nona212Avatar border
TS
nona212
Cinta Ini Bukan Hayalan
Spoiler for Instagram:


Quote:


Spoiler for prolog:


Quote:
olasaja
ariesfastes
delia.adel
delia.adel dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.7K
289
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
nona212Avatar border
TS
nona212
#22
Misteri Kucing Hitam
Spoiler for Instagram:


Quote:


Akhirnya Issa dan Barzah menuju ke arah linda, dengan segala pertanyaan pertanyaan di alam pikirannya yang mengendap.

Dan sampai pada akhirnya mereka semua terperanjat, ketika melihat kehadiran kucing yang wajahnya mirip dengan seseorang yang sangat mereka kenal dan sudah lama hilang dari peredaran.

Linda yang sedari tadi merasa ketakutan luar biasa, sesegera mungkin menubruk tubuh Barzah, lalubmenangis di dadanya, setelah melihatnya berjalan mendekat. Bahkan dia sangat ketakutan ketika kucing tersebut menyentuh kakinya yang mungil dan sangat putih bersih, tersebab rajinnya merawat kulit.

"Kakakkk ...."

Memeluk tubuh nya dengan sangat erat, menangis sesungukan, namun tiba-tiba pelukannya mengendur, apalagi saat matanya beradu dengan Issa, bahkan setelah melihat ada perubahan pada wajah Issa, linda hanya bisa duduk terdiam di pojokan sambil memeluk lututnya.

"Maafkanlah aku, Issa!"

Barzah menatap wajah Issa, karena perubahan pada mimik Linda, Barzah melihat ada raut cemburu yang sedang membakar diri Issa, bahkan nampaknya memang sudah terbakar dengan rasa cemburu yang berlebihan, bahkan sampai-sampai panasnya suhu tubuhnya membakar kulitnya sendiri.

"Issa, sudahlah! Dia hanya ku anggap sebagai adik. Walaupun ibu kami berbeda."

Sambil memeluknya dan mencoba berbagi rasa panas yang membuat kulit Issa mengelupas.

"Ayah kalian juga berbeda, bukan? Dan ayahnya Linda adalah ...."

"Please, Issa. Hanyalah dirimu yang ada di hatiku. Percayalah."

Memeluknya sambil mengalirkan hawa dingin ke dalam tubuh Issa.

"Jangan dekati aku, Mas! Kau bisa terbakar matahari."

"Maka lawanlah dan kembali normal."

Tiba-tiba di sebelah timur dari kamar Linda di penuhi dengan cahaya matahari, menyebar menuju tempat mereka berdiri, yang mana nampak begitu sangat real teriknya, membuat suasana menjadi sangat panas. Seperti perasaan issa yang mulai terbakar tanpa sebab yang tidak bisa di jelaskan secara normal.

"Issa, kakak, apakah kalian melihat matahari di sebelah barat tubuhku?"

Linda bertanya saat tangannya mulai di sentuh cahaya matahari. Bahkan dia mulai menghindarinya, karena nampaknya sangat berbahaya bagi kulitnya yang terlalu sensitif oleh panas. Hal tersebut nampak jelas ketika kulit arinya terbakar sampai meleleh.

"Gunakan salep ini, linda!"

Barzah mengoleskan sebuah cream ke kulit arinya secara perlahan-lahan. Linda hanya meringis kesakitan.

"Linda. Apakah kau mau bermain-main di dalam kamar itu?"

Issa menunjuk ke arah kamar lain, yang berada di arah selatan, dari arah tubuhnya berdiri.

"Tidak, aku takut, tersebab di dalamnya itu adalah tempat bibi tidur selama menjalani masa-masa sulit nya."

Terjadi perubahan drastis pada wajah issa yang membuat linda semakin ketakutan.

"Kau! K ... A ... U ....'

"Bibi! Pergilah dari tubuh Issaku."

Barzah mulai tersadar, bahwasanya tubuh issa sudah mulai dikuasai, oleh ruh yang belom di sempurnakan, ya dia adalah almarhum bibinya, yang memiliki banyak dendam kepada keluarganya, akibat dari harta yang dimiliki olehnya itu lebih banyak dari harta ayahnya yang keberadaannya sangat rentan, karena hara tersebut berasal dari persekutuan makhluk ghaib.

"Tidakkkk ...."

"Issa, ini mamasmu. Sadarlah!"

Issa akhirnya pingsan, itupun setelah Barzah mulai membacakan banyak sekali mantra-mantra, yang di dapatnya dari seorang kakek, saat dia sedang mencari obat penawar racun ular, semasa ibunya masih hidup. Dahulu kala.

"Mamas, aku lelah."

"Istirahat lah sayang."

Ketika issa mulai tidak sadarkan diri, kucing tersebut mendekati dirinya dan mulai mencoba membuatnya tersadarkan kemudian, seolah-olah kucing tersebut memiliki insting kuat, jikalau issa tertidur pulas. Maka nyawanya tidak akan selamat. Naluri kehewanan nya peka sekali untuk hal tersebut.

Setelah tersadarkan diri, issa mulai bermain-main dengan kucing tersebut. Sedangkan Barzah mencari informasi tentang matahari yang hanya bersinar di rumahnya saja.

"Jangan takut, linda. Kucing nya nampak jinak dan sangat bersahabat, walaupun wajahnya begitu sangat mirip dengan ...."

"Ayah ...."

