Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengklaim proyek Sodetan Kali Ciliwung kini kembali 'hidup' setelah sempat mangkrak 6 tahun. Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan pihaknya telah membebaskan sejumlah lahan sehingga proyek ini bisa lanjut.
Sodetan Kali Ciliwung ditargetkan selesai April 2023 ini. Proyek ini sempat bikin netizen heboh karena kalimat mangkrak 6 tahun. Lantas, bagaimana kondisinya sekarang?

Proyek Sodetan Kali Ciliwung terpantau berjalan seperti biasa. Pantauan CNBC Indonesia, Jumat (27/1/2023) terpantau alat berat crane sedang beroperasi mengangkut dari bagian bawah lubang galian di area arriving atau bak kontrol Sodetan Kali Ciliwung.

Adapun area proyek ini termasuk ke dalam kawasan terbatas. Tidak semua orang bisa memasuki kawasan di area tersebut. Sehingga tim CNBC Indonesia hanya bisa mengamati pergerakan proyek tersebut dari luar gerbang proyek saja.

Sementara itu, untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas, pihak pengelola proyek juga sudah menunjuk petugas keamanan pengalihan arus lalu lintas di sekitar area arriving. Sehingga kondisi arus lalu lintas pada siang hari ini terpantau ramai lancar.

Proyek Sodetan Kali Ciliwung area arriving atau bak kontrol berada di tengah pemukiman penduduk, tepatnya berlokasi di Jalan Otista Raya III, Cipinang, Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur. Sejumlah kendaraan besar seperti truk pengangkut bahan bangunan juga terlihat keluar masuk area tersebut.



Mengutamakan keselamatan kerja, proyek ini mengharuskan para pekerja proyeknya selalu menggunakan APD, serta taat mengikuti protokol keselamatan kerja yang ada.

Nantinya ada terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.

Pekerjaan inlet sodetan dari Sungai Ciliwung berada di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III, dan sampai ke outlet sodetan di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Itu yang di inlet itu dulunya POM bensin. Jadi dulu tuh awalnya warga sini ngiranya itu bakal dialihfungsikan jadi POM bensin busway, gak ada info bakal dijadiin sodetan," ungkap Martina, salah satu warga Jalan Kebon Nanas Selatan, Jakarta.

Martina yang sudah lama menjadi warga Jalan Kebon Nanas bilang proyek Sodetan Ciliwung memang sebelumnya mangkrak. Tidak ada pengerjaan sama sekali hingga warga bingung bagaimana nasib proyek ini.

"Ya bener itu mangkrak 6 tahun. Itu mulai direalisasikan lagi itu setahun kemarin karena ada banjir besar sampai sepaha orang dewasa. Itu pas masih zaman Anies tapi itu lama banget, masih ngambang aja gitu proyeknya, masih belum jelas juga. Sampai akhirnya masuk pak Heru, itu baru bentar dia jabat udah jadi bentuknya si sodetan, itu kan kayak anugerah buat kita," sebutnya.

Dia berharap apabila proyek Sodetan Kali Ciliwung rampung tidak ada lagi banjir besar yang bikin takut warga.

"Insyaallah gak banjir lagi karena kan kalau banjir aduh pusing kita. Cuma itungan 3 bulan ya dari dia jabat udah jadi si sodetan. Alhamdulillah ya, warga bisa tenang gak banjir lagi," sebutnya.

Hal yang sama diungkapkan Sabri. Sabri mengungkapkan awalnya proyek ini maju mundur alias tidak jelas. Pengerjaan baru berjalan lagi saat Heru jadi orang nomor 1 DKI.

"Pak Ahok selesai menjabat diganti Pak Anies nah itu yang galiannya ditutup lagi gak dilanjutin proyeknya. Nah pas Pak Anies selesai kan diganti sama yang baru Pak Heru ya itu mau akhir tahun 2022 baru dibuka lagi. Jadi ini udah tutup buka dari dulu,"jelasnya.


(wur/wur)
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...u-mangkrak/amp