Sejauh yang kita ketahui, teknologi drone saat ini semakin canggih dan mampu menjalankan beragam fungsi. Namun meskipun teknologi drone semakin canggih, ternyata terdapat limitasi yang belum mampu diselesaikan dengan teknologi drone saat ini. Salah satu limitasi tersebut adalah mengangkut barang dengan jumlah banyak. Kekuatan weight-lifting drone dari dulu hingga saat ini rupanya telah memasuki fase stagnan dimana tidak ada perkembangan terbaru yang mampu membuat drone lebih capable dalam mengangkut beban yang banyak.

Oleh karena batasan itulah di negara korea selatan, penggunaan balon plastik mulai ramai digunakan untuk mengirimkan pasokan makanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Penggunaan balon ini juga terbukti dapat berfungsi untuk mengirimkan barang ke tempat-tempat terisolir seperti kejadian Choco-pie attack berikut ini yang terjadi pada tahun 2014. Penasaran bagaimana pemanfaatan balon plastik pada kejadian tersebut mari kita cermati pada thread kali ini!

Pada tahun 2014 silam terjadi kejadian Choco-Pie Attack atau penyelundupan snackbar Choco-Pie ke korea utara. Negara Korea Utara yang tertutup kala itu sangat membuat distribusi makanan menjadi terhambat sehingga mengharuskan para penyelundup menggunakan cara-cara efektif yang tak dapat dideteksi oleh militer. Jika menggunakan drone, alat ini dapat memantulkan gelombang elektromagnetik sehingga bisa dideteksi oleh militer korea utara. Oleh karena itulah masyarakat korea selatan terus memikirkan cara untuk dapat melewati hal tersebut.

Setelah proses R&D yang panjang, ditemukanlah teknologi berupa balon plastik yang efisien dan efektif untuk menyelundupkan kue-kue tersebut. Tujuan menyelundupkan kue ini dilakukan oleh para aktivis korea selatan anti pyongyang untuk menunjukkan bahwa masyarakat korea utara berhak merasakan makanan lezat. Pemerintahan korea utara yang diktator ini diketahui sejak lama telaj membatasi peredaran makanan-makanan dari luar sehingga masyarakat korea utara tidak merasakan kelezatan dari makanan luar.



Ribuan aktivis korea selatan anti pyongyang berkumpul satu sama lain untuk mempersiapkan agenda penyerangan Choco-pie. Choco-pie diikat pada balon plastik berisi gas helium untuk kemudian di kirim ke daratan korea utara. Tujuan dari penyerangan ini merupakan sikap peduli terhadap sesama dan menentang bagaimana pemerintahan korea utara terhadap masyarakatnya. Pie-pie yang dikiriman ke Korea Utara ini murni pie yang bisa dimakan dan tidak mengandung racun berbahaya.

Balon plastik yang sampai di daratan korea utara diharapkan dapat memberikan pelajaran berharga bagi sesama masyarakat korea. Chocopie tersebut bebas untuk dikonsumsi dan dikumpulkan bagi siapapun masyarakat korea utara yang berhasil menemukannya. Jadi para aktivis dari korea selatan ingin menyampaikan maksud bahwa mereka sebenarnya sangat peduli terhadap sesama. Namun pemerintahan diktator dari dinasti Kim Jong Un inilah yang memisahkan mereka.



Selain diikatkan dengan Choco-Pie, Beberapa balon juga berisi propaganda anti Kim Jong Un, dkk. Balon-balon ini berisikan foto-foto kim Jong Un tanpa satu kata menyinggung sekalipun. Masyarakat Korea Selatan sangat mengetahui bagaimana cara berdemonstrasi yang benar tanpa harus menyinggung salah satu pihak tertentu.

—oOo—

Itu dia penggunaan balon plastik di korea selatan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan drone yang tidak dapat mengangkut banyak barang dan mudah terdeteksi oleh radar. Penggunaan balon plastik pada 2014 silam tersebut mengajarkan kita bahwa masyarakat korea selatan ternyata memiliki kepedulian meskipun dipisahkan ideologi yang berbeda. Demonstrasi yang dilakukan juga sekedar atas dasar kepedulian terhadap sesama dan tidak dilakukan untuk memancing perang seperti di timur tengah.