"Apakah ini artinya...."

"Iya, ayah bersekutu dengan para makhluk ghib dan membuatnya terperangkap pada tubuh kucing tersebut."

"Jadi benarkah semua kisah gila di keluarga mu itu?"

Issa penasaran dengan semua ghibah tetangga tentang keluarga mereka. Namun pertanyaannya tidak terjawab, karena tiba-tiba langit semakin terik saja, bahkan menerangi seluruh isi rumah, walaupun para tetangga tidak mengalami apa yang mereka alami, sebab saat ini seharusnya masih malam hari.

"Kakak ...."

Pada akhirnya mereka menuju bestment dan mulai mencari di mana kamar zeidah. Adik kandung Barzah yang terlahir dari rahim ibunya, ketika persekutuan tubuhnya di gauli oleh makhluk ghaib yang bernama genderuwo.

"Kak, apakah dia masih hidup? Bukankah selama ini, sekalipun kita tidak memberikannya makanan untuk nya?"

Lorong demi lorong di telusuri, bahkan kaki issa sudah mulai penat, namun tetap saja mereka belum juga menemukan nya.

"Kakak aku takut."

"Mas aku lelah, haus dan lapar."

"Kakak aku kepanasan. Kenapa matahari ini selalu mengikuti kita saja?"

"Sabarlah! Ayah bagaimana ini?"

Bertanya kepada kucing yang sedang di gendong Isaa.

"Meong meong meong ...."

"Kucing sialan!"

"Brakkk!"

"Linda jangan! Dia adalah ayahmu."

Linda segera membantingnya hingga kucing tersebut tidak lagi mengeluarkan suara.

"Apakah dia mati?"

"Linda kau sangat kejam."

"Kakak, semuanya ini dikarenakan oleh pemujaan ayah. Sehingga tubuhku di rasuki makhluk ghoib dan bahkan membunuh banyak orang. Temasuk ayah dan ibunya Issa."

"Jadi kaulah yang...."

"Tenanglah Issa. Jangan biarkan emosi meraja dalam hati dan menguasai pikiran. Dia sudah mendapatkan karma nya sendiri. Bahkan tidak bisa menemukan rasa bahagia."

Barzah mampu membuat emosi issa padam. Hingga pada akhirnya amarahnya bisa dihentikan.

Namun karena sudah terlanjur ketakutan, jika issa akan membalaskan dendamnya, akhirnya Linda berpisah dan memilih lorong yang nampaknya sangat terjal, karena pembangunan rumah pada saat itu belum lagi usai dikerjakannya.

"Yang penting adalah menyelamatkan nyawa ayah terlebih dahulu, yang mana saat ini sedang berada pada tubuh kucing, Issa."

"Ya, Mas."

Pada akhirnya kucing tersebut di bawa ke rumah sakit, dokter segera menolongnya, untuk pertolongan pertama, namun pada akhirnya dokter hewan yang menangani nya nampak sangat terkejut. Karena setelah di Rontgen, struktur tubuh kucing ini bukan lagi mirip dengan manusia, tapi benar-benar struktur tubuh manusia, walaupun dalam versi kerdilnya.

"Jadi bagaimana caranya untuk menyelamatkan kucingku, dokter?"

"Harus dengan pengobatan cara manusia. Tapi kendalanya adalah apakah para dokter mau menanganinya. Tersebab wujudnya adalah kucing."

"Aku mohon tolong lah kucing kami, Dokter."

"Maaf, seribu maaf. Aku hanyalah dokter hewan saja. Kemampuan dan alat-alat yang ku miliki sangat terbatas."

Akhirnya kucing tersebut di bawa kembali ke dalam mobil. Namun tiba-tiba Issa memberikan ide untuk mencari solusi yang lainnya. Dan dengan setengah berbisik-bisik issa memberikan masukan untuk Barzah.

'Mas, bagaimana jika kucing ini kita bawa ke mbah Marijan? Karena hanya dialah yang mengetahui tentang kemisterian dunia ghoib.'

'Baiklah!'

Tanpa basa basi lagi, pada akhirnya mereka pergi menuju kediaman Mbah Marijan. Namun anehnya, di sepanjang perjalanan matahari terus saja mengikuti pergerakan mereka, ke manapun arahnya berjalan. Walaupun ke toilet umum sekalipun.

"Mas, aku lapar dan haus. Terik sekali malam ini."

Namun di sepanjang jalan Barzah tidak menemukan satupun warung yang buka untuk membeli sebotol air sekalipun.

"Dek, sabarlah! Semoga saja di rumah Mbah Marijan kita bisa menemukan air minum.

Then apakah mereka pada akhirnya sampai ke rumah mbah Marijan? Dan bagaimana dengan nasib kucing tersebut? Apakah nyawanya selamat, atau sebaliknya? Then apakah mbah Marijan bisa membantu membuka gerbang kemisterian yang selalu mereka hadapi di sela sela kehidupan nya itu, apalagi sejak orang tua mereka sudah tidak bisa di mintakan tolong lagi. Dan bagaimana nasib linda setelah berpisah di lorong tersebut?

Nantikan kisah selanjutnya, itupun setelah ts mau nulis lagi, or bisa menemukan ide yang lebih paten dan cangih, pastinya lah heheheh
Diubah oleh nona212 10-01-2023 09:12
69banditos
bayi.kafir
bayi.kafir dan 69banditos memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.