Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Polandia Tolak Bayar Gas Rusia dengan Rubel!


Warsawa -

Perusahaan energi negara Polandia menegaskan tidak akan membayar gas Rusia dengan Rubel, mata uang Rusia. Polandia menjadi salah satu negara yang menolak tuntutan Rusia agar negara-negara yang dianggap tak bersahabat membayar impor gas dengan Rubel.

"Kami tidak melihat bagaimana kami bisa melakukannya," ucap kepala perusahaan minyak dan gas negara, PGNiG, Pawel Majewski, seperti dikutip kantor berita Polandia, PAP News Agency dan dilansir AFP, Jumat (25/3/2022).

"Kontraknya... menetapkan cara pembayarannya. Itu tidak mengizinkan salah satu pihak untuk mengubah ini sesuai kehendaknya," tegas Majewski.

Pada Rabu (23/3) waktu setempat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia hanya menerima pembayaran dalam Rubel untuk pasokan gas ke 'negara-negara tidak bersahabat'. Pengumuman itu disampaikan setelah beberapa waktu terakhir Rusia dihujani sanksi terkait invasinya ke Ukraina.

Diketahui bahwa negara-negara Eropa sangat bergantung pada pasokan gas dari Rusia.

Jerman yang mengimpor 55 persen gas alam dari Rusia sebelum invasi Ukraina terjadi, menyebut langkah Rusia itu sebagai pelanggaran kontrak. Menteri Perekonomian Jerman menyatakan pihaknya akan berdiskusi dengan mitra-mitra Eropa soal bagaimana harus bereaksi.

Bos perusahaan energi Austria, OMV, secara terpisah menyebutkan bahwa kontak yang telah ditandatangani tidak mengizinkan pembayaran dalam Rubel.

Kontrak terkini Polandia untuk pasokan gas Rusia akan berakhir pada akhir tahun ini. Otoritas Polandia berharap melepaskan diri dari gas Rusia, untuk kemudian menggantinya dengan pengirim gas cair di pelabuhan dan gas dari Norwegia via saluran pipa Laut Baltik.

Kremlin diketahui bergegas mengambil langkah untuk membatasi dampak sanksi-sanksi terhadap perekonomian Rusia. Sanksi-sanksi yang mencapai level belum pernah terjadi sebelumnya ini mempengaruhi semuanya, mulai dari cadangan devisa Bank Sentral Rusia hingga jaringan restoran cepat saji McDonalds.

Segera setelah pengumuman Putin pada Rabu (23/3) waktu setempat, nilai Rubel -- yang merosot sejak invasi ke Ukraina -- menguat terhadap dolar Amerika dan Euro, sedangkan harga gas naik.

https://news.detik.com/internasional...dengan-rubel/1 
0
1.7K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.