memed.1981Avatar border
TS
memed.1981
Mewujudkan Mudik yang Aman
Mewujudkan Mudik yang Aman


Suasana para penumpang kereta api yang menunggu kedatangan kereta di setasiun senen, Jakarta Pusat.
MI/SUSANTO



SEBELUM nulis threads ini, saya sebelumnya mau ngucapin selamat Idul Fitri dulu buat agan-agan sekalian yang merayakan. Bagaimana libur Lebarannya? Dimanapun merayakan Lebarannya, di Jakarta ataupun di kampung halaman alias mudik, pasti tetep asyik dong.

Oya, ngomong-ngomong soal mudik, saya mau ngupas sedikit nih soal tradisi tahunan tersebut. Meski sudah menjadi rutinitas tahunan, yang namanya mudik tuh tetep seru. Coba deh tanya pengalaman temen-temen yang setiap Lebaran pada mudik, pasti ada cerita yang menarik selama perjalanan.

Spoiler for foto:


Saya, walaupun Lebaran kali ini nggak ikut mudik, tetap ikut merasakan suasana tersebut karena melihat tetangga dan teman-teman yang pulang mudik.

Salah seorang tetangga saya misalnya. Dia berangkat ke kampung halamannya di daerah Tegal pas H-3, malam hari. Sejak pagi ia bersama istri nya sudah mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari ngepak barang sampai mengikat kayu tambahan di jok motornya untuk menaruh barang bawaanya tersebut. Oiya, tetangga saya ini memang memutuskan pergi mudik dengan sepeda motor, dengan alasan sepeda motornya nanti bisa buat jalan-jalan di kampung halaman.

Seru si memang. Tapi yang jadi masalah, tetangga saya itu pergi mudik sambil membawa bayinya yang belum genap berumur empat bulan. Sebenarnya saya sudah menasehati dia agar jangan naik sepeda motor karena kasihan melihat bayinya dibawa perjalanan jauh malam hari. Namun tetangga saya itu tetep keukeuh dengan alasan tidak ingin terjebak macet berjam-jam di jalanan dan juga tiket bis yang mahal.

Melihat tetangga saya tetap nekat mudik dengan sepeda motor, saya langsung terbayang perjuangan luar biasa yang akan dirasakan tetanga saya tersebut selama perjalanan. Jujur, saya yang pernah membawa sepeda motor ke daerah Kerawang seorang diri saja merasakan bukan main capenya. Apalagi yang tujuannya lebih jauh dan membawa barang serta anak dan istri. Waduh ga kebayang deh pegelnya tuh badan sama kaki
.

Spoiler for foto:


Tapi syukur Alhmadulillah, tetangga saya itu bisa pulang mudik dan kembali lagi ke Jakarta dengan selamat tanpa ada masalah apa-apa. Karena saya sempat khawatir dengan dia setelah melihat banyaknya kecelakaan yang terjadi saat arus mudik dan arus balik. Dari data, PT Jasa Raharja Persero mencatat, 800 orang pemudik tewas akibat kecelakaan saat perjalanan mudik tahun ini, dan mayoritas pemudik yang tewas menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor. Kementerian Perhubungan mencatat, angka itu melonjak jika dibandingkan dengan tahun lalu. Ngeri banget gan.

Spoiler for grafik:


Lalu, siapa yang harus bertanggung jawab dengan masalah ini semua? Semua stakeholder pemerintah, dari Kemenhub, Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan yang terkait dengan mudik harus duduk bareng mencari solusi. Dan tentunya meminta kedewasaan para pemudik dalam berkendara.

Kalau saya usul, jika memang tidak bisa mengambil tindakan tegas untuk melarang pemudik menggunakan kendaraan roda dua, Semua stakeholder mungkin perlu menyiapkan jalan alternatif yang aman dan nyaman untuk pengendara sepeda motor. Atau, bisa menyediakan angkutan publik lain seperti truk untuk mengangkut motor dan bus untuk mengangkut pemudik. Atau mungkin kereta api bisa mengangkut motor dan orang sekaligus.

Itu mungkin hanya usul jangka pendek saja, karena untuk jangka panjang tetap harus ada reformasi manajemen penanganan arus mudik yang wajib diperbaiki dengan mengacu ke kejadian dan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya.

Karena yang terlihat saat ini adalah angkutan mudik tidak dirancang dan disiapkan secara utuh dan terpadu. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur, baik jalan, pelabuhan, maupun bandara, terkesan dilakukan sementara dan tambal sulam. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan sibuk hanya menjelang Lebaran.

Selain itu, fakta juga memperlihatkan kalau jumlah pemudik dari tahun ke tahun terus meningkat. Baik dari sisi jumlah pemudik maupun jumlah angkutan

moda transportasi yang digunakan jelas ada pertambahan. Pelebaran dan perbaikan jalan di Jawa, misalnya, hanyalah sebagian upaya untuk mengurangi tingkat kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas.

Selain pembenahan infrastruktur, audit terhadap kelaikan seluruh jenis moda transportasi menjadi keharusan. Bukan rahasia lagi, salah satu penyebab kecelakaan baik di darat, laut, maupun udara ialah moda yang tidak laik tetap dipaksakan beroperasi.

Semua langkah itu dibutuhkan agar angkutan mudik yang aman dan nyaman semakin dekat dari harapan. Karena bagaimanapun kita tidak ingin jumlah korban tewas akan terus terjadi selama arus mudik di tiap tahunnya.

=======


Bagaimana pendapat agan-agan semua?


Spoiler for Foto Lain:


Spoiler for sumber:
0
1.3K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.