Pelakor dan pebinor, istilah ini telah viral sejak beberapa tahun yang lalu dan disematkan khusus untuk laki-laki dan perempuan yang merusak rumah tangga orang lain dengan merebut suami atau istrinya.

Pelakor sendiri memiliki arti perebut laki orang, sedangkan pebinor merupakan singkatan dari perebut bini orang. Dua istilah tersebut sempat viral di media sosial dan bertahan sampai dengan saat ini karena banyaknya kasus perselingkuhan yang terbongkar dan dipublish di media sosial sehingga dua istilah tersebut tetap ada dan bertahan untuk dikenal oleh semakin banyak orang.

Membahas tentang pelakor dan pebinor tentu kedua istilah ini erat kaitannya dengan perusak rumah tangga GanSis. Tidak sedikit rumah tangga artis, publik figur, atau bahkan orang biasa yang dulunya romantis kini menjadi hancur berantakan karena munculnya orang ketiga di rumah tangga mereka.

Adapun yang menjadi pertanyaan, apakah mengambil milik orang lain dengan cara yang tidak baik atau membuat rumah tangga orang berantakan itu tidak beresiko?
Mari kita bahas sekilas tentang istilah karma.

Karma, sederhananya dapat diartikan sebagai akibat atau efek dari sebuah tindakan, perilaku, dan perbuatan yang telah terjadi di masa lalu atau sedang dilakukan di masa sekarang yang datangnya tidak pernah bisa disangka atau diduga.

Karma sendiri bisa berupa karma baik untuk tindakan atau perilaku baik, tetapi juga tidak luput adanya karma buruk sebagai buah dari tindakan atau perilaku buruk yang sudah dilakukan.

Belakangan ini diketahui tidak sedikit orang entah itu laki-laki atau perempuan yang mana mereka dengan percaya diri mengakui suka dan hobi menjalin hubungan sebagai orang ketiga di dalam rumah tangga orang lain.

Adapun alasan mereka melakukan hal itu karena merasa nyaman, terjami, dan diistimewakan sehingga lebih memilih untuk menjadi simpanan suami atau istri orang.

Pilihan ini tentu saja sangat beresiko dan tidak bisa dibenarkan GanSis. Sebab pernikahan sendiri bukan bahan permainan karena berkaitan dengan janji suci, kesetiaan, dan juga hubungan yang lebih jauh tentang komitmen sehidup semati antar sepasang suami istri.

Tidak ada karma baik untuk seseorang yang memiliki hobi merusak rumah tangga orang lain dengan alasan apapun itu.

Karma buruk akan datang pada orang-orang yang tega menyakiti orang lain apa lagi membuat seorang anak kehilangan ibu atau ayahnya hanya karena kehadiran seorang laki-laki atau perempuan yang dengan tidak bertanggung jawab merubah keadaan dan kondisi sehingga anak ini menjadi terlunta-lunta.

Peringatan dan himbauan bagi orang-orang yang memiliki hobi merusak rumah tangga orang lain dengan menjadi orang ketiga. Berhenti sebelum terlambat dan menyesal karena karma datang tidak dengan permisi dan tidak pula peduli kuat atau tidaknya kalian menghadapi semua akibat dari apa yang sudah diperbuat.

Ingat, jangan pernah menjadi benalu di inang pohon apapun, karena akhir hidup dari benalu adalah mati miris dengan sendirinya.