Kasih orang tua pada anaknya sering menghasilkan cerita yang mengagumkan. Termasuk ketika tinggal hanya satu orang tua yang harus berjuang sendirian memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

#ThePowerofSingleParent adalah tema trit kali ini.

Kisah ini kisah nyata, kebetulan yang mengalami masih ada saudara sepupu TS sendiri. Namun kisah ini juga bukan sesuatu yang unik, karena TS juga sering mendengar kisah serupa dalam kehidupan TS yang sudah menginjak kepala 4 ini.

Kisah cinta di dunia nyata seringnya memang tidak seromantis apa yang kita pikirkan saat kita masih remaja dan belum terjun dalam kehidupan yang sesungguhnya. Kehidupan dengan berbagai tantangan dan jauh dari kata sempurna.

Sepupu ane ini memilih perceraian setelah berulang kali mendapati suaminya selingkuh dengan teman sekantornya.


Dengan situasi seperti itu sudah bisa dibayangkan, bagaimana kondisi rumah tangga dan keseharian keluarga ini. Salah satu alasan yang membuat dia mencoba bertahan adalah anak-anaknya.

Pada saat memutuskan bercerai, anaknya sudah ada dua orang, dua-duanya perempuan dan masih di usia sekolah. Tentu saja berat membesarkan dua anak sendirian, tapi sepupu ane ini tidak kenal kata menyerah gansists.

Cobaan pun ada saja dalam kehidupan, salah seorang anak perempuannya terkena penyakit yang membuat rambut di kepalanya rontok semua dan tidak bisa tumbuh lagi. TS ga tahu juga itu namanya sakit apa. Tentu biaya yang dibutuhkan untuk ke dokter juga tidak kecil.

Belum lagi dari sisi anak yang butuh dukungan psikologis. Namanya anak gadis, tapi rambutnya habis, tentu perasaannya sedih sekali dan sempat kehilangan kepercayaan diri untuk melanjutkan sekolah.


Semua dihadapi sepupu ane dengan tabah gansists dan terbukti bahwa selama seseorang mau berusaha, pasti ada jalan untuk mendapatkan rejeki secara halal.

Bukan karyawan dan sebelumnya juga tidak memiliki pekerjaan tetap, sepupu ane ini berjualan macam-macam cemilan yang dia buat sendiri. Mulai dari kerupuk puli yang tinggal goreng, rengginang, dsb.


Pokoknya usaha apa saja dia coba, selama halal.

Tidak pakai malu-malu dia menawarkan ke orang-orang yang dia kenal. Ya memang usahanya juga tidak bisa dibilang sukses besar, lalu jadi orang kaya seperti cerita di film-film.

Namun dari usahanya itu, dia berhasil menyekolahkan kedua puterinya sampai ke jenjang perguruan tinggi, meski cuma ambil jenjang diploma.

Syukur alhamdullilah, saat ini puteri yang pertama sudah bekerja dan bisa membantu ibunya. Sementara anak yang kedua, masih SMA, juga tidak malas untuk membantu ibunya di rumah.


Rumahnya kecil dan sederhana, tapi sepupu ane hidup bahagia dengan kedua puterinya. Lepas dari rumah tangga yang sebelumnya justru bikin sumpek dan depresi.

Demikian secuplik kisah tentang seorang isteri yang disakiti, sekaligus seorang ibu yang kuat. Perceraian memang sebuah kesalahan, bahkan dalam agama tertentu perceraian adalah sebuah dosa.

Namun bagi yang sudah terlanjur bercerai, hidup tidak berakhir. Tuhan bukan pendendam yang menutup pintu ampunan. Jadi kegagalan, dosa, atau kesalahan yang sudah terjadi itu tadi, bukanlah alasan bagi kita untuk memilih jalan kehidupan yang gelap.

Masih ada terbuka jalan untuk kehidupan yang lebih baik.

Bukankah kehidupan itu sendiri seperti sebuah sekolah besar. Perceraian mungkin sebuah nilai merah di salah satu subyek ujian yang kita hadapi. Bukan berarti kita tidak bisa mencoba memperbaikinya dan akhirnya lulus dari sekolah kehidupan ini.

Yang penting tetap percaya dan berharap. Terus berusaha, penyesalan pasti ada, tapi jangan kemudian menjadi belenggu.

Kesalahan jangan diulang, tapi diperbaiki.

Berumah tangga itu rumit, jadi tidak ada salahnya juga ikuti dan baca tips-tips tentang berumah tangga di sub forum kaskus wedding & family.

Salam....


Catt: Kisah ini berdasarkan kisah nyata, tapi semua gambar cuma ilustrasi, karena sepupu ane tidak mengijinkan fotonya dipakai. Semoga gansists sekalian bisa memahami.