APBD ditambah dengan biaya tuntutan sekolah ada sekitar Rp12 miliar, dibagi per bulan. Apakah patut tidak sekolah unggulan menghabiskan Rp1 miliar per bulan?" taya Basuki lagi.

Belum lagi ada permasalahan lain, di mana sekolah ini bekerja sama dengan Surya Institute untuk pengadaan guru sisa dari guru PNS dengan nilai Rp2,06 miliar. Namun pada bulan Agustus, kontrak tersebut berakhir. Akan tetapi, para mantan guru-guru Surya Institute tersebut masih tetap mengajar di sekolah ini hingga sekarang. Dengan kata lain, sekolah mencatut nama Surya Institute.

"Kenapa kontrak tidak diperpanjang? Apakah pembayaran mantan guru dengan ke Surya Institute sama atau tidak? Ini berarti sekolah membajak guru?" kata Basuki.

Basuki mempertanyakan, dana tersebut seharusnya sudah termasuk dalam uang perjanjian dengan Surya Institute, dan dibayarkan langsung kepada guru-guru tersebut.

"Saya ini auditor Pak, saya bisa tau apa yang ada di dalam otak orang kalau menyebut soal uang. Kalau seandainya Bapak hanya membayarkan Rp900 juta, kemana sisanya, Pak? Dibagi-bagikan ke siapa?" tegas Basuki kepada Kepala Sekolah.

Dion, bagian keuangan sekolah pun mengatakan secara tiba-tiba bahwa sebenarnya masih dibayarkan kepada Surya Institute. Tapi, mereka hanya lupa mencantumkan namanya tersebut di bawah kwitansi.

Mendengar pernyataan tersebut, Basuki hanya berdecak dengan senyum kecil saja. Rapat pun masih berlangsung dengan diisi oleh rangkaian saling tuding dan lempar tanggung jawab di antara semua pihak.

"Ya sudah saya di sini jadi wasit saja, sampai jelas semuanya," tandasnya.
Penulis: Ronna Nirmala/ Ratna Nuraini

sumbernya

=============

Modiar!
Nggak heran anak sekolah tawuran, lha wong guru²nya suka nilep duit gitu.
Gaji PNS guru di DKI itu gede lho, paling gede si Indonesia, kalau gak keliru sekitar 7 juta/bln


Mau lihat gimana "goyangan" Ahok Ganyang Style?.

Quote:



Ini yg ngulitin Kepala Sekolah



Diubah oleh Negosiator 14-11-2012 14:43
0
19.8K
206
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.