nona212Avatar border
TS
nona212
Cinta Ini Bukan Hayalan
Spoiler for Instagram:


Quote:


Spoiler for prolog:


Quote:
olasaja
ariesfastes
delia.adel
delia.adel dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.7K
289
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
nona212Avatar border
TS
nona212
#21
Malam Keramat
Spoiler for Instagram:


Quote:




Linda pulang dari penjara dengan perasaan yang tidak karuan. Kemudian, melihat ke arah tasnya, ada begitu banyak perjanjian dah surat surat kontrak tentang perusahaan yang sedang di pegang oleh Iwan. Dan kini dialokasikan kepada dirinya.

Saat menginjakkan kakinya ke arah halaman rumah, ada rasa takut yang membuat di ragu untuk berjalan, bahkan ketika dia berjalan di antara lorong-lorong rahasia di bagian depan dekat ruang tamu. Perasaan takut semakin menguasai pikirannya.

Di saat-saat seperti itulah pada akhirnya Linda merutuk peletakan kamarnya, yang mengharuskan langkahnya untuk melalui beberapa ruangan sepi, sampai sejarak beberapa meter, yang terkadang membuat bulu kuduk nya berdiri. Dan lari pontang-panting menuju kamar.

Saat sudah berada di kamar dan sedang mengatur jalan napasnya, tiba-tiba ada langkah kaki yang terburu-buru. Keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya.

"Krekkk"

"Linda, kau baru pulang!" Tiba-tiba saja Issa menyembul kan kepalanya di antara daun pintu kamarnya yang masih sedikit terbuka, karena lupa di kunci dari dalam.

Issa berjalan santai mendekati jendela dan mulai mengetuk-ngetuk dinding. Seperti mencari sesuatu yang tersembunyi di sebaliknya.

"Eh, iya Issa. Kamu sedang apa di sana?"

"Mencari bagian tubuhku. Semalam sempat bermimpi, jika ada sebuah kepala, yang di pendam di antara sudut-sudut kamarmu, Kak." Sambil memandang Linda dengan pandangan menyelidik. Sedangkan Linda nampak sudah begitu ketakutan. Hingga pada akhirnya dia mengalihkan pembicaraan.

"I... Issa, di mana kakaku?" Sambil mencari kesibukan di antara daun pintu lemari pakaian.

"Sedang menikmati darah segar milik embrio."

"Apa?"

"Hahahaha ...."

"Em ...em ...embrio emoticon-Wowapakah kau membunuhnya?" Melihat perubahan di wajah Issa dan di situlah Linda memahami siapakah yang sedang memasuki tubuhnya.

"Tidak! Aku bukan kalian. Embrio yang mengantarkan jiwanya untuk menebus kesalahanmu." Memandang Linda dengan tatapan marah, seperti ingin melahapnya hidup-hidup.

"Embriooo ...."

"Bletak"

Sekali lagi Linda terbangun dari mimpi buruknya, namun kali ini dia lebih mengkhawatirkan embrio, kucing hitam kesayangannya. Yang mana selalu membuatnya nyaman dari semua rasa takutnya. Ketika melihat sekeliling ruangan kamarnya nampak aneh mencekam, atau bahkan saat dirinya sedang ketakutan, terutama ketika bertemu dengan wajah Issa yang telah berubah menjadi wajah yang lainnya.

Sambil menyentuh keningnya yang benjol, bahkan menonjol sangatlah merah, akibat terbentur ujung ranjang besi, Linda berjalan ke luar kamar. Mencari di mana keberadaan embrio. Karena dia sangat mencintainya dari pada Iwan ataupun semua benda-benda kesayangannya.

Namun saat bertemu Barzah di meja makan dan sedang menikmati hidangan, dia begitu sangat sedih dan curiga.

"Kakak kau kau sedang makan apa? Apakah ini daging embrio?"

"Ha-ha-ha! Aku suka makan daging, Linda. Tapi tidak mungkin daging kucing milikmu." Sambil memperlihatkan daging kelinci kesukaannya.

"Tapi aku tidak menemukan embrio, kak!"

"Jangan gila siang-siang, Linda! Itu yang kau gendong bukankah embrio?"

Melihat ke arah dadanya dan terkejut bukan kepalang.

"Embriooo ada apa denganmu? Kenapa kepalamu penuh darah?"

Tiba-tiba saja embrio sudah berada dalam pelukannya, bahkan penuh darah dan kupingnya hilang sebelah kanan.

"Linda, jangan katakan jikalau kau telah...." Issa tiba-tiba datang mengejutkan Linda.

"Tidak ... Tidak mungkin. Embrio adalah satu-satunya kawan yang aku miliki. Tidak mungkin...." Sambil melempar kan tubuh kaku embrio ke lantai.

"Tapi ... Di mulutmu itu ada sisa daging dan penuh darah, Linda!"

Melihat ke arah cermin dan ....

"Ahhh tidakkkk! Embriooo ...."

Linda jatuh pingsan dan hal ini membuat wajah Issa nampak puas mengerjainya. Bahkan senyuman kecil dan jahatnya begitu sangat kentara oleh Linda.

"Ku bunuh kau, Issa! Kenapa kau lakukan ini?"

Namun tubuhnya tidak seimbang ketika menengok ke arah Issa dengan sangat tergesa-gesa. Yang mengakibatkan dia tersungkur di lantai.

"Lindaaa ...."

"Issa, apakah Linda harus kita bawa ke RSJ?"

"Tidak usah, kak! Dia hanya berhalusinasi saja. Mungkin sebaiknya dia istirahat di kamarnya beberapa menit saja. Bukankah dia baru datang dari penjara? Aku yakin Iwan sudah membuat banyak pikiran, hingga dia menjadi delusi siang ini."

