• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Re-History Of Currency, Crypto dan NFT Dalam Evolusi Sejarah Transaksi Umat Manusia

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Re-History Of Currency, Crypto dan NFT Dalam Evolusi Sejarah Transaksi Umat Manusia

Berbicara tentang uang memang tidak akan ada habisnya. Betapa tidak, benda "sakral" yang berbentuk logam dan kertas ini menjelma menjadi alat transaksi dalam perdagangan atau jual beli, yang tidak hanya berpengaruh secara ekonomi, tetapi pada perkembangannya telah merambah aspek lain seperti Sosial dan Budaya Bahkan Politik.

Kalau kita liat, awal mula pemberdayaan uang itu, mungkin berawal kira-kira 5000 tahun yang lalu di zaman Mesopotamia, yang sekarang kira-kira berada di daerah Irak dan Kuwait yang diapit oleh dua sungai yaitu Euphrates dan Tigris
5000 tahun yang lalu, relasi antara debitur dan kreditur atau antara penjual dan pembeli itu tercermin dalam suatu tablet yang di buat dengan bahan baku tanah liat, keramik dan bahan-bahan lainnya. Hal tersebut untuk  menunjukkan dan memberi simbol hubungan antara debitur dan kreditur untuk kepentingan transaksi yang sangat spesifik, ini yang seringkali di sebut non fungible. Jadi tidak bisa di campur aduk antara transaksi yang satu dengan lainnya. Dan tentunya di waktu tersebut transaksi itu sangat peer-to-peer sifatnya antara si debitur dan kreditur. Dan peer-to-peer tersebutlah yang melakukan verifikasi satu sama lain tanpa di lakukannya atau di butuhkannya verifikasi dari pihak ketiga. Dalam kasus ini, rasa saling percaya kedua belah pihak masih sangat kuat dan tidak akan terjadi kecurangan atau penyelewengan antara satu dengan yang lainnya. Itu tentunya awal mula bagaimana manusia memberikan kepercayaan kepada instrumen. Jadi bisa di bilang uang itu secara historis adalah manifestasi dari kepercayaan antara seorang debitur dan kreditur.

Uang, merupakan sebuah karya manusia yang penemuannya telah merubah cara hidup manusia dalam bertransaksi dan menjadi alat pertukaran secara simbolik. Selanjutnya, ke zaman berikutnya di zaman Yunani di wujudkanlah koin untuk melakukan transaksi satu sama lain. Tetapi yang sangat fundamental, perbedaan antara pemberdayaan koin dengan tablet di zaman sebelumnya adalah koin itu sepadan sehingga dapat di lakukan untuk lebih dari satu transaksi yang berbeda, artinya penggunaannya bisa di campur adukkan. Bisa untuk membeli barang A, jasa B, barang C, jasa D dan seterusnya dengan koin yang sama. Dan kesepadanan ini sungguh sangat struktural membedakan era di zaman Yunani di bandingkan dengan apa yang kita lihat di zaman Mesopotamia.

Tentunya, ini adalah suatu peralihan dan evolusi yang sangat besar dan pengaruhnya sangat signifikan sehingga sekitar abad ke-14 atau sekira tahun 1346, perubahan tersebut berlangsung menjadi sangat nyata pada saat terjadi wabah atau pandemi di Asia Tengah hingga Eropa yang di kenal dengan sebutan "The Black Death" yang mana banyak sekali manusia yang menderita dan meninggal dunia. Korban dari pandemi tersebut cukup signifikan hingga mencapai10% dari populasi dunia.

Akibat dari peristiwa saat itu, di butuhkan currency atau mata uang yang lebih ringan dan lebih gampang dalam penggunaannya, sehingga di temukanlah kertas yang bisa di berdayakan untuk kepentingan bagaimana satu orang atau institusi bisa menerima dan menunjukkan kepercayaan terhadap yang lainnya. Ini juga untuk kepentingan memonetisasi ekonomi dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada sebelum-sebelumnya.

