liliknurindahAvatar border
TS
liliknurindah
(Mitos Dan Fakta) Terkait COVID-19 Yang Harus Kalian Ketahui!!!



. Mitos atau Fakta (COVID-19)


Mitos : pemindai suhu atau thermal detector efektif dalam mendeteksi orang yang terinfeksi
COVID-19

Fakta : Alat ini hanya bisa mendeteksi orang dengan virus Corona yang mengalami gejala demam. Pasalnya, pemindai suhu tersebut bekerja untuk mendeteksi adanya perbedaan suhu. Orang yang memiliki suhu tubuh lebih tinggi dari normal karena infeksi virus ini dapat terdeteksi. Sebaliknya, pendeteksi suhu tidak dapat mendeteksi orang yang terinfeksi tetapi belum sakit demam. Dilansir dari CDC, dibutuhkan antara 2 hingga 14 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan mengalami demam.

Mitos : menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh dapat membunuh virus COVID-19

Fakta : menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh Anda tidak akan membunuh virus yang telah memasuki tubuh Anda. Menyemprotkan zat-zat semacam itu bisa berbahaya bagi pakaian atau selaput lendir tubuh seperti mata dan mulut.

Mitos : Antibiotik efektif dalam mencegah dan mengobati COVID-19

Fakta : Antibiotik tidak bekerja melawan virus, melainkan hanya bakteri. COVID-19 adalah virus dan oleh karena itu, antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan. Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit sebab virus Corona tersebut, Anda mungkin menerima antibiotik karena koinfeksi bakteri mungkin terjadi.

Bonus informasi

Terapkan Masker Jika Harus Keluar Rumah

Pemerintah terus menggalakkan penggunaan masker kain untuk mencegah penyebaran virus Corona COVID-19. Dengan masker kain,masyarakat diharapkan bisa lebih mudah memperolehnya atau membuatnya sendiri di rumah. "Salah satu keuntungan lainnya adalah bahan masker kain ini bisa dicuci lagi dengan deterjen biasa sehingga lebih memudahkan masyarakat dalam merawat dan menggunakannya," tambahnya


Cukup Efektif

Penelitian di Cambridge pada 2013 menemukan bahwa bahan kain masker non-medis cukup efektif menahan penularan virus. SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 sendiri berukuran 0,12 hingga 0,18 mikron. Dalam penelitian terhadap partikel 0,02 mikron, masker bedah efektif melindungi penggunanya hingga 97 persen. Sementara, bahan kain sejenis lap yang digunakan sebagai masker efektif hingga 83 persen apabila digunakan satu lapis. Apabila digunakan dua lapis, efektifitasnya hampir sama dengan masker bedah yaitu 93 persen.
Sementera itu, masker yang terbuat dari bahan kain katun jika digunakan satu lapis memiliki efektifitas hingga 69 persen. Namun, jika dibuat menjadi dua lapis bisa naik hingga 71 persen. Sosialisasi penggunaan masker kain pada masyarakat ini merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan diri sendiri, serta keluarga dan orang lain di sekitarnya.

Sumber : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Diubah oleh liliknurindah 20-04-2020 11:16
4iinch
sebelahblog
tien212700
tien212700 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
1.4K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.5KThread40.6KAnggota
Tampilkan semua post
robin.dagger5Avatar border
robin.dagger5
#4
Handsanitizer itu membunuh atau mencegah virus?
liliknurindah
liliknurindah memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.