Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Side Story Millitary: Igor Sikorsky, Perjalanan Berliku Sang Bapak Helikopter
Helikopter merupakan sebuah inovasi di dunia penerbangan, dibekali baling-baling utama yang besar, sosoknya juga kerap kali dijuluki sebagai capung terbang. Penggunaan helikopter sudah lazim digunakan pada masa Perang Dunia sampai era modern. Bukan hanya untuk keperluan perang, helikopter juga sudah dibuat menjadi kendaraan angkut VIP bagi pejabat negara maupun golongan berduit.

Tapi apakah agan dan sista pernah bertanya siapa orang yang berjasa dalam mengembangkan sekaligus menciptakan helikopter ? Pada segmen Side Story Millitary kali ini TS akan sedikit mengulas tentang salah satu sosok yang berjasa menciptakan helikopter, langsung saja kita mulai pembahasannya.



Igor Sikorsky, Sosok yang Berjasa Mengembangkan Sekaligus Menciptakan Helikopter

Bagi agan yang suka kemiliteran pasti tidak asing dengan nama Sikorsky,nama tersebut digunakan sebagai nama helikopter yang dioperasikan oleh militer Paman Sam. Pasti ada yang heran kenapa helikopter buatan Paman Sam diberi nama Sikorsky ? Jika mendengar nama Sikorsky, pasti banyak orang yang berpikir bahwa nama ini lazim dipakai oleh orang Rusia.

Hal tersebut memang benar, sang pencipta helikopter yang jadi andalan Paman Sam tersebut berasal dari Rusia. Nama lengkapnya adalah Igor Ivanovich Sikorsky, lahir di Kiev (sekarang kita kenal sebagai Ukraina) tanggal 25 Mei 1889. Dulu Kiev masih menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia, dan pada awal 1900 Uni Soviet sendiri belum terbentuk.

Sikorsky adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya, Ivan Alexeevich Sikorsky adalah seorang profesor psikologi dari Saint Vladimir University (sekarang Taras Shevchenko National University). Ayahnya cukup terkenal pada masa itu, dan sang ayah juga seorang nasionalis Rusia.




Ilustrasi: asme.org


Sikorsky sendiri adalah penganut Kristen Ortodoks, kakeknya merupakan seorang pendeta. Dalam silsilah keluarganya, kebanyakan dari mereka adalah seorang pendeta. Ibunya bernama Mariya Stefanovna yang berprofesi sebagai seorang dokter, ibunya sendiri sangat menyukai dunia seni. Ia pun turut mengenalkan seni kepada putranya Sikorsky.

Mulai mengenal seni dari sang ibu, Sikorsky sendiri juga ikut menyukai karya seni. Salah satunya ia sangat suka dengan karya Leonardo da Vinci serta kisah-kisah yang ditulis oleh Jules Verne. Salah satu hal yang disukai Sikorsky dari da Vinci adalah desain The Flying Machine.

Desain itu digambarkan dalam bentuk sketsa, di mana terdapat mesin yang menggabungkan sepeda dan helikopter. Adapun sayap mesin tersebut terinspirasi dari fisiologi kelelawar. Dari desain tersebut, Sikorsky mulai bermimpi untuk mewujudkan desain da Vinci menjadi kenyataan.




The Flying Machine.

Ilustrasi: wikipedia.org


Pada tahun 1900, pada usia 11 tahun, ia menemani ayahnya ke Jerman dan kemudian tertarik pada ilmu alam serta teknologi melalui percakapan dengan ayahnya. Setelah kembali ke rumah, Sikorsky mulai mencoba bereksperimen dengan model mesin terbang. Saat itu ia mulai tertarik dengan mesin dan bidang teknik.

Tahun 1903 Sikorsky mulai belajar di Korps Kadet Maritim Saint Petersburg. Pada tahun 1906, dia menyadari bahwa masa depannya terletak pada bidang teknik, jadi dia mengundurkan diri dari akademi dan meninggalkan Kekaisaran Rusia untuk belajar di Paris dengan dukungan dana dari saudara perempuannya.

Waktu itu Paris dikenal sebagai pusat dunia penerbangan, disana Sikorsky juga mencari informasi soal dunia penerbangan kepada para perintis penerbangan untuk menanyakan pertanyaan tentang pesawat dan penerbangan.




