Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Bahas HAM, Prabowo Nilai Lembaga Internasional Memiliki Standar Ganda
Bahas HAM, Prabowo Nilai Lembaga Internasional Memiliki Standar Ganda

Kompas.com - 24/11/2023, 16:28 WIB





Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menjawab pertanyaan panelis saat menghadiri Dialog Publik di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/11/2023). Dialog publik tersebut bertujuan menguji pengetahuan, wawasan serta gagasan calon presiden dan calon wakil presiden sehingga pada Pemilu 2024 masyarakat menjadi warga yang cerdas dalam memilih pemimpin.



KOMPAS.com - Calon presiden, Prabowo Subianto, menyebut lembaga dan negara barat mempunyai standar ganda terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM), terutama terkait Indonesia.



Hal itu diungkapkan Prabowo saat menjawab pertanyaan panelis Prof Nurul Barizah dalam Dialog Publik di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Jumat (24/11/2023).



“Soal HAM, Amnesti International baik, tapi negara barat itu standarnya macam-macam,” kata Prabowo.



Ia mengatakan, lembaga barat kerap berkomentar terkait pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Akan tetapi, mereka tak merespon saat ada pembunuhan 6.000 anak di negara lain.



“Dia (lembaga internasional) bilang begini begitu begini begitu, tapi kalau 6 ribu anak sudah dibunuh dengan bom, enggak ada yang ribut di barat,” ujarnya.



Oleh karena itu, Prabowo waspada saat ada lembaga barat yang berbicara terkait pelanggaran HAM. Salah satu kasus tersebut adalah, terkait konflik yang terjadi di Rempang.



“Jadi saya ini agak sedikit waspada kalau lembaga internasional ngomong tentang HAM di kita. (Seperti) kasus Rempang, saya kira turun tangan menteri kita datangi setiap keluarga," jelasnya.



Meski demikian, Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu menyebut Presiden Joko Widodo sendiri tidak menginginkan pelanggaran HAM terjadi. Sikap yang ditunjukan pun jelas menolak.



"Paling penting itu kehendak, kehendak dan kepemimpinan. Kita harus tahu bahwa kehendak Presiden kita tidak mengizinkan pelanggaran (HAM) itu, beliau tegas," tutupnya.



https://surabaya.kompas.com/read/202...-standar-ganda



ibarat bom surabaya, yg mati dibom 20an org, yg ditangkep2in ratusan org yg terkait JAD & organisasi teroris lainnya

trus terorisnya ngomong "yg mati 20 org, tp yg ditangkep2in ratusan org"

pertanyaannya, apa kudu nunggu ratusan org itu meleduk baru ditindak, LOL

emoticon-Traveller


Diubah oleh dragonroar 24-11-2023 11:56
pilotproject715
ccbcdjrmyn215
thewawans
thewawans dan 3 lainnya memberi reputasi
2
290
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.