K120NYAvatar border
TS
K120NY
(tak terkait pilkada) Atasan di Atas Bawahan


INI lagi, pegawai honor disosor! Bila yang kemarin di Mojokerto, kini di Tanjungpinang (Bangka-Belitung). Ny. Reni, 36, pegawai magang di Pemko Tanjungpinang, dikencani Hari, 40, atasannya di sebuah hotel di Pancur. Yang menarik penggerebegan itu terselenggara berkat laporan istri Hari kepada polisi.
Yang namanya bawahan, harus tunduk pada atasan. Apa lagi yang masih status pegawai honorer, nasibnya ke depan kan yang menentukan atasan. Bisa saja usulannya jadi PNS dihambat atasan, jika dinilai kinerjanya tak memenuhi syahwat,…. eh syarat. Dan itulah yang terjadi di Tanjungpinang. Seorang bawahan harus siap “diatasi” atasannya agar kariernya menjadi PNS ke depan lancar-lancar saja.
Hari dan Reni memang bekerja satu kantor di Pemko Tanjungpinang. Hari sudah jadi PNS yang punya kedudukan, sedangkan Reni masih magang. Sebagaimana bawahan, Reni harus menurut apa pun yang diperintahkan Hari sebagai atasan. Dari ngetik surat ini itu, sampai urusan lain yang masih ada hubungannya dengan kedinasan. Pendek kata, disuruh apa saja, Reni harus menjawab: siap, Pak! Kasihan memang si Reni, usia sudah menjelang kepala empat, belum juga diangkat jadi PNS. Jadi selama ini penghasilannya hanya berupa honor.
Celakanya, “urusan lain” yang jadi tugas Reni lama-lama melebar bukan kedinasan lagi. Soalnya, Hari sebagai atasan sudah berani mengajak jalan-jalan ke luar kota. Atau memang Hari mau meniru anggota DPR, yang studi banding ke luar negeri meski tidak nyambung kompetensinya. Sebenarnya Reni juga sudah tahu penyimpangan ini. Tapi karena anggarannya dikeluarkan Hari tanpa membebani APBD, ya sebodo amatlah. Yang penting bawahan diajak atasan menurut saja.
Ternyata, “studi banding” ala Hari memang ada dikandung maksud lain. Ketika istirahat di sebuah hotel, bawahan itu diminta juga “di bawah”-nya dalam rangka hubungan layaknya suami istri. Sebetulnya Reni keberatan, tapi takut hal ini jadi hambatan kariernya menuju PNS, terpaksa dilayani juga. Hal ini terjadi bukan sekali dua.
Hari ini termasuk lelaki pemberani luar biasa. Bagaimana tidak? Istrinya sendiri juga bekerja di Pemko yang sama, hanya beda dinas atau instansi. Ini kan sama saja mau bunuh diri. Soalnya, cepat atau lambat, lama-lama pasti ada yang mencium gelagat buruk ini, dan kemudian mengadu pada pihak yang berkompeten alias istrinya. Nah, bila informan itu sudah mengadu bla bla bla…, apa nggak kiamat gara-gara memburu nikmat?
Prediksi ini ternyata terjadi juga. Ny. Yuyun, 32, mendengar info bila suaminya boncengan sepeda motor ke Daik bersama anak buahnya, Ny. Reni, yang belakangan jadi teman istimewa. Istri malang ini segera memburunya ke lokasi yang ditunjukkan orang. Ternyata di sana kehilangan jejak. Malah informasi baru menyebutkan, suami sedang menyeberang ke Pancur bersama WIL-nya. Ternyata benar, sebab nampak sepeda motor suami berada di penitipan sepeda di dermaga Daik.
Diapun segera menyeberang ke Pancur, dan langsung menghubungi polisi setempat. Berdasarkan informasi yang diterima, sebuah hotel di kota itu didatangi dan penggerebekan ke sebuah kamar dilakukan. Ternyata benar, suaminya ada di situ sedang kelonan bersama Reni anak buahnya. Keduanya segera digiring ke Polsek setempat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam pemeriksaan, Reni – Hari memang mengakui segala perbuatannya selama ini.
Jadi mereka sudah sering berbuat? Nangis Yun, nangis….! (TPP/Gunarso TS)
nah ini dia
wkwkwkw......mo komen apa ya emoticon-Big Grin
0
1.9K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.