Paris era 1900.

Ilustrasi: Natalia Pekhtereva/Pinterest


Dia kembali ke Kekaisaran Rusia pada tahun 1907, kemudian mendaftar di Sekolah Tinggi Mekanik Institut Politeknik Kiev. Tahun 1908 Sikorsky kembali menemani ayahnya ke Jerman pada musim panas. Pada Mei 1909, ia kembali ke Rusia dan mulai merancang helikopter pertamanya, yang mulai ia uji pada Juli 1909.

Meski ia berhasil memecahkan masalah teknis tentang sistem kendali, namun helikopter buatan Sikorsky tidak bisa terbang waktu itu. Menyadari bahwa pengalaman yang dimilikinya kurang, ia merasa bahwa helikopternya itu tidak akan pernah terbang. Purwarupa helikopter tersebut dibongkar pada Oktober 1909. Sambil mencari cara untuk mengatasi permasalahan pada purwarupa helikopternya, Sikorsky kemudian fokus untuk merancang pesawat.

Pesawat pertama Sikorsky dengan desainnya sendiri dinamai S-1, menggunakan mesin 3 silinder Anzani dengan tenaga 15 hp, mesin ini ternyata tidak dapat mengangkat pesawat. Desain keduanya disebut S-2, ditenagai oleh mesin Anzani dengan tenaga 25 hp, dan pertama kali terbang pada 3 Juni 1910 dengan ketinggian beberapa kaki.

Pada 30 Juni setelah beberapa modifikasi, Sikorsky mencapai ketinggian 60-80 kaki. Namun, pada akhirnya S-2 hancur total saat jatuh di jurang. Sikorsky kemudian membangun purwarupa S-5 dengan dua tempat duduk. Sikorsky juga menerbangkan sendiri pesawat ini, kemudian ia mendapatkan lisensi pilotnya.




Pesawat S-5 buatan Sikorsky.

Ilustrasi: wikipedia.org


Ia mendapat lisensi Fédération Aéronautique Internationale (FAI) No. 64 yang dikeluarkan oleh Imperial Aero Club of Russia pada tahun 1911. Namun, meski berhasil mendapat lisensi pilot, selama demonstrasi S-5, mesin tiba-tiba berhenti dan Sikorsky terpaksa melakukan pendaratan darurat untuk menghindari dinding.

Dari berbagai kegagalan itu ia tidak menyerah, Sikorsky kemudian membuat prototype yang lainnya. Pesawat berikutnya diberi nama S-6, pesawat ini kemudian terpilih sebagai pemenang pameran pesawat Moskow yang diadakan oleh Angkatan Darat Rusia pada Februari 1912.

Pada awal tahun 1912, Igor Sikorsky menjadi Kepala Insinyur divisi pesawat untuk Russko-Baltiisky Vagonny Zavod (R-BVZ) di Saint Petersburg.  Karyanya di R-BVZ termasuk membangun pesawat empat mesin pertama yang diberi nama S-21 Russky Vityaz, yang awalnya ia sebut Le Grand ketika hanya berkonfigurasi dua mesin.

Pesawat ini juga dikenal sebagai 'Bolshoi Baltisky' waktu itu sebelum menggunakan konfigurasi empat mesin. Sikorksy juga menjadi pilot uji coba untuk penerbangan pertama pesawat pada 13 Mei 1913. Sebagai pengakuan atas prestasinya, ia dianugerahi gelar kehormatan di bidang teknik dari Saint Petersburg Polytechnical Institute pada tahun 1914.





Versi pesawat dengan 2 mesin (Le Grand).





Versi pesawat dengan 4 mesin (Russky Vityaz).

Ilustrasi: wikipedia.org


Sikorsky mendapat banyak pengalaman setelah membangun Russky Vityaz, kemudian ia melanjutkan untuk mengembangkan pesawat yang ia beri nama S-22 Ilya Muromets. Karena pecahnya Perang Dunia I, ia mendesain ulang pesawatnya sebagai pembom bermesin empat pertama di dunia. Nama Ilya Muromets diambil dari nama pahlawan dalam mitologi Rusia.

