Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

suryahendroAvatar border
TS
suryahendro
Covid 'Ngamuk' Lagi di Ibu Kota China, RS hingga Krematorium Keteteran
Jakarta, CNN Indonesia -- Covid-19 di ibu kota China, Beijing, 'mengamuk' lagi, membuat semua layanan rumah sakit di kota itu keteteran.

Tak hanya tenaga kesehatan di RS, mereka yang bekerja di rumah duka dan krematorium juga disibukkan akibat kenaikan kasus Covid-19 di Beijing, China. Kesibukan ini meningkat dari biasanya menyusul pencabutan aturan pembatasan pandemi yang ketat.

China tiba-tiba mengakhiri banyak prinsip utama dari kebijakan nol-Covid yang diperjuangkan Presiden Xi Jinping. Kebijakan nol-Covid memicu protes publik yang belum pernah terjadi sebelumnya.



Belakangan rumah duka dan krematorium tengah berjuang untuk memenuhi permintaan karena banyak pekerja dan pengemudi yang sakit. Seorang staf di Rumah Duka Miyun menyebut jumlah kematian di atas rata-rata pada periode ini.



Staf tersebut membeberkan, jumlah kematian bahkan lebih banyak dibanding periode sebelum pencabutan sebagian besar pembatasan pandemi.

"Kami memiliki lebih sedikit mobil dan pekerja sekarang. Banyak pekerja yang dinyatakan positif," ujar dia seperti dilaporkan Reuters.

Staf yang enggan menyebutkan namanya ini menambahkan ada tumpukan permintaan layanan kremasi di sana.

Sementara itu di Rumah Duka Huairou, jenazah sampai harus menginap selama tiga hari sebelum dapat dikremasi. Saking sibuknya, keluarga atau kerabat mendiang pun bisa mengantar sendiri jenazah ke rumah duka.

"Anda bisa membawa jenazah ke sini sendiri, memang sedang sibuk belakangan," ujar salah satu staf.

Sejak aturan ketat dicabut, China meminta warganya untuk tetap di rumah jika mengidap gejala ringan. Kota-kota di seluruh China bersiap menghadapi gelombang infeksi pertama mereka.

Epidemiolog Wu Zunyou berpendapat jika kebijakan pembatasan dicabut lebih awal, ia memperkirakan 250 ribu orang akan meninggal. Hanya saja, proporsi pasien yang sakit parah turun sebesar 0,18 persen dari kasus yang dilaporkan. Dari sini, lanjutnya, bisa terlihat tingkat kematian perlahan turun.

China belum memberikan laporan secara resmi angka kematian akibat Covid-19 sejak 7 Desember 2022. Namun Komisi Kesehatan Nasional melaporkan tidak ada perubahan angka resmi kematian yakni 5.235 kasus sejak pandemi muncul di 2019.


Kisah Pemuda Arab Saudi Temukan Salah Satu Gereja Tertua dalam Sejarah
Data kasus Covid-19 yang minim memicu perdebatan di media sosial. Orang-orang tidak bisa menemukan angka pasti perihal kematian, pasien rawat inap dan pasien yang sakit parah.

"Mengapa statistik ini tidak dapat ditemukan? Apa yang terjadi? Apakah mereka tidak menghitungnya atau mereka tidak mengumumkannya?" seorang pengguna media sosial China bertanya-tanya.





https://www.cnnindonesia.com/interna...rium-keteteran


Tdk ada perubahan angka kematian
emoticon-Leh Uga



mobil antri di krematorium
{thread_title}



bukan.bomat
provocator3301
MUF0REVER
MUF0REVER dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4.3K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.