Sumber Gambar

Dukungan Abu Bakar Ba'asyir kepada Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 menjadi sorotan media asing. Salah satu media yang menyoroti dukungan tersebut adalah Nikkei Asia, yang memberi judul "Radical Indonesian cleric gives backing to presidential hopeful Anies". Dalam artikel tersebut, Nikkei Asia merujuk kepada dukungan yang diberikan oleh Abu Bakar Ba'asyir kepada Anies.

Dalam rekaman suara yang beredar luas di media sosial TikTok, Abu Bakar Ba'asyir secara terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024. Abdurrahim Ba'asyir, anak dari Abu Bakar Ba'asyir, membenarkan bahwa rekaman suara tersebut memang merupakan suara ayahnya. Menurutnya, sikap yang disampaikan dalam rekaman tersebut mencerminkan keyakinan Abu Bakar Ba'asyir terhadap Anies sebagai pemimpin yang dapat dipercaya untuk memimpin Indonesia.

Dukungan Abu Bakar Ba'asyir ini menarik perhatian media asing karena perannya sebagai seorang ulama dan pemimpin spiritual kelompok radikal di Indonesia. Media asing, seperti Nikkei Asia, melihat dukungan ini sebagai peristiwa yang signifikan dalam konteks Pilpres 2024.

Dukungan Abu Bakar Ba'asyir disebut bumerang setelah ia dibebaskan oleh Presiden Joko Widodo. Keputusan tersebut menuai kontroversi di kalangan masyarakat, terutama bagi Warga Nahdliyin yang menolak mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang didukung oleh Ba'asyir seorang yang bertanggung jawab atas Bom Bali 2002.


Sumber Gambar

Namun, reaksi terhadap dukungan Ba'asyir ini tidak hanya datang dari kalangan NU. Timnas AMIN juga memberikan respons terhadap pernyataan Gus Ipul yang mengajak Warga Nahdliyin untuk tidak memilih Anies Baswedan karena didukung oleh Ba'asyir. Juru bicara Timnas AMIN Jatim, Fauzan Fuadi, menilai bahwa lebih baik didukung oleh Abu Bakar Ba'asyir daripada mendapat dukungan dari pengusaha gelap.

Namun, adanya dukungan dari Ba'asyir ini justru menjadi bumerang bagi pasangan Anies-Muhaimin. Dalam konteks politik yang terus berkembang, dukungan dari sosok yang pernah dihukum karena terlibat dalam terorisme dapat memberikan dampak negatif pada citra paslon tersebut. Terlebih lagi, dukungan ini juga mendapat perhatian dari masyarakat luas yang secara umum menolak terorisme dan ekstremisme.

Karena itu, penting bagi paslon Anies-Muhaimin untuk segera memberikan klarifikasi terkait dukungan yang diberikan oleh Abu Bakar Ba'asyir. Selain itu, mereka juga harus fokus untuk memperkuat platform dan visi misi mereka dalam konteks kepemimpinan yang amanah, progresif, dan inklusif.

Pada akhirnya, dukungan dari Abu Bakar Ba'asyir menjadi bumerang karena dapat merusak citra dan kredibilitas paslon Anies-Muhaimin. Masyarakat Indonesia menginginkan pemimpin yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip toleransi, perdamaian, dan kebhinekaan. Oleh karena itu, paslon tersebut harus segera menanggapi isu ini dengan transparansi dan kebijakan yang jelas untuk memperbaiki persepsi publik.


Sumber Gambar

Meskipun dukungan ini mendapat sorotan, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki hak untuk menyampaikan dukungan politiknya sesuai dengan keyakinannya. Dukungan Abu Bakar Ba'asyir kepada Anies Baswedan bukanlah representasi dari seluruh umat Islam di Indonesia, dan perlu diingat bahwa pendapat dan dukungan politik setiap individu tidak dapat dianggap sebagai pandangan resmi kelompok atau agama yang mereka anut.

Pada akhirnya, Pilpres 2024 adalah ajang demokrasi di mana setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan dukungannya kepada kandidat yang dianggap cocok. Dukungan Abu Bakar Ba'asyir kepada Anies Baswedan adalah bagian dari kebebasan politik yang dimiliki oleh setiap individu. Penting bagi masyarakat dan media untuk melihat dan memahami dukungan ini dengan bijak, tanpa menggeneralisasi atau mengaitkannya dengan seluruh komunitas atau agama tertentu.

Sumber: Sumber Gambar