Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

baron_biruAvatar border
TS
baron_biru
Infrastruktur Memble, Pertumbuhan Wisman RI Kalah Dengan Vietnam
Jakarta - Sampai Oktober 2012 peningkatan pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia masih kalah dengan Vietnam. Salah satu penyebabnya adalah buruknya infrastruktur pariwisata.

"Kita memang mengalami peningkatan pertumbuhan kunjungan Wisman tetapi masih kalah dengan Vietnam," katan Direktur Kerjasama Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Iwan Amri saat jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (5/11/2012).

Menurut Iwan persentase kunjungan Wisman ke Indonesia sampai saat ini mengalami pertumbuhan 9,24% dibandingkan tahun lalu. Tetapi pertumbuhan ini masih kalah dengan negara Vietnam.

"Kita hanya tumbuh 9,24% sedangkan Vietnam 19%. Tetapi menurut World Economic Forum kita baik dengan berada di peringkat 74 daya saing wisata kita. Tetapi infrastruktur pariwisata yang secara umum kita kurang," katanya.

Ke depan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus berjuang keras menumbuhkan minat para wisatawan asing agar mau datang berkunjung ke Indonesia. Bukan tidak mungkin Indonesia akan semakin tergerus ke bawah jika tidak memperbaiki infrastruktur ditambah. Apalagi di 2015 Indonesia juga akan menghadapi ASEAN Economy Community.

"Terkait kunjungan wisman, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar lebih mendorong agar kita berdaya saing wisata khususnya tingkat ASEAN. Ini juga mungkin harus ada kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat menjelang 2015 kita akan ikuti ASEAN Economy Community," cetusnya.



(wij/dnl)

[URL="http://finance.detik..com/read/2012/11/05/171621/2082031/4/infrastruktur-memble-pertumbuhan-wisman-ri-kalah-dengan-vietnam?f9911033"]Sumber[/URL]

Ada Lagi nih:

VIVAnews - Daya saing sektor perjalanan wisata (travel) dan pariwisata Indonesia berada di posisi 5 untuk Asia Tenggara. Dengan nilai daya saing mencapai level 4,0 (dari skala 1-7), sektor pariwisata Indonesia berada di bawah rata-rata ASEAN yang mencapai 4,2 persen.
Indonesia harus mengakui empat negara Asia Tenggara yang dianggap memiliki daya saing di industri perjalanan wisata dan pariwisata terbaik. Singapura, Malaysia, dan Thailand merupakan tiga negara dengan rata-rata kualitas di atas ASEAN. Sementara itu, Brunei Darussalam, kendati berada satu tingkat di atas Indonesia, memiliki nilai 4,1, atau masih di bawah rata-rata ASEAN.
Dalam laporan World Economic Forum berjudul "The ASEAN Travel & Tourism Competitiveness Report 2012", Indonesia tercatat hanya memiliki tiga keunggulan dibandingkan Negeri Jiran, Malaysia. Indonesia unggul dalam faktor keselamatan dan keamanan, sumber daya alam, serta skala prioritas sektor perjalanan wisata dan pariwisata.
Dari 14 indikator penilaian daya saing sektor perjalanan wisata dan pariwisata itu, Indonesia dan Malaysia sama-sama bersaing ketat dalam hal tarif wisata. Kedua negara tetangga ini, sama-sama memiliki nilai 5,6.
Indonesia yang pernah berjaya dengan slogan Visit Indonesia, tampaknya harus mulai belajar dari cara pengelolaan sektor perjalanan wisata dan pariwisata Malaysia. Dengan slogan Malaysia Trully Asia, negara ini unggul dalam 11 kategori tingkat daya saing industri perjalanan wisata dan pariwisata.
Tak hanya itu, nilai daya saing Malaysia hampir seluruhnya masuk kategori standar. Di sisi lain, Indonesia mencatat tiga faktor yang masih berstatus buruk. Ketiga faktor itu adalah kesehatan dan higienitas dengan nilai 2,6, infrastruktur pariwisata (2,0), serta infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi (2,5).
Dari Negeri Jiran, Malaysia dianggap memiliki keunggulan dalam faktor kebijakan dan aturan dengan nilai 5,1, sumber daya manusia (5,2), dan faktor kedekatan dari sektor perjalanan wisata dan pariwisata (5,4).
Sama seperti Indonesia, dari 14 kriteria penilaian daya saing sektor perjalanan wisata dan pariwisata, Malaysia hanya mencetak skor terendah dalam hal infrastruktur pariwisata, serta infrastruktur komunikasi dan informasi. Bedanya, pada dua faktor itu, daya saing Malaysia dianggap lebih unggul dari Indonesia dengan skor masing-masing 3,6 dan 3,7.
Malaysia juga dianggap lemah pada faktor sumber daya budaya yang dimilikinya.
Namun, secara umum, pendukung sektor perjalanan dan pariwisata Malaysia tidak ada yang masuk kategori buruk dengan rentang nilai antara 1-3.
Berikut adalah perbandingan daya saing Malaysia dan Indonesia berdasarkan laporan Travel and Tourism Competitiveness Index: (skala 1-7)
Faktor Penilai Malaysia Indonesia
Aturan dan kebijakan 5,1 4,2
Environmental sustainability 4,6 3,9
Keselamatan dan keamanan 4,5 4,7
Kesehatan dan kebersihan 4,5 2,6
Skala prioritas sektor travel dan pariwisata 4,8 5,7
Infrastruktur bandara 4,2 3,3
Infrastruktur darat 4,6 3,2
Infrastruktur pariwisata 3,6 2,0
Infrastruktur TI 3,7 2,5
Daya saing tarif 5,6 5,6
Sumber daya manusia 5,2 5,0
Kedekatan travel dan pariwisata 5,4 4,2
Sumber daya alam 4,5 4,7
Sumber daya budaya 3,8 3,5

Sumber

Sebagai wisatawan domestik hal simpel yang ane rasain paling gak enak itu harga tiket ke singapore, malaysia jauh lebih murah dan lebih sering daripada ke lombok, bali ato medan

0
1.3K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.7KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.