"Baiklah, Issa. Kau benar sekali. Setelah ini kita berkencan ya! Kakak sudah tidak kuat menahan rasa rindu dalam dada."

"Tapi kak, kita itu adalah sepasang...." Belom sempet melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba pintu rumah ada yang mengetuk.

Tok tok tok ....suara pintu membuat rencana kencan Barzah kembali gagal. Entah siapa yang datang, padahal biasanya rumah tersebut sepi dari ketukan pintu.

"Akan aku bukakan pintunya, Kak! Kau bawalah Kak Linda ke dalam kamarnya."

Setelah Barzah membawa Linda ke kamarnya dan hendak segera pergi untuk menemui tamu yang datang. Tiba-tiba Linda terbangun dan memohon kepada kakaknya untuk tinggal dan menjaganya malam ini. Karena dia sangat ketakutan sekali.

Sedangkan Issa menemui tamu yang datang. Ternyata dia adalah kawan-kawan Linda dari kampusnya. Yang mana hendak membesuk dirinya. Issa mengantarkan mereka menuju kamar Linda dan meninggalkan nya di sana. Karena hendak membuatkan minuman untuk para tamu tamu Linda.

Barzah keluar kamar setelah semua tamu masuk ke dalam dan Linda sudah tidak sebegitu ketakutan.

"Linda, bagaimana kabarmu?" Kata salah satu sahabatnya.

"Aku tidak baik-baik saja! Aku ketakutan setengah mati. Mey, embrio....aku telah membunuhnya." Sambil menangis terisak.

"Bagaimana mungkin terjadi? Embrio masih dalam pengawasan ku."

"Linda, apakah kau sudah lupa? Bukankah kamu yang menitipkan embrio kepada kami untuk di urus?"

"Tapi tapi, hari ini aku membunuhnya. Lihat wajahku penuh darah."

Namun kawan-kawan Linda tidak ada satupun yang melihat darah di wajah ataupun tubuhnya. Mereka sedikit ketakutan dan akhirnya izin untuk pulang dengan segera.

"Aku yakin dia gila karena pacarnya masuk penjara."

"Aku jadi takut. Mimiknya menyeramkan sekali."

Saat hendak membuka pintu rumah, tiba-tiba Issa muncul di antara kerumunan kawan-kawan Linda, yang berniat untuk pulang ke rumahnya masing-masing.


"Apakah kalian tidak haus?"


"Tidak, Issa! Terimakasih. Kami izin pulang saja. Selamat siang."


"Siang kakak kakak. Sampai berjumpa lagi!"

Kepergian kawan-kawan Linda memberikan kenangan buruk yang pastinya akan membuat banyak gosip, menyebar luas di kampus. Hal ini terlihat dari aktivitas kawan-kawan Linda yang mulai berbagi cerita melalui ponselnya masing-masing.

Sedangkan Linda nampak gelisah siang ini, bahkan pada malam harinya. Apalagi pada saat dia meliwati tempat di mana ibunya Issa di kuburkan bersama dengan sendry, adik Iwan dari lain ibu, yang mana ternyata memiliki banyak warisan setelah ibunya di panggil yang kuasa.

Linda memaki-maki Iwan di ruang tamu, sambil membuka tas kerjanya.

"Ini semuanya karena harta! Kau rakus dengan harta, Iwan!" Sambil merobek beberapa bagian kertas-kertas kontrak perjanjian pembagian harta yang di ambil dari dalam tasnya.

"Aku tidak ingin kaya lagi, Iwan! Aku hanya ingin hidup normal."

Sambil memungguti semua berkas-berkas dan mencoba untuk membakarnya, demi menghilangkan jejak petualang kejahatannya.

Tiba-tiba Linda mendengar suara langkah kaki. Samar-samar terlihat siapakah yang datang ke arahnya.

"Linda ... Dimana tubuhku kau simpan?"

"Bukan aku bukan aku!"

"Linda ...."

"Bibi, bukan aku pelakunya! Akan kucari tubuh mu dan menjadikannya utuh kembali."

"Aku janji, bibi."

"Tapi jangan bunuh aku."

Linda mengeluarkan keringat dingin yang membasahi tubuhnya, hal ini membuat Barzah semakin cemas saja.

"Tenanglah, Linda! Kakak di sini menjagamu. Tidurlah dengan cantiknya."

"Apakah demamnya sudah membaik kak?" Issa keluar dari dalam kamar, mendekati Linda dan Barzah yang sedang berada di ruang tamu. Karena Linda tidak ingin tidur di kamarnya malam ini.

"Semakin buruk!"

"Haruskah kita bawa ke RS, kak!"

"Aku takut dia histeris ketika siuman dan melihat dirinya di RS."

"Tapi kak, bagaimana jika ...."

"Seperti nya kita harus ke supranatural. Karena hanya beliau yang mengetahui kejadian di luar akal manusia."

"Baiklah!"

Mereka pada akhirnya menuju kediaman Mbah Surip. Yang mana sudah terkenal mampu mengobati segala macam penyakit yang tak terduga. Namun belom sempat niat Barzah terlaksana, tiba-tiba Linda terbangun dan menuju ke arah kamarnya, seperti tidak terjadi sesuatu kepadanya. Bahkan dia nampak sangat sehat.

"Kak, ayo kita tidur!" Sambil melirik nakal dan senyuman manjanya.

"Ah iya, Issa. Kakak jug sedari tadi menginginkan nya. Kuy gas!" Menggendong Issa menuju ke arah kamar.

Namun sebelum mereka memasuki kamar, tiba-tiba terdengar teriakan panjang dari arah kamar Linda. Apakah yang terjadi dengannya?

Eng ing eng...



Diubah oleh nona212 17-07-2022 07:35
69banditos
69banditos memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.