Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyemplongkaliAvatar border
TS
nyemplongkali
Vaksin Virus Corona dari AS, China, dan Inggris
Di tengah penyebaran pandemi Covid-19, beberapa tim ilmuwan bekerja untuk menemukan vaksin yang bisa mengakhiri pandemi ini.

Pencarian yang pesat ini dianggap luar biasa oleh para ahli, terutama mengingat pengembangan vaksin biasanya membutuhkan waktu tahunan, bahkan beberapa dekade.

Misalnya vaksin Ebola yang membutuhkan waktu 16 tahun dari penemuan hingga persetujuan untuk dipakai secara luas. Normalnya, vaksin harus melalui beberapa tahap, mulai dari laboratorium dan uji coba pada hewan. Jika dianggap aman dan bisa menghasilkan kekebalan, baru uji coba pada manusia dimulai. Uji coba biasanya dibagi menjadi tiga tahap.

Kini dalam waktu sekitar tiga bulan, ada sekitar 90 tim ilmuwan bekerja membuat vaksin Covid-19. Ada enam calon yang sudah mencapai tahap uji coba manusia.




Amerika Serikat

Pertama adalah vaksin mRNA-1273 dari Moderna Therapeutics, Amerika Serikat.

Vaksin dikembangkan oleh Moderna, perusahaan bioteknologi yang bermarkas di Massachusetts. Tujuan vaksin ini adalah “melatih” sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus corona dan mencegah munculnya penyakit.

Vaksin kedua adalah INO-4800 dari Inovio Pharmaceuticals, AS.

Fokusnya adalah dengan penyuntikan langsung DNA melalui plasmid (struktur genetis kecil) ke sel pasien untuk menciptakan antibodi guna melawan infeksi. 


China

China kini punya tiga vaksin yang sedang dalam proses uji coba pada manusia.

Vaksin AD5-nCoV dibuat perusahaan bioteknologi CanSino Biologics. 

Vaksin LV-SMENP-DC dari Institut Kedokteran Genoimun, Shenzen.

Calon berikutnya adalah vaksin yang dibuat dari virus yang telah dinonaktifkan dari Institut Produk Biologi Wuhan, subordinat dari Grup Farmasi Nasional China, Sinopharm.

Inggris


Vaksin Vacuna ChAdOx1 dari Jenner Institute, University of Oxford, Inggris.
Uji coba klinis pertama di Eropa dimulai tanggal 23 April untuk mengetes vaksin ini.

Ini adalah jenis vaksin gabungan atau rekombinan, serupa dengan yang dibuat oleh CanSino di China.

Tantangan produksi masal

Sekalipun kemajuan pesat terjadi dalam pembuatan vaksin Covid-19, para ahli mengatakan tak ada jaminan bahwa penyuntikan atau inokulasi akan berhasil.
Dijelaskan oleh dr. Felipe Tapia, tidak diketahui bagaimana reaksi vaksin ini terhadap jenis populasi berbeda, atau di antara kelompok umur berbeda.

“Ini hanya bisa diketahui seiring waktu,” katanya.

Namun mendapatkan vaksin yang efektif dan persetujuannya barulah langkah pertama. Lalu akan ada tantangan besar dalam memproduksi miliaran dosis suntikan untuk didistribusikan kepada yang membutuhkan.

“Menurut saya akan ada keterbatasan dalam kemampuan mencapai jumlah produksi yang dibutuhkan, yaitu ratusan juta dosis,” kata dr. Tapia kepada BBC Mundo.

“Jika kita ingin memvaksinasi seluruh planet, akan ada jutaan dosis yang sangat sulit untuk diproduksi,” katanya.

Sumber

Ada beberapa temuan vaksin baru lagi oleh negara Jerman dan Thailand Sumber


Marilah kita ikuti anjuran Physical Distancing, gunakan MASKER, Cuci Tangan, Rajin olahraga agar imun atau kekebalan kita bagus, banyak konsumsi buah-buahan dan Vitamin D. Semoga Kalian Semua Sehat Selalu 




apollion
c4punk1950...
nona212
nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
475
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.5KAnggota
Tampilkan semua post
bkarasap12Avatar border
bkarasap12
#1
Harapaannya semoga Indonesia juga bisa nyiptain vaksin sendiri biar ga perlu ngimpor dari luar negeri, takutnya disalahgunakan
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.