Sumber Gambar

UU Ciptaker memang menjadi suatu permasalahan yang paling banyak diprotes akhir-akhir ini. Banyak dari isi UU tersebut yang dianggap menyusahkan dan tidak memihak kepada pekerja. Hal ini tentu membuat banyak pihak geram hingga turun ke jalan. Salah satunya adalah buruh dan mahasiswa yang selalu turun setiap ada permasalahan semacam ini.

Sayangnya, mau didemo seperti apa pun juga UU ini pada akhirnya tetap disahkan. DPR sudah ketok palu. Meski begitu, tidak membuat semangat para mahasiswa untuk melakukan demo di depan gedung DPR yang kita tahu jarak dari depan gerbang ke gedungnya sangat jauh. Dan kemungkinan tidak akan didengar oleh para pejabat di sana.

Melihat hal ini, salah satu aktor muda Indonesia pun tergerak untuk ikut turun ke jalan dan memperjuangkan hal yang sama. Ia adalah Jefri Nichol, pada demonstrasi. Jefri turun ke jalan di depan gedung DPR dan bergabung bersama para mahasiswa. Ia bahkan juga sempat memberikan orasi dan melempar bangkai tikus sebagai simbol cacian kepada DPR.


Sumber Gambar

Keberadaannya di tengah-tengah para mahasiswa ini lantas mulai ramai di sosial media. Foto dan videonya beredar dengan cepat. Banyak yang menyambut baik niat Jefri Nichol untuk turun dan berbaur dengan mahasiswa di depan gerbang gedung DPR. Inisiatifnya juga mendapat pujian dari netizen di sosial media.

Namun pada saat ditanya mengenai undang-undang itu sendiri, Jefri Nichol justru tidak tahu detail dari Undang-Undang Cipta Kerja itu sendiri. Yang ia tahu hanyalah bahwa UU itu terlalu memihak ke pengusaha. Menurutnya, UU itu berpotensi membuat pengusaha memecat para pegawainya sembarangan.

Karena jawaban Jefri, banyak para netizen yang kemudian malah berbalik mencibir Jefri Nichol. Banyak yang mencibir bahwa ia hanya ingin keren-kerenan, ada yang pansos dan macam-macam. Karena Jefri dianggap hanya ikut-ikutan, tapi tidak tahu apa detail dari yang ia perjuangkan. Kabarnya Jefri akan kembali turun ke jalan kalau ada demo lagi, asal tidak bentrok dengan jadwal syuting.


Sumber Gambar

Menurut TS sendiri, untuk bisa ikut demo memang tidak harus tahu sampai detail gak sih? Cukup tahu poin pentingnya, kemudian kita merasakan hal yang sama. Hati kita tergerak untuk memprotes sesuatu yang salah, itu sudah cukup. TS selama kuliah sudah pernah ikut demo, dan biasanya yang paling paham detailnya adalah kakak kelas atau anggota BEM.

TS gak yakin yang dulu demo reformasi, orang sebanyak itu tahu detailnya seperti apa. Paling yang mereka tahu hanya Soeharto harus lengser, krisis moneter dan sebagainya. Tapi toh pada akhirnya, karena massa yang banyak dan solid pun usaha mereka membuahkan hasil. Ini pendapat pribadi TS ya.



Kalau menurut kalian, haruskah seorang demonstran memahami secara detail UU yang mereka protes?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi