Hal yang paling indah diberikan Tuhan adalah ‘cinta’. Orang bisa berubah sifatnya hanya karena cinta. Ada yang bilang cinta itu buta, buta itu gelap, gelap itu meraba-raba, jadi bisa diartikan cinta itu meraba yang gelap-gelap (jangan dituru!).

Saat pertama kali masuk SMA, gua tertarik dengan yang namanya basket, dan akhirnya gua mengikuti ekstrakurikuler basket di sekolah. Awalnya semua berjalanbiasa aja, tp makin hari terjadi sedikit perubahan yang gua alami, dimana gua yang tadinya lempar bola basket gak pernah masuk, tapi makin kesini gua kalo ngelempar bola basket jadi hampir bisa masuk. Tapi perubahan yang sebenernya terjadi bukan itu, perubahannya yaitu makin hari gua makin terpesona dengan temen basket cewe yang ikut latihan basket juga. Awalnya biasa aja,tapi makin kesini semua makin berubah, hati gua makin bergejolak melihat sosok cantik itu. Gua jadi sering rajin latihan basket, gua selalu datang lebih awal walaupun selalu terlambat terus dan bahkan saat gak ada jadwal latihan pun gua tetap dateng latihan demi melihat wanita itu. Semua terjadi karena seorang cewe yang bernama ‘Ela’ (nama sebenernya, biar orangnya gak tersinggung). Setelah gua bertanya-tanya dalam hati gua, gua baru tau, gua sedang jatuh cinta.

Disekolah yang tadinya gua gak pernah tegur sapa dengan Ela, gua jadi sering bertegur sapa dengannya dan betapa girangnya gua saat disapa dia. Awalnya gua ngira dia jutek, tapi ternyata dia orangnya sangat asik walau agak sedikit jutek. Sampai suatu malam gua gak kerasa sms-an ama dia sampai larut malam dan apa yang gua pun menyatakan apa yang selama ini gua rasakan dan ternyata dia pun menerima gua dengan semua kekurangan dan kelebihan yang gua punya.
“beneran Ela?”

“iya Ramdhankuuuu ^_^”

Saat itu juga gua lompat-lompat kegirangan karena pada saat itu juga cinta gua diterima olehnya tepatnya hari Minggu, tanggal 2 November 2009 jam 10 malam lewat 2 menit 12 detik.

Disekolah hari-hari pun gua lewati selalu bersama dia, dimana ada dia pasti selalu ada gua, untungnya aja kalo dia lagi di toilet gua gak ada di toilet juga. Semua warga sekolah pun tahu hubungan gua sama Ela, dan semua temen-temen cowo gua pun enggan buat suka sama Ela karena mereka tahu kalo Ela udah punya gua . Pokonya hari-hari gua begitu indah sama dia, tiap hari gua istirahat bareng, makan bareng, bahkan bangku kantin yang biasa dipakai 4 orang dalam 1 meja, saat itu hanya buat gua dan ela saja berdua tak ada lagi yang berani mengganggu kami. Bahkan sampai temen gua sempet ngeledek “serasa gua nyewa nih hidup di dunia..."


Banyak banget hal yang gua lalui bersama dia, dan makin besar pula rasa sayang gua sama dia, begitu pun dia sama gua. Pokonya dia mengajari gua banyak hal tentang cinta, kebahagiaan dan kesedihan, demi dia semua yang gua punya pun gua berikan padanya demi rasa cinta gua padanya. Dan sampai gua alamin sebuah kejadian yang gak pernah bisa gua lupakan sampai saat ini. Setiap pulang sekolah gua selalu pulang bareng dia dan selalu nganterin temen dia pulang dulu, setelah itu kita biasa duduk-duduk dahulu sebelum langsung pulang menikmati matahari senja dan menikmati lagu-lagu cinta (sorry kalo lebay ). Hari ke hari tiap pulang sekolah gua selalu begitu, namun yang paling spesial adalah waktu itu gua pulang sekolah seperti biasa ama Ela nganterin temennya pulang dulu, namun gua dan dia seperti biasa tidak langsung pulang karena pada saat itu hujan turun rintik-rintik dan kami meneduh sambil gua menyanyikan sedikit lagu cinta buat bikin suasana indah . Namun setelah itu terjadilah hal yang tak pernah gua bayangkan, di kala matahri mulai turun untuk pulang, dan dibawah hujan rintik-rintik, gua dan dia ‘KISS’. It’s my and our first kiss :’).
Makin hari gua selalu bersama dia makin besar pula rasa dan cinta gua terhadap Ela, walau banyak banget rintangan atau pun masalah yang melanda kami namun semuanya berhasil kita lalui dan atasi. Namun hingga suatu ketika tibalah saat masalah besar muncul dimana dia memutuskan menyudahi hubungan kita.

“aku janji bakal balik lagi sama kamu, tapi untuk sekarang lebih baik kita udahan dulu…”

Awalnya gua sama sekali gak pernah nerima keputusan itu, tapi gua pikir mungkin ini yang terbaik buat dia, toh gua masih bisa deket sama dia. Namun hari ke hari sikap dia sangat berbeda dengan apa yang dia ucapkan ke gua, dia semakin seperti menjauh dan bahkan seperti ingi tak kenal gua lagi dan seperti ingin memusuhi gua.

“udahlah semua itu hanya janji dan kamu lebih baik cari yang lain aja, aku gak bahagia sama kamu, aku udah males sama kamu...”

Semua cacian dia lontarkan buat gua dan seketika buat gua pengen garuk-garuk dasar sumur yang paling dalem. Tapi dengan berat hati pun gua terima semuanya. Dia pun makin hari seperti menganggap gua musuh, namun gua tetap berusaha melontarkan senyum padanya meskipun itu sia-sia dan gua akan slalu ada buat dia meskipun dia bersifat seperti itu ke gua.

“makasih yah kamu selalu sayang aku, kamu selalu ngertiin aku, aku sayang banget ama kamu, aku bahagia sama kamu...”

Tak ada lagi kata itu yang gua dengar semenjak dia memutuskan semuanya. Mengapa dia bilang gak pernah bahagia sedangkan saat dulu dia slalu bilang bahagia? Apa arti kata bahagia saat itu, apa mungkin dia tidak bahagia karena bahagiamya yang tidak bahagia (bingung loh). Tapi akhirnya semua gua terima, karena gua yakin toh kalo dia butuh gua dia akan kembali pada gua, dan itu terbukti, dia kembali baik pada gua hanya pada saat dia butuh gua, tapi gua tetap nerimanya karena gua janji akan selalu ada saat dia butuh.
Gua juga mengerti mungkin ini yang terbaik buat dia, karena mungkin aja kalo apa yang gua inginkan belum tentu yang gua butuhkan dan gua yakin semesta masih menyimpan masa depan yang belum gua ketahui setelah kejadian ini, dan sejak saat itu gua mencoba untuk melupakan cintanya namun bukan untuk melupakannya :’).

*I LOVE YOU and NEVER FORGET YOU and ALL OF OUR NICE MEMORIES*