Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

megautAvatar border
TS
megaut
Ratni Ke(m)Bali
Gans..
Kalo elu baca anggap aja ini buku harian yang ga sengaja lu temuin di pinggir jalan atau di mana aja yang jelas elu ga tau siapa yang punya. Gue merasa perlu nulis cerita ini karena gue berharap satu orang di dalam cerita ini akan membacanya suatu saat nanti. So, mudah-mudahan thread ini ga didelete oleh yang berwenang dan suka ga sukanya kalian terhadap thread ini gue ga peduli karena gue tau sudah pasti ada satu orang yang sangat menyukai thread ini, yaitu gue.

Happy Reading

💖-------------------------💖


Ratni Ke(m)Bali


Quote:
Diubah oleh megaut 26-03-2020 14:12
biansyy
someshitness
NadarNadz
NadarNadz dan 23 lainnya memberi reputasi
24
17.1K
218
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread•42.7KAnggota
Tampilkan semua post
megautAvatar border
TS
megaut
#142
Bagian 26


Hari ini gue berasa jadi artis dadakan di rumah wicak, banyak mata memandang dan banyak pula pertanyaan yang harus gue jawab. Untungnya Novi sangat pandai membawa gue ke situasi yang nyaman. Rasa grogi dan tegang yang gue rasa lama lama hilang, gue akhirnya bisa berbaur dengan orang orang di rumah Wicak, sesekali ikut bercanda walau terkadang ada bahasa yang kurang gue pahami artinya.

"Santai Rat, hehe... Itu baju lu punggungnya sampe basah gitu keringetan, haha"

Rupanya dari tadi Novi juga merhatiin gue, dia menepuk punggung gue yang memang basah karena keringat. Ya siapapun pasti tegang gue rasa kalo ada diposisi seperti ini. Gue ga menjawab itu, cuman nyengir sampai Novi ngomong lagi ke gue.

"Untung deh Rat sekarang semua tau lu pacar kakak gue."

"Hah? Gimana Nov?"

"Hehe ya untung buat lu juga, paling enggak sekarang ga akan ada yang deketin Wicak, haha.."

"Oh.."

"Ah oh ah oh doang lu Rat, haha.."

"Hehe, mong ngomong Wicak mana ya Nov?"

"Haha tuh dia"

Gue menoleh ke arah yang ditunjuk Novi, ya gue lihat wicak di sebuah bale bale sedang duduk duduk bersama beberapa orang laki laki sebayanya. Mereka nampak ketawa tiwi kadang sesekali berjoged tak jelas. Gue perhatikan lagi dan akhirnya gue sadar mereka itu sedang mabuk. Duh..wicak!!

"Rat lu jangan kesal ya, harap maklum. Wicak ga mungkin ngelak juga tuh, ada teman temannya, ada yang dari jauh juga."

"Iya Nov, dia ga tau ya aku kesini?"

"Udah dikasi tau kok Rat, tapi ya itu tadi dikasi tau dianya udah mabok gitu, hehe.. sabar Rat."

"Iya Nov"

"Hehe iya iya tok, ayo ah pokoknya lu ngikutin gue aja ya"

Pasrahlah gue, kecewa sih enggak karena gue udah ngertiin dia banget, haha. Pengen gue deketin wicak tapi kok ya rasanya ga enak tapi untung banget Novi itu peka. Dia mengajak gue ke tempat Wicak, pas udah deket banget eh si Wicak ambruk. Dia tidur, duh wicak!!!! Novi cuman ketawa trus nyuruh gue ngebiarin aja, seperti ga ada khawatirnya dia dengan keadaan kakaknya. Ya sudahlah gue manut, asli sebenernya kesel juga, hehe.

Waktu berlalu, malam sekitar jam 8 lewat karena merasa undangan dari Novi sudah tidak yang datang lagi gue dan Novi kembali ke kamarnya setelah tadi mandi bersama. Hehe, iya tadi gue mandi bareng Novi.

"Nov, wicak dimana?"

"Di kamarnya mungkin, coba aja lihat kesebelah Rat."

"Gak apa?"

"Ish apaan sih Rat, ya gak apalah. Udah sana coba lihat?"

Tanpa menjawab gue langsung menuju kamar wicak yang ada persis di sebelah kamar novi. Mereka ini tinggal di satu bangunan rumah yang sama yang terdiri dari 2 kamar, 1 ruang tv yang ga ada tvnya. Sementara ibu dan bapak kamarnya ada di bangunan sebelah. Gue masuk ke kamar wicak, dia nampak tidur. Manis sih tapi saat ini dia ileran. 

"Yank..! Yank..! Bangun yank.." 

Gue ga mikir kasian lagi bangunin wicak sebab gue tau dia udah tidur begitu lama. Ada juga novi yang ikut masuk kesini, dia senyum sebentar lihat kakaknya trus pergi lagi. Sesaat kemudian Novi datang lagi membawa sekaleng susu beruang, gayung yang berisi air dan handuk kecil warna putih.

"Misi Rat, gue mau lap mukanya wicak dulu biar bangun. Hehe."

"Boleh gue aja nov?"

"Oh iya, silahkan. Nanti kalo udah bangun lu kasi minum susu ini ya Rat, kalo gitu gue mau tidur dulu."

"Iya Nov"

Gue kemudian mulai mengelap wajah wicak, sedikit demi sedikit sudah ada tanda wicak akan segera bangun. Tapi gue perhatiin novi ternyata masih ada.

"Lho nov, ga jadi istirahat?"

"Enggak ah, gue mau lihat orang pacaran dulu. Haha."

"Haha apaan si"

"Ehm.." Wicak berdehem.

"Eh, sayangku udah bangun."

"Ciyeeee sayang...sayang hahaha" Novi menyela ketika gue ngomong gitu tadi, dia tertawa renyah banget begitu juga dengan Wicak yang juga ikut tertawa mendengarnya. Melihat itu gue cuma sabodo amat ya kan, lha wong gue beneran sayang kok. Haha.

"Akhirnya bangun juga kamu yank, hehe."

"Aku udah bangun dari tadi Rat pas pertama kali wajahku ini kena tetesan air dari handuk itu."

Belum sempat gue jawab kali ini Novi menyela lagi.

"Heh kak! Kasian tau mbak Ratni ini udah dari pagi lho di sini. Elu itu malah cuek!"

"Hah? Lho kenapa ga ada yang kasi tau gue sih?"

"Gak ada gimana! Elu itu udah dikasi tau tapi ga sadar atau gimana!! Makanya kalo minum jangan kelewatan!"

"Lho beneran?"

"Lha lho lha lho!! Beneran tauk! Tanggung jawab lu, minta maaf kek, apa kek sama mbak Ratni. Udah ah capek, gue mau tidur. Rat gue balik ke kamar dulu ya."

Setelah ngomong gitu kali ini Novi beneran pergi, daun pintu kamar wicak dipegangnya. Gue kira bakalan dibanting tapi ternyata dia menutupnya pelan. Sekarang tinggal gue berdua dengan wicak, saling beradu pandang. Posisi kami makin lama makin mendekat, deru nafas wicak dapat gue rasakan hangatnya dan..
jiyanq
oceu
Batawati
Batawati dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.