Sumber Gambar

Konten yang tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial adalah pernyataan yang telah menyebar luas dari mantan Komisaris Utama Pertamina, yakni Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih dikenal dengan nama Ahok. Video yang beredar di platform media sosial TikTok memperlihatkan Ahok menyampaikan pandangannya bahwa kinerja Jokowi dan Gibran kurang memuaskan.

Ahok menegaskan pandangannya ini ketika sedang melakukan kampanye untuk pasangan calon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud. Awalnya, seorang ibu berusia 82 tahun mengungkapkan dukungannya terhadap calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Tak hanya itu, Ahok juga menyoroti pentingnya karakter seseorang yang diuji ketika berada dalam posisi kekuasaan. Ia pun mempertanyakan kredibilitas Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden untuk Prabowo, terutama sehubungan dengan kinerjanya sebagai Wali Kota Solo.

Pertanyaan-pertanyaan kritis Ahok juga ditujukan kepada kinerja Presiden Jokowi. Baginya, dalam memilih pemimpin yang adil, evaluasi kemampuan kerja menjadi hal yang tak terelakkan. "Terus menurut ibu Jokowi bisa kerja?" tanyanya lagi.

Tidak mengherankan, video tersebut segera menarik perhatian luas dari publik dan dengan cepat menjadi viral. Sampai saat ini, video tersebut telah ditonton hampir satu juta kali oleh pengguna TikTok dan memicu beragam tanggapan dari netizen. Salah satu komentar yang menarik perhatian adalah saat ada yang berkomentar, “Di-ulti temen sendiri.”

Sebelumnya mantan Gubernur DKI Jakarta dan mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), secara tegas mendukung pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dalam Pilpres 2024. Dukungan ini disampaikan Ahok saat menghadiri acara "Deklarasi Ahokers Bareng Ganjar-Mahfud" di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu (4/2).

Dalam pertemuannya dengan para pendukungnya, Ahok mengungkapkan alasannya untuk mendukung Ganjar-Mahfud. Ia ingin berdiri untuk kebenaran, keadilan, kejujuran, dan kemanusiaan. Ahok juga mengaku takut menyesal jika tidak mendukung pasangan ini, karena ia melihat Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang pantas dan mampu memimpin pada tahun 2024.

Tidak hanya memberikan dukungan secara lisan, pendukung setia Ahok yang dikenal sebagai Ahokers juga turut mendukung pasangan Ganjar-Mahfud dengan memakai baju khas kotak-kotak seperti yang sudah menjadi ciri khas kampanye mereka sebelumnya.

Ahok juga menegaskan bahwa ia akan fokus kampanye untuk Ganjar-Mahfud di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Ia berkomitmen untuk bekerja keras demi memenangkan pasangan ini pada tanggal 14 Februari 2024.

Meski ada pejabat lain yang ikut kampanye mendukung pasangan calon lain, Ahok berpendapat bahwa semua pihak seharusnya taat pada konstitusi. Ia enggan mengomentari apakah pejabat tersebut seharusnya mundur atau tidak dalam kontestasi Pilpres 2024.

Dukungan yang diberikan oleh Ahok dan para Ahokers ini memberikan dampak positif bagi pasangan Ganjar-Mahfud. Hal ini karena Ahok masih memiliki pengaruh yang besar terutama di wilayah DKI Jakarta. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan elektabilitas pasangan ini dan memberikan keuntungan dalam pertarungan politik di Pilpres 2024.

Pilihan Ahok untuk mendukung Ganjar-Mahfud menunjukkan keseriusannya dalam berjuang untuk kebenaran dan keadilan. Meski masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta telah berakhir, namun pengaruh dan popularitasnya tetap tinggi. Dengan adanya dukungan ini, pasangan Ganjar-Mahfud semakin kuat dalam meraih kemenangan pada Pilpres 2024.

Gimana menurut kalian? Teman lama yang dulu bersatu kini malah saling sindir. Tapi mau bagaimana pun, memang seperti inilah dinamika politik. Semua soal kepentingan.


Sumber: Link Referensi