Bangladesh terletak di Asia Selatan yang berbatasan langsung dengan India. Sejak dulu selama bertahun tahun sebagian besar penduduk Bangladesh mengandalkan becak sebagai sarana transportasinya karena tarifnya yang murah dan memang hanya becak yang banyak tersedia di sana.

Becak sudah menjadi sumber penghasilan bagi warga miskin di sana karena rata rata mereka berprofesi sebagai tukang becak. Tapi sayangnya keberadaan mereka mulai dibatasi oleh pemerintah setempat karena saking banyaknya becak dianggap sebagai penyebab kemacetan dan tingginya angka kecelakaan di Bangladesh khususnya di Dhaka ibukota negara tersebut.

Pemerintah Bangladesh memutuskan untuk melarang becak beroperasi di jalanan ibu kota tapi tetap saja ada kang becak yang melanggarnya hingga kini. Pemerintahpun tak bisa berbuat apa karena jumlahnya yang banyak dan itu merupakan sumber pendapatan mereka.



Namun seiring berjalannya waktu dan seiring dengan majunya tekhnologi keberadaan becak becak di Bangladesh mulai tergantikan dengan kendaraan bermesin, dan bahkan Gojek katanya sudah beroperasi di Dhaka. Banyak warga mulai beralih ke transportasi lain sehingga membuat becak sepi penumpang hingga akhirnya ada sekitar 15.000 becak yang diputuskan dibuang kei daerah Mirpur di pinggiran kota Dhaka karena sudah tak menghasilkan lagi dan dianggap sebagai biang kemacetan dan kecelakaan di Bangladesh khususnya di Dhaka.

Tempat pembuangan becak becak itu kini dikenal sebagai kuburan becak. Meski berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Bangladesh jumlah becak yang masih beroperasi di negara tersebut masih saja tetap banyak hingga sekarang ini. Diperkirakan di Dhaka saja ada lebih dari 3 juta becak yang masih digunakan.