Sumber Gambar

Nagita Slavina, istri dari Raffi Ahmad, menghadapi masalah hukum yang melibatkan ayah kandungnya sendiri, Gideon Tengker. Gideon Tengker dilaporkan kepada Bareskrim Polri atas dugaan perseteruan harta gono gini antara kedua orang tua Nagita. Selain itu, adik Nagita, Caca Tengker, juga akan dilaporkan oleh Gideon ke Bareskrim Mabes Polri Jakarta.

Kuasa hukum Gideon, Erles Rareral, mengungkapkan bahwa kliennya akan melaporkan tiga orang ke Bareskrim. Selain Nagita dan Caca, Gideon juga melaporkan mantan istrinya, Rieta Amilia Beta. Perseteruan antara Gideon dan Rieta terkait harta gono gini ini telah berlanjut ke pengadilan.

Gideon Tengker, dalam kesempatan ulang tahunnya yang ke-69, merasa kecewa karena tidak mendapatkan ucapan dari siapapun. Ia juga mengungkapkan bahwa ia sudah tidak memiliki harapan apa-apa lagi. Meski begitu, ia tetap bersyukur masih diberi kehidupan hingga usia lanjut.

Pada tanggal 1 Februari 2024, Gideon Tengker dan kuasa hukumnya mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan terkait laporan yang dibuatnya terkait dugaan pemalsuan surat. Gideon diperiksa dan ada tiga orang yang menjadi terlapor dalam kasus ini, yaitu Rieta Amilia Beta, Nagita Slavina, dan Caca Tengker.


Sumber Gambar

Namun, laporan Gideon Tengker terkait perseteruan harta gono gini ditolak oleh pihak kepolisian. Kuasa hukum Gideon mengungkapkan hal ini. Masalah antara Gideon dan mantan istrinya, Rieta Amalia, tampaknya belum terselesaikan dan semakin memanas.

Kondisi ini tentu mengganggu hubungan antara Gideon Tengker dengan anak-anaknya, termasuk Nagita Slavina. Hingga saat ini, belum diketahui perkembangan lebih lanjut dari masalah hukum yang melibatkan keluarga ini.
Dalam sistem hukum, seringkali terjadi kasus-kasus yang melibatkan keluarga. Masalah hukum yang melibatkan keluarga harus diselesaikan dengan baik, sehingga keadilan bisa tercapai dan hubungan keluarga tetap terjaga harmonis.

Dalam penyelesaian masalah hukum yang melibatkan keluarga, terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan. Salah satunya adalah melalui konsep restorative justice atau keadilan restoratif. Konsep ini mengutamakan penyelesaian yang adil dengan fokus pada pemulihan kembali kepada keadaan semula, bukan pada pembalasan atau hukuman.

Dalam restorative justice, semua pihak yang terlibat dalam kasus, termasuk pelaku, korban, keluarga pelaku, keluarga korban, dan pihak terkait lainnya, diajak untuk bekerja bersama mencari penyelesaian yang adil. Pendekatan ini bertujuan untuk menghindari konflik horizontal dan menjaga keharmonisan hubungan keluarga.


Sumber Gambar

Namun, tidak semua masalah hukum yang melibatkan keluarga dapat diselesaikan dengan restorative justice. Kasus-kasus yang lebih serius seperti penganiayaan dan pencurian mungkin masih perlu diproses melalui proses hukum yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya tindakan main hakim sendiri dan menjaga rasa keadilan di masyarakat.

Apabila kasus tidak dapat diselesaikan melalui restorative justice, masyarakat harus tetap menghormati putusan yang dikeluarkan oleh aparat penegak hukum. Keadilan adalah sesuatu yang bersifat relatif dan seringkali terjadi perbedaan pendapat mengenai rasa keadilan dalam sebuah kasus. Namun, menyerahkan penyelesaian kepada aparat penegak hukum adalah langkah yang bijak untuk menjaga ketertiban dan keadilan sosial.

Dalam penyelesaian masalah hukum yang melibatkan keluarga, penting bagi semua pihak untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan. Dalam suasana yang saling mendukung dan memahami satu sama lain, masalah dapat diselesaikan dengan lebih baik. Keluarga memiliki peran penting dalam memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang terlibat dalam masalah hukum, sehingga mereka dapat merasakan rasa keadilan dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.

Pada akhirnya, situasi ini menunjukkan kompleksitas yang dapat terjadi dalam perseteruan harta gono gini di dalam keluarga. Semoga masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan membawa perdamaian bagi semua pihak yang terlibat.


Sumber: Link Referensi