Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kissmybutt007Avatar border
TS
kissmybutt007
Kisah Jet Hawk TNI AU Nyaris Tembak Jatuh Pesawat Hornet di Atas Kupang
Kisah Jet Hawk TNI AU Nyaris Tembak Jatuh Pesawat Hornet di Atas Kupang
Kompas.com - 17/06/2023, 13:27 WIB

12
Lihat Foto
Dua pesawat tempur jenis Hawk 100/200 milik TNI AU(SERAMBI/BEDU SAINI )


Penulis Achmad Nasrudin Yahya
|
Editor Achmad Nasrudin Yahya
JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat tempur ringan TNI Angkatan Udara, Hawk 109/209 pernah mengukir kisah dramatis ketika menjaga pertahanan udara nasional.
Tak tanggung-tanggung, kisah itu tercipta ketika Hawk 109/209 memburu jet tempur canggih F/A-18 Hornet asing yang menyusup ke wilayah Indonesia.
Tepatnya di sekitar perbatasan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Timor Timur yang kini bernama Timor Leste pada 16 September 1999.
Dikutip dari Majalah Angkasa Edisi Koleksi berjudul "Pesawat Kombatan TNI AU, dari Legenda Churen hingga Kedigdayaan Flanker", peristiwa itu terjadi tak lama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan hasil jajak pendapat rakyat Timor Timur.
Saat itu, Kedubes Jepang meminta izin kepada pemerintah untuk mengevakuasi warganya yang berada di Timor Timur dengan menggunakan helikopter SA-330 Puma.
Permintaan Kedubes Jepang langsung disanggupi oleh Komando Sektor II, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
Alasan Indonesia menyanggupi permintaan Jepang tak lain karena faktor kemanusiaan.
Baca juga: TNI AU Investigasi Insiden Pesawat Tempur Hawk Gagal Lepas Landas di Pekanbaru
Akan tetapi, tak lama setelah izin dikeluarkan, operator radar Ground Control Interception (GCI) Satuan Radar 251 Kupang mencium gelagat mencurigakan.
Operator menangkap kejanggalan ketika helikopter yang dilaporkan terbang justru tiba-tiba keluar dari jalur penerbangan. Begitu juga dengan arah dan kecepatan pesawat juga berubah.
Pesawat yang ditangkap radar justru terbang mengarah ke posisi Satuan Radar 251.
Operator Satuan Radar 251, Mayor (Lek) Haposan Simatupang yang mencium kejanggalan langsung meminta dua jet tempur TNI AU, Hawk 109/209 memantau pesawat yang dimaksud. Kebetulan, Hawk 109/209 ketika itu tengah berpatroli di atas Kupang.
Dua Hawk dipiloti Kapten (Pnb) Azhar Aditama, Mayor (Pnb) Henry Alfiandi, dan Lettu (Pnb) Atonius Mengko.
Menyadari penerbangannya mulai dipantau Hawk TNI AU, pesawat penyusup itu langsung mengubah arah dan menambah kecepatannya secara drastis.
Sang operator maupun para penempur TNI AU benar-benar heran ketika mengetahui sebuah helikopter mampu melesat dengan cepat.
Pasalnya, pesawat tersebut melaju dari semula 160 knot menjadi 675 knot. Bahkan, pesawat tersebut secara mengejutkan mampu menanjak menanjak dari ketinggian 8.000 kaki menjadi 40.000 kaki.
Berlahan, mereka pun mulai menyadari bahwa pesawat yang dihadapinya bukanlah helikopter, melainkan jet kombatan.
Nyaris tembak jatuh

Lihat Foto
Ilustrasi pesawat tempur. Pesawat tempur Hawk 100/200 milik TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.(Dok. Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru)
Kapten Azhar selaku tactical leader langsung memacu jet Hawk 209 mengejar pesawat penyusup. Ia dikawal ketat oleh Mayor Henry dan Lettu Antonius yang berada di kokpit Hawk 109.

Dalam perburuan ini, Hawk TNI AU langsung menghidupkan switch rudal AIM-9P Sidewinder. Kejar-kejaran pun terjadi di atas Pulau Roti.
Jet asing kemudian terbang menjulang tinggi hingga 40.000 kaki. Pada saat dikejar Hawk, tiba-tiba, posisi jet penyusup langsung berbalik arah.
GCI 21 langsung mengingatkan Hawk TNI AU yang tengah nose-up di ketinggian 32.000 kaki untuk meningkatkan kewaspadaannya. Mengingat, keduanya akan saling berhadapan langsung. 
Ketika jarak posisi tinggal 2,3 mil, Kapten Azhar baru menyadari bahwa jet yang tengah diburu adalah F/A-18 Hornet, sebuah pesawat tempur yang jauh lebih unggul dari Hawk TNI AU.
Baca juga: Pecah Ban, Pesawat Hawk TNI AU Gagal Lepas di Pekanbaru
Saat pengejaran berlangsung, Hawk TNI AU sebetulnya sempat berhasil mengunci salah satu Hornet.
Hawk TNI AU pun nyaris menembak jatuh pesawat asing tersebut. Beruntung, Panglima Kohanudnas kala itu, Marsekal Muda Sony Rizani tak mengizinkan para penempurnya.
Alasan Panglima Kohanudnas tak mengizinkan penempurnya melepas tembakan karena tindakan ini akan membawa Indonesia ke dalam lubang konfrontasi. Terlebih, Indonesia ketika itu tengah menjadi sorotan PBB.

[url]https://nasional.kompas.com/read/2023/06/17/13274171/kisah-jet-hawk-tni-au-nyaris-tembak-jatuh-pesawat-hornet-di-atas-kupang?jxrecoid=32dfd9a1-faaf-43e2-92ad-64c9b93688e8~mix_kompas&source=widgetML&engine=V [/url]


hornet siapa tuh?
Mistaravim
nomorelies
nomorelies dan Mistaravim memberi reputasi
0
1K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.