• Beranda
  • ...
  • Lifestyle
  • Mahasiswa Usir Paksa Pengungsi Rohingya, Apakah Tindakan Ini Benar?

harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Mahasiswa Usir Paksa Pengungsi Rohingya, Apakah Tindakan Ini Benar?


Sumber Gambar

Sebuah insiden yang menghebohkan terjadi di Aceh, dimana sejumlah mahasiswa melakukan aksi pengusiran terhadap pengungsi Rohingya. Para mahasiswa itu dengan kejam dan tanpa ampun menggeruduk tempat pengungsian Balai Meuseraya Aceh (BMA) di Banda Aceh. Tindakan tersebut sangat menghebohkan dan telah menjadi viral di media sosial.

Terkait aksi ini, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Asia Pasifik memberikan respons yang tajam. Juru Bicara UNHCR, Babar Baloch, mengecam kebrutalan para mahasiswa tersebut. Mereka secara kasar memaksa pengungsi Rohingya meninggalkan tempat penampungan sementara.

Tindakan para mahasiswa itu tergolong anarkis dan melanggar hak asasi manusia. Dalam video yang beredar, terlihat para mahasiswa memaksa pengungsi dengan mengangkat tangan sebagai tanda menyerah. Tangisan pengungsi Rohingya mengiringi orasi para pendemo yang telah kehilangan akal sehat.


Sumber Gambar

Setelah memaksa pengungsi meninggalkan BMA, para mahasiswa membawa mereka dengan menggunakan dua mobil dump truck menuju Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh. Tindakan ini sangat memprihatinkan, mengingat pengungsi Rohingya adalah korban kekerasan dan perlakuan tidak manusiawi di negara asal mereka.


Kedatangan ribuan pengungsi Rohingya di Provinsi Aceh telah menimbulkan konflik dan dilema di antara warga lokal. Sejak November 2023, lebih dari 1.200 pengungsi Rohingya telah memasuki perairan Aceh, menyebabkan kekhawatiran dan perdebatan publik yang intens.

Konflik ini bermula dari asal-usul dan sejarah awal konflik Rohingya yang tak diakui oleh pemerintah Myanmar. Etnis Rohingya, yang mayoritas beragama Islam, telah lama menjadi sasaran diskriminasi dan persekusi di Myanmar, yang sebagian besar penduduknya beragama Buddha. Konflik ini memicu gelombang pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan di negara-negara tetangga, termasuk Aceh.


Sumber Gambar

Namun, kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh telah menimbulkan ketegangan dan konflik dengan warga lokal. Beberapa kelompok warga di Aceh, seperti di Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Utara, menolak kehadiran pengungsi tersebut. Mereka menganggap bahwa kehadiran pengungsi dapat menyebabkan konflik sosial dan berdampak negatif bagi masyarakat.

Penolakan ini juga menuai kritik dari beberapa pihak yang prihatin dengan isu kemanusiaan. Mereka menekankan perlunya memberikan perlindungan kepada pengungsi sesuai dengan aturan Perpres Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri. Namun, penolakan tersebut mengabaikan semangat kemanusiaan dan menghadirkan dilema bagi pihak-pihak yang terlibat.

Konflik antara pengungsi Rohingya dan penduduk lokal Aceh merupakan babak baru dilema kemanusiaan di Indonesia. Kita dihadapkan pada pertanyaan apakah kita harus terus membuka pintu hati bagi pengungsi warga etnis Rohingya. Meskipun Aceh sudah dikenal sebagai daerah yang aman bagi Rohingya, namun konflik ini menunjukkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam menangani isu pengungsi.


Sumber Gambar

Pemerintah perlu bertindak cepat dan efektif untuk mengelola kehadiran pengungsi Rohingya, sekaligus memastikan tidak timbulnya konflik dengan warga lokal. Pendekatan yang holistik dan berkelanjutan harus ditempuh untuk menangani isu ini, dengan melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga kemanusiaan.

Sebagai negara yang berkomitmen terhadap hak asasi manusia, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada pengungsi yang mencari perlindungan di wilayahnya. Namun, perlindungan tersebut juga harus diiringi dengan upaya penyelesaian konflik asal-usul yang menjadi akar permasalahan, seperti konflik Rohingya di Myanmar. Hanya dengan pendekatan komprehensif, kerjasama, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, kita dapat menghadapi konflik pengungsi Rohingya dengan bijaksana dan adil.

Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan membantu mereka yang sedang mengalami krisis kemanusiaan. Tindakan seperti ini hanya akan memperburuk situasi dan melanggar nilai-nilai kemanusiaan.


Sumber: Link Referensi

emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
merckygan
kaycaem
nobodysnafkin
nobodysnafkin dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.4K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lifestyle
LifestyleKASKUS Official
10.4KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.