Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Xi Jinping Pepet Taliban, Ada 'Harta' Ini di Afghanistan
Xi Jinping Pepet Taliban, Ada 'Harta' Ini di Afghanistan

SHARE

Foto: Presiden dan pemimpin partai China Xi Jinping menyampaikan pidato pada upacara peringatan seratus tahun Partai Komunis yang berkuasa di Beijing, China, Kamis, 1 Juli 2021. (Li Xueren/Xinhua via AP)



Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping terlihat mulai menunjukkan pengaruhnya di Afghanistan. Ini ditandai dengan pertemuan penting pada Rabu, 28 Juli lalu, antara Kementerian Luar Negeri China dengan delegasi Taliban.
Pertemuan antara sembilan perwakilan Taliban dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi di Kota Tianjin di China utara itu terjadi selama dua hari. Kedua pihak membahas proses perdamaian dan masalah keamanan Afghanistan.



[table][tr][td]Baca:
Siap-siap Taliban Kuasai Afghanistan, Kabul Direbut 90 Hari[/td]
[/tr]
[/table]





Menurut laporan pertemuan Kamis (12/8/2021) dari Kementerian Luar Negeri China, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Taliban diharapkan dapat memainkan peran penting dalam proses rekonsiliasi damai dan rekonstruksi di Afghanistan.
Wang juga mengatakan bahwa China berharap Taliban akan menindak Gerakan Islam Turkestan Timur, organisasi separatis yang dibentuk oleh para militan Uighur di barat Tiongkok. Mereka dianggap menjadi "ancaman langsung terhadap keamanan nasional" China.

[table][tr][td]Baca:
Pepet Taliban, Apa Sebetulnya Niat Xi Jinping di Afghanistan?[/td]
[/tr]
[/table]

Tujuan China ini rupanya bukan hanya sekadar keamanan semata. Pengamat isu internasional dan Timur Tengah, Pizaro Gozali Idrus, mengatakan dalam opininya di kantor berita Turki Anadolu Agency, jika niat Pemerintah Xi di Afganistan sesungguhnya merupakan faktor ekonomi.
Afghanistan memiliki cadangan sumber daya alam terbesar di dunia yang belum dieksploitasi. Seperti tembaga, batu bara, kobalt, merkuri, emas, dan lithium, senilai lebih dari US$ 1 triliun.
Selain itu, kata Pizaro, China saat ini juga merupakan investor asing terbesar di negara tersebut bersaing dengan India. Oleh karena itu, stabilitas Afganistan adalah kunci keberhasilan proyek-proyek utama China di Asia Selatan dan Tengah.
"Koridor Ekonomi China-Pakistan adalah proyek unggulan China di kawasan itu dan kedua negara ingin melibatkan Afghanistan melalui jalur jalan raya dan kereta api. Oleh karena itu, China bersama Pakistan menekan koridor ekonomi (CPEC) yang merupakan bagian dari Belt Road Iniative (BRI). Inisiatif ini dibentuk sejak tahun 2013," katanya dikutip Kamis (12/8/2021).
Di sisi lain, katanya, CPEC tidak hanya akan menguntungkan China dan Pakistan tetapi akan berdampak positif juga bagi Afghanistan dan kawasan sekitar. China juga berkepentingan menggandeng Pakistan minimal pada dua hal, yakni merintangi manuver ekonomi India di kawasan dan memastikan Taliban Pakistan tidak menyerang proyek CPEC.
Pakistan adalah sekutu China yang paling kuat. China akan sangat bergantung pada Pakistan untuk memastikan proyek-proyeknya di Afghanistan dan secara regional aman.
Taliban sendiri adalah gerakan nasionalis Islam Sunni yang efektif menguasai hampir seluruh wilayah Afganistan sejak 1996 sampai 2001. Kelompok ini dibentuk sejak September 1994 dan mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan Pakistan, kini China.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...di-afghanistan
markjankulovski
crazyidea
anggrekbulan
anggrekbulan dan 5 lainnya memberi reputasi
4
2.3K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.