Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menerima palu Ketua Kerjasama Ekonomi Negara-Negara Asia Pasifik (APEC) saat menghadiri KTT organisasi tersebut di Vladivostok, Rusia, pada tanggal 8-9 September 2012.

Jurubicara Presiden Bidang Hubungan International, Teuku Faizasyah, mengatakan Presiden SBY disertai Ibu Negara Ani Yudhoyono akan berkunjung ke Rusia pada 7-9 September mendatang. Sebelum ke Vladivostok, Rusia, Presiden dan rombongan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Mongolia pada 5-7 September lusam

Saat berada di Vladivostok, Rusia, menghadiri KTT APEC, menurut Faizasyah, Presiden SBY antara lain dijadwalkan akan menyampaikan pidato kunci dalam CEO Summit, dengan tema “APEC Indonesia 2013: Resilient Asia-Pacific, Engine of Global Growth”.

"Pada KTT ini pula, Keketuaan APEC akan diserahterimakan dari Rusia ke Indonesia," ucap Faizasyah.

Adapun hal-hal yang akan diangkat oleh Indonesia dalam KTT APEC itu, menurut Faizasyah, antara lain ialah peningkatan perdagangan regional yang terbuka, penguatan peran APEC dalam investasi, pengupayaan sustainable growth with equity, dan penguatan ketahanan ekonomi regional, antara lain melalui pembangunan konektivitas.

"Topik-topik tersebut mencerminkan isu-isu utama yang akan pula dikedepankan Indonesia sebagai tuan rumah APEC tahun depan," jelas Faizasyah.


Jurubicara Presiden Bidang Internasional itu mengemukakan, dalam KTT APEC 2012 ini, para pemimpin ekonomi akan membahas topik-topik prioritas yang telah ditetapkan oleh Rusia selaku tuan rumah, antara lain:
1. Liberalisasi perdagangan dan investasi, integrasi ekonomi kawasan;
2. Memperkuat ketahanan pangan;
3. Membangun rantai pasokan yang terpercaya dan aman;
4. Mengintensifkan kerjasama guna memperkuat pertumbuhan inovatif; dan
5. Ketahanan energi.

Di sela-sela pertemuan KTT tersebut, Presiden SBY juga direncanakan akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara dan pemerintahan, antara lain Presiden Hu Jintao (RRT), Presiden Vladimir Putin (Rusia), Presiden Felipe Calderon (Meksiko), Presiden Humala Tasso (Peru), dan Presiden Sebastian Pinera (Chile).

"Pertemuan-pertemuan tersebut akan membahas isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, terutama isu-isu bilateral," kata Faizasyah.

Faizasyah menegaskan, bahwa rangkaian kunjungan ke Mongolia dan KTT APEC ini tidak lain adalah demi kemaslahatan bangsa Indonesia.

"Lebih jauh lagi, Indonesia perlu terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik, yang pada gilirannya akan memberi kemanfaatan bagi negara dan bangsa Indonesia," tukas Faizasyah.

Peningkatan Bilateral

Mengenai kunjungan ke Ulaanbaatar, Mongolia, Faizasyah menjelaskan, bahwa kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Mongolia, untuk melakukan kunjungan kenegaraan atas undangan dari Presiden Mongolia, Tsakhia Elbegdorj.
"Kunjungan tersebut adalah dalam rangka peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral Indonesia-Mongolia, yang sejatinya telah dibangun dengan baik semenjak pembukaan hubungan diplomatik pada tanggal 21 Desember 1956," kata Faizasyah.

Untuk diketahui, Mongolia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi kedua tertinggi di dunia pada tahun 2011 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 17,3%. Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, termasuk investasi di negara tersebut, utamanya di bidang pertambangan.

Selain itu, kerjasama Indonesia-Mongolia juga dinilai penting dalam rangka pemajuan demokrasi di lingkungan Asia-Pasifik. Sama halnya seperti Indonesia, Mongolia berperan aktif dalam mengarusutamakan good governance dan demokrasi, baik di negaranya, maupun di Asia Tengah.
(ES)

Sumber