Setelah usainya Perang Dunia I, Igor Sikorsky sempat menjadi insinyur untuk pasukan Prancis selama Perang Saudara Rusia. Namun, ia sendiri melihat sedikit kesempatan untuk dirinya sebagai perancang pesawat di benua Eropa yang sedang dilanda perang.




Ilya Muromets, pesawat komersil yang dirubah jadi pesawat pembom.

Ilustrasi: wikipedia.org


Meski menjadi desainer pesawat bagi Prancis, namun negara tersebut kemudian memangkas anggaran militernya, membuat Sikorsky tidak mendapat cukup dana untuk merancang pesawat. Kembali ke Rusia juga bukan pilihan yang tepat, karena di saat yang bersamaan di Kekaisaran Rusia sedang terjadi aksi Revolusi Oktober (Revolusi Bolshevik).

Karena merasa tidak ada kesempatan bagi Sikorsky untuk mengembangkan pesawat maupun helikopter, ia kemudian memutuskan pergi ke Amerika Serikat. Igor Sikorsky tiba di New York pada tanggal 30 Maret 1919 dengan dana terbatas dan belum punya tujuan yang jelas, ia mencoba peruntungan di Negeri Paman Sam.



Mencoba Berkarir di Amerika

Sesampainya di Amerika pada 30 Maret 1919, Sikorsky tidak langsung bekerja di industri penerbangan. Awalnya ia menjadi seorang guru fisika dan matematika sambil mencari kesempatan untuk bekerja kembali di industri penerbangan. Setelah hampir 4 tahun mengajar sebagai seorang guru, pada tahun 1923 keberuntungan menghampiri Sikorsky.

Dengan bantuan sesama imigran Rusia termasuk pinjaman US$ 5.000 dari komposer Rusia bernama Sergey Rachmaninoff, ia kemudian mendirikan Sikorsky Aero Engineering Corporation di Roosevelt, New York. Sikorsky membuat pesawat pertamanya tersebut di peternakan ayam milik temannya.

Pada awalnya pesawat buatan Sikorsky mengalami kerusakan saat uji terbang pertama, sehingga beberapa orang yang awalnya mendukung Sikorsky mulai meragukannya. Di tengah kondisi yang sulit Sikorsky tidak menyerah begitu saja, dia kemudian membujuk serta meyakinkan mereka yang meragukan hasil karyanya. Alhasil Sikorsky tetap mendapat dukungan dari banyak orang, bahkan ia menerima tambahan dana US$ 2500 untuk meneruskan proyek pesawatnya.




Para pekerja yang ikut membantu Sikorsky.

Ilustrasi: rferl.org


Awalnya pabrikan pesawat yang dipelopori Sikorsky membuat pesawat amfibi untuk maskapai Pan Airways America. Pesawat tipe amfibi dibuat karena waktu itu belum banyak landasan pacu yang dibuat. Pesawat tersebut dibuat sebanyak 10 unit dan diberi nama Sikorsky S-42, pesawat ini hanya digunakan oleh Pan American Airways.

Tetapi ketika landasan pacu mulai dibangun di seluruh dunia, pasar pesawat amfibi yang sebagian besar dirancang untuk mengatasi kurangnya infrastruktur landasan pacu semakin menyusut. Akhirnya Sikorsky kembali ke obsesi masa kecilnya, yakni helikopter.

Igor Sikorsky memang bukan orang pertama yang membuat helikopter, tetapi berkat inovasi yang ia lakukan, pada akhirnya melahirkan dasar dari desain helikopter era modern. Helikopter dengan berbagai desain aneh telah muncul di Eropa pada dekade 1900-an, tetapi kesederhanaan mekanis dengan penggunaan rotor ekor oleh Sikorsky untuk melawan putaran rotor utama menjadi dasar helikopter modern.




Sikorsky S-42.

Ilustrasi: wikipedia.org


Sikorsky coba mewujudkan mimpinya dengan membuat sebuah pesawat yang bisa lepas landas secara vertikal. Ia kemudian melanjutkan pengembangan helikopter di Nichols, Connecticut. Pada 27 Juni 1931, Sikorsky mengajukan paten untuk pesawat yang secara langsung dapat terangkat dari tanah, ia kemudian mendaoat paten No. 1.994.488 pada 19 Maret 1935.