Konsep pemberdayaan kertas untuk menunjukkan kepercayaan ini juga konsisten dengan era sebelumnya, yang mana ini tetap sepadan dan harus di verifikasi oleh pihak ketiga. Pada konsep ini, terjadi perbedaan yang sangat signifikan dengan pemberdayaan uang pada zaman mesopotamia yang masih menggunakan tablet. Perkembangan tentang realita hidup yang dinamis dalam masyarakatlah yang menyebabkan mulai muncul kekhawatiran dalam transaksi sehingga harus di topang dengan adanya barang fisik. Dan barang fisik tersebut adalah emas, dan di temukanlah standar emas untuk menopang kertas yang digunakan oleh manusia untuk bertransaksi.

Transaksi dengan topangan barang fisik berupa emas ini terus berlanjut hingga akhirnya pada tahun 1971 standar tersebut di tiadakan. Hal tersebut di karenakan Amerika Serikat, memiliki pasokan emas yang tidak sebesar dan sebanyak seperti yang mereka alami sebelumnya. Dan tentunya, dengan keterbatasan pasokan emas, mereka melihat akan sangat sulit melakukan transaksi dalam jumlah yang lebih besar untuk meningkatkan peredaran uang. Hingga akhirnya kini, standar emas tersebut menjadi tidak relevan lagi akibat dari dinamika dan kebutuhan dunia yang memiliki relevansi baru. Atau bisa di katakan, ini juga adalah bagian dari politik ekonomi Amerika Serikat, yang pada saat itu di pimpin oleh Richard Nixon, untuk tetap mempertahankan dan menjaga nilai dollar agar tetap stabil.

Pada perkembangan selanjutnya, kini, kekhawatiran manusia adalah jika jumlah dolar yang begitu banyak di cetak dalam batas logika, nilainya akan semakin menurun atau berkurang. Sejak 23 bulan yang lalu misalnya, jumlah uang yang di cetak oleh perekonomian 5 negara dan kelompok negara "The Biggest Economic" seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Jepang dan Tiongkok sebesar kurang lebih 10 triliyun dollar dan itu adalah jumlah yang sangat fantastis. Sebagai gambaran, itu adalah 10 kali lipat dari jumlah perekonomian Indonesia.

Melihat perkembangan tersebut, tentunya manusia akan semakin mengalami kekhawatiran mengenai bukan hanya sekedar eksistensi, tetapi juga penilaian uang beredar seperti misalnya dolar, euro, yen, pound dan yuan. Hal tersebut menjadi penyebab fundamental dari popularitas terkait dengan crypto atau bitcoin, Etherium bahkan NFT semakin meningkat tajam di karenakan manusia lebih nyaman dengan sesuatu yang peredarannya jauh lebih terbatas, lebih fixed dan lebih tetap di bandingkan dengan sesuatu yang peredarannya semakin meningkat, yang di kemudian hari akan menyebabkan penurunan nilai atau harga per unitnya.

Jika kita mencermati fenomena Crypto dan NFT yang booming akhir-akhir ini, sebenarnya secara konsep sama dengan apa yang kita lihat pada 5000 tahun yang lalu. Unit ini adalah manifestasi dari kepercayaan transaksi antara peer-to-peer untuk kepentingan yang sifatnya non-fungible, tidak bisa di campur aduk dengan kepentingan atau transaksi yang lain dan unit ini tidak perlu verifikasi dari pihak ketiga. Dan uniknya, kita telah mengalami perputaran semenjak 5000 tahun yang lalu, yang mana waktu itu kita melakukan transaksi berdasarkan verifikasi antara peer-to-peer, dengan transaksi yang sifatnya non fungibel dan tanpa di lakukan oleh verifikasi dari pihak ketiga dan perputaran itu kini terulang kembali. Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa sejarah telah mengulang dirinya sendiri, seperti sebuah dejavu.

Sumber :



https://tirto.id/sejarah-uang-dalam-...a-bitcoin-ejXX

https://cerdasco.com/standar-emas/

https://www.investopedia.com/terms/c...tocurrency.asp

https://www.bps.go.id/pressrelease/2...97-persen.html
Bgssusanto88
seo.mahpar534
bian.hazzi588
bian.hazzi588 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.6K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.