Inggris telah mengumumkan larangan untuk beberapa jenis plastik sekali pakai pada tanggal 1 Oktober 2021. Larangan tersebut bertujuan untuk mengurangi sampah plastik dan membantu menjaga lingkungan. Tindakan ini telah menjadi perhatian besar di seluruh dunia karena masalah sampah plastik telah menjadi salah satu isu lingkungan yang paling serius.

Larangan ini mencakup beberapa produk plastik sekali pakai seperti cotton buds, balon plastik, serta minuman ringan dalam kemasan plastik di beberapa lokasi. Selain itu, beberapa produk plastik lainnya juga diatur agar menjadi lebih ramah lingkungan. Ini termasuk penggunaan tutup botol yang terbuat dari bahan yang lebih mudah didaur ulang, serta pengurangan ukuran wadah plastik.

Larangan plastik sekali pakai bukanlah hal yang baru di Eropa. Sebelum Inggris, beberapa negara di Eropa telah lebih dulu menerapkan larangan serupa. Sebagai contoh, pada tahun 2019, Uni Eropa telah mengeluarkan larangan terhadap beberapa produk plastik sekali pakai. Beberapa produk tersebut meliputi sedotan, peralatan makanan dan minuman, serta kantong plastik. Negara-negara seperti Italia, Spanyol, dan Prancis telah menerapkan larangan serupa di negaranya.

Pentingnya larangan ini sangat besar karena limbah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan paling serius yang dihadapi dunia saat ini. Sampah plastik yang tidak diuraikan dapat menghabiskan waktu hingga 500 tahun untuk terurai. Dampak lingkungan dari limbah plastik termasuk kerusakan ekosistem laut dan ancaman terhadap hewan laut seperti penyu, lumba-lumba, dan burung laut.

Selain itu, limbah plastik juga dapat menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa produk plastik sekali pakai mengandung bahan kimia yang dapat merusak kesehatan manusia. Beberapa contoh produk tersebut meliputi botol plastik, tutup botol, serta kantong plastik.

Oleh karena itu, langkah-langkah seperti larangan plastik sekali pakai adalah langkah yang sangat penting untuk membantu mengurangi dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Ini adalah langkah yang harus diikuti oleh banyak negara di seluruh dunia untuk membantu menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan manusia.

Namun, meskipun larangan plastik sekali pakai adalah tindakan yang positif, ada beberapa kritikus yang menyatakan bahwa larangan ini tidak cukup. Beberapa kritikus mengatakan bahwa larangan ini hanya menargetkan produk-produk yang paling mudah diganti, dan masih banyak produk plastik sekali pakai lainnya yang masih diizinkan. Mereka juga berpendapat bahwa larangan ini hanya memindahkan masalah ke jenis produk lainnya, seperti kantong kertas atau wadah aluminium.

Di sisi lain, ada yang mengatakan bahwa larangan ini harus diikuti oleh tindakan lainnya, seperti pengurangan konsumsi produk plastik secara keseluruhan. Sebagai konsumen, kita juga bisa membantu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti membawa botol minum sendiri, menggunakan tas belanja yang dapat digunakan kembali, dan menghindari produk yang dibungkus dalam kemasan plastik.

Namun, perubahan yang lebih besar masih dibutuhkan untuk mengatasi masalah limbah plastik. Tindakan individu saja tidak akan cukup. Pemerintah dan perusahaan juga perlu mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam membantu mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai dan mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Di masa depan, kita harus bekerja sama untuk menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan untuk masalah limbah plastik. Kita harus terus memperhatikan dampak produk yang kita konsumsi terhadap lingkungan dan mempertimbangkan tindakan yang dapat kita ambil untuk membantu mengurangi dampak negatifnya. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa kita meninggalkan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Referensi tulisan: England Bans the Sale of Single-Use Plastics