Thomas baru saja ditahbiskan menjadi pastor. Esok
adalah hari di mana untuk pertama kali ia akan menerima
pengakuan dosa jemaatnya. Karena begitu inginnya
Thomas melakukan tugas pentingnya itu dengan benar,
maka ia meminta tolong kepada Pastor McMartin yang
telah berpengalaman itu, agar mau duduk di belakangnya
dan memberikan kritik atas penampilannnya.

Begitulah, sorenya setelah sepanjang hari melakukan
tugas menerima pengakuan dosa, kedua pastor itu
berbincang-bincang di kantor gereja.

" Penampilanmu cukup baik, " kata Pastor McMartin.

Lalu dengan agak berhati-hati ia melanjutkan kritiknya.

" Hanya ada satu kekuranganmu. Lain kali, kalau
menerima pengakuan dosa maka usahakan untuk
memberi komentar : " saya mengereti, saya mengerti,
anakku ' bukan ' ' Oh, wow,c-c-c-c-c . . . . . "