Rencana desain helikopter Sikorsky akhirnya mencapai puncaknya ketika ia memperkenalkan Vought-Sikorsky 300 (VS-300) pada 14 September 1939. VS-300 berukuran kecil dengan berat sekitar 1.092 pon, helikopter ini ditenagai oleh mesin Lycoming berkekuatan 65 horse power. Fitur yang menjadi ciri khas VS-300 sama dengan helikopter modern, yaitu satu rotor dengan tiga bilah baling-baling utama dan rotor ekor.

Setelah penantian 30 tahun, akhirnya Sikorsky berhasil mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi kenyataan.
Pada perkembangannya, Sikorsky memasang pelampung utilitas (juga disebut ponton) ke VS-300 dan melakukan pendaratan di air serta lepas landas pada 17 April 1941, menjadikannya helikopter amfibi pertama.

Tahun 1943, VS-300 dimasukkan ke Museum Henry Ford di Dearborn, Michigan. Helikopter itu telah dipamerkan di sana sampai hari ini, pada tahun 1985 VS-300 dibawa kembali ke pabrikan asalnya untuk direstorasi.




Prototype awal VS-300.




VS-300 buatan Sikorsky, versi pengembangan.

Ilustrasi: wikipedia.org


Pada 6 Mei 1941, VS-300 mengalahkan rekor ketahanan dunia yang dipegang oleh Focke-Wulf Fw 61, dengan tetap melayang selama 1 jam 32 menit dan 26,1 detik. Helikopter Focke-Wulf Fw 61 adalah helikopter buatan Profesor Henrich Focke yang mulai terbang perdana tahun 1936 di Jerman.

Varian terakhir dari purwarupa VS-300 didukung oleh mesin Franklin bertenaga 150 hp. VS-300 adalah salah satu helikopter pertama yang mampu membawa kargo. VS-300 telah dimodifikasi selama dua tahun, termasuk penghilangan dua rotor ekor vertikal, sampai tahun 1941.




Ilustrasi: alamy.com


Dari VS-300 ini Sikorsky kemudian membuat helikopter dengan nama R-4, merupakan helikopter yang diproduksi massal pertama di dunia. Helikopter ini kemudian digunakan untuk kebutuhan militer. Mulai dari pasukan darat, laut dan udara AS menggunakan helikopter ini.

Helikopter ini pun cukup sukses pada masanya, selain digunakan pasukan AS, R-4 juga dipakai oleh RAF (Angkatan Udara Inggris). Di Inggris R-4 disebut sebagai Hoverfly, sementara di Amerika helikopter ini diberi nama Sikorsky HNS-1. Sampai tahun 1944, helikopter buatan Sikorsky sudah diproduksi sampai 100 unit, dengan tingkat produksi mencapai 5 unit setiap 6 hari.

Tiga puluh tahun waktu yang dihabiskan untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya, proses memang tidak akan pernah mengkhianati hasil. Kesabaran, keuletan serta semangat pantang menyerah Igor Sikorsky pada akhirnya membuahkan hasil. Helikopter buatannya pun banyak digunakan oleh pasukan militer di berbagai dunia. Bahkan nama "Sikorsky" sekarang dikenal sebagai nama lain dari helikopter.




Helikopter R-4.

Ilustrasi: wikipedia.org


Selain mengembangkan pesawat dan helikopter, ia juga aktif megajar di beberapa universitas. Pada tahun 1932 ia bergabung dengan fakultas Universitas Rhode Island, disana Sikorsky membentuk program teknik penerbangan dan mengajar di universitas tersebut sampai tahun 1948. Ia juga ikut mengajar di Universitas Bridgeport.

Tahun 1928, Sikorsky resmi menjadi warga negara Amerika Serikat. Dengan demikian setiap hasil karyanya di bidang penerbangan juga turut mengharumkan nama Paman Sam di kancah militer. Selama Perang Korea, Sikorsky turut membuat helikopter khusus untuk evakuasi yang diberi nama S-48, ia sangat senang ketika melihat helikopter buatannya bisa menyelamatkan nyawa orang.

S-48 cukup terkenal selama Perang Korea, helikopter ini diguanakan untuk menyelamatkan para pilot Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ditembak jatuh, serta untuk mengevakuasi para personel yang terluka dari garis depan. Helikopter ini mulai dikenalkan bulan Februari tahun 1945 dan dipensiunkan tahun 1957.




Helikopter S-48.

Ilustrasi: wikipedia.org


Pada 26 Oktober 1972, pria yang dijuluki 'Father of Helicopter' meninggal dunia di rumahnya di Easton pada usia 83 tahun. Meski Sikorsky sudah meninggal, namun perusahaan yang dirintisnya tetap memproduksi helikopter sampai hari ini. Helikopter buatannya pun cukup sukses di pasaran serta menjadi andalan para tentara di medan perang.

Tak hanya memproduksi helikopter untuk keperluan militer, perusahaan Sikorsky juga membuat helikopter untuk sipil. Salah satu helikopter non-militer tersebut adalah Sikorsky S-76B, di mana helikopter ini diperkenalkan tahun 1987. Sikorsky S-76B merupakan helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant dan putrinya dalam kecelakaan pada tanggal 26 Januari 2020 di Calabasas, California.




Sikorsky S-76B dibuat untuk sipil.

Ilustrasi: LongBeachAirport


Beberapa helikopter produksi perusahaan milik Igor Sikorsky yang paling dikenal menurut TS antara lain UH-60 Blackhawk serta varian Sea King. Berbagai varian Blakckhawk sendiri sudah banyak digunakan oleh Paman Sam sejak 1978, helikopter ini termasuk jajaran capung terbang legendaris yang akan dipensiunkan tahun 2030. Saat ini Paman Sam sedang mencari pengganti Blackhawk.

Blackhawk sendiri kondang sebagai helikopter yang digunakan unuk keperluan angkut pasukan, logistik serta evakuasi. Sementara saudaranya yang bernama Sea King kondang sebagai helikopter untuk memburu kapal selam, biasa dikenal dengan istilah ASW (Anti-Submarine Warfare).





UH-60 Blackhawk.




Sea King.

Ilustrasi: wikipedia.org


Pada tahun 2013, majalah Flying menempatkan Sikorsky di urutan nomor 12 dalam daftar 51 Pahlawan Penerbangan. Selain itu namanya diabadikan sebagai nama sebuah jembatan, 'The Sikorsky Memorial Bridge' adalah nama jembatan tersebut, jembatan ini membentang di atas Sungai Housatonic yang berdekatan dengan kantor pusat perusahaan Sikorsky.

Pada Oktober 2011, salah satu jalan di Kiev diubah namanya menjadi Sikorsky. Keputusan itu dibuat Dewan Kota atas permintaan Kedutaan Besar AS di Ukraina, yang membuka kantor barunya di jalan itu. Rumah keluarga Sikorsky di pusat kota Kiev juga masih dipertahankan hingga hari ini.

Pada bulan Agustus 2016, Universitas Teknik Nasional Ukraina yang dikenal dengan nama "Institut Politeknik Kiev" berubah nama menjadi "Institut Politeknik Kiev Igor Sikorsky", hal ini sebagai bentuk penghormatan atas Sikorsky yang sempat menjadi mahasiswa dan sukses menjadi perancang pesawat serta helikopter.

Saat ini perusahaan yang dirintis Igor Sikorsky sudah dikauisisi sepenuhnya oleh produsen alutsista ternama asal AS yang bernama Lockheed Martin. Nama Sikorsky sampai saat ini sudah terlanjur melekat sebagai sebutan lain untuk helikopter. Namanya akan terus diingat oleh veteran perang, pecinta dunia militer serta para tentaransebagai pencipta dan pelopor helikopter modern.




Ilustrasi: rferl.org


Saya telah cukup belajar untuk menyadari bahwa dengan keadaan seni yang ada, mesin, material, dan yang terpenting kekurangan uang dan kurangnya pengalaman. Saya tidak akan dapat menghasilkan helikopter yang sukses pada saat itu.

~Igor Ivanovich Sikorsky~



Spoiler for VS-300 Demo 1943:




Referensi: 1.2.3.4.5.6.7
Ilustrasi: wikipedia.org, google image





Diubah oleh si.matamalaikat 14-02-2021 04:53
tien212700
erwin102361
sukakuda
sukakuda dan 44 lainnya memberi reputasi
43
9.4K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.