Suatu hari, Haji Syafei menemukan seekor kuda dihutan. Anaknya yg bernama titut senang bukan kepalang. Dia ingin memberinya nama baik(biar mirip sama namanya). Haji Syafei melarangnya, tetapi ketika dilarang anaknya menangis terus. Akhirnya kuda itu di beri nama baik.

Suatu hari, Haji Syafei mengikuti sertakan kudanya itu dalam sebuah lomba tingkat kampung, dan kuda itu juara 3. Lalu di muat di koran:

HAJI SYAFEI MEMAMERKAN baikNYA!!

Haji Syafei malu bukan kepalang, sehingga dia tidak mempertunjukkan kudanya lagi, Lalu di muat di koran:

HAJI SYAFEI MENYEMBUNYIKAN baikNYA!

Karena malu, Haji Syafei mempertunjukkan kudanya lagi. Kudanya nampak semakin gemuk, karena tidak berolahraga. Lalu dimuat dikoran:

HAJI SYAFEI MEMPERTUNJUKAN baikNYA YANG SEMAKIN BESAR!!

Haji Syafei malu bukan main

Suatu hari, Haji Syafei memperikutkan kudanya dalam lomba tingkat nasional. Setelah diberi latihan khusus, kudanya pun meraih juara 1. Lalu dimuat dikoran:

baik HAJI SYAFEI MENJADI YANG TERBAIK!

Haji Syafei pun langsung pingsan 3 hari.

Karena tak mau hal seperti itu menimpanya lagi. Dia membuang kudanya. Lalu dimuat dikoran:

HAJI SYAFEI MEMBUANG baikNYA!

Dan seketika itu juga. Haji Syafei bunuh diri dengan meminum baygon. Lalu dimuat dikoran:

"GARA-GARA MEMBUANG baikNYA, HAJI SYAFEI TEWAS MEMINUM